• Featured

    Informasi Baru Islam Tips Trick Berpuasa bagi Penderita Diabetes

  • Featured

    Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaamya.

  • Articles

    Tata Cara Makan Menurut Islam

  • Articles

    Tata Cara Tidur yang Baik Menurut Islam

  • Segala puji hanya milik Tuhan Subhanahu wa Ta’ala, kita memuji-Nya, memohon pinjaman dan ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Tuhan dari kejahatan diri-diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang Tuhan beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Tuhan sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bekerjsama tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Tuhan semata,tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bekerjsama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam (صلى الله عليه و سلم) adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga shalawat dan salam dicurahkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam
    (صلى الله عليه و سلم), keluarganya, para Sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik hingga hari Kiamat.
    Semua kaum muslim sepakat bahwa sholat lima waktu harus dikerjakan pada waktunya, dalilnya ialah firman Tuhan Subhanahu wa Ta’ala,

    إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

    “Sesungguhnya shalat itu ialah fardhu/wajib yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.

    [ QS. An Nisa’ (4) : 103]







    Penentuan Jadwal Waktu Shalat

    Kaidah penentuan aktivitas shalat yaitu “Pergerakan  Matahari ” dilihat dari bumi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pelbagai akomodasi terus dibuat dan membuat lebih praktis  dalam segala hal termasuk dalam beribadah khususnya shalt fardu. Diatas ini aktivitas shalat fardu, supaya mampu mempermudah kita untuk sholat pada waktunya. Yang saya cantumkan diatas ialah aktivitas untuk satu bulan ini, Anda mampu juga melihat aktivitas Sholat hari ini. Apabila Anda ingin menampilkan di blog Anda, Ini caranya menampilkan Widget Jadwal Sholat di blog Anda.

    Jaman dahulu sebelum kaum muslimin menemukan hisab/perhitungan falak/astronomi, waktu shalat ditentukan berdasarkan pengamatan terhadap gejala alam dengan melihat eksklusif matahari. Kemudian berkembang dengan dibuatnya Jam Surya atau Jam Matahari   serta Jam Istiwa atau sering  disebut Tongkat Istiwa dengan kaidah bayangan matahari.

    Informasi Baru Islam Jadwal Shalat

    Posted at  19.16  |  in  Jadwal  |  Read More»

    Segala puji hanya milik Tuhan Subhanahu wa Ta’ala, kita memuji-Nya, memohon pinjaman dan ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Tuhan dari kejahatan diri-diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang Tuhan beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Tuhan sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bekerjsama tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Tuhan semata,tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bekerjsama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam (صلى الله عليه و سلم) adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga shalawat dan salam dicurahkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam
    (صلى الله عليه و سلم), keluarganya, para Sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik hingga hari Kiamat.
    Semua kaum muslim sepakat bahwa sholat lima waktu harus dikerjakan pada waktunya, dalilnya ialah firman Tuhan Subhanahu wa Ta’ala,

    إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

    “Sesungguhnya shalat itu ialah fardhu/wajib yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.

    [ QS. An Nisa’ (4) : 103]







    Penentuan Jadwal Waktu Shalat

    Kaidah penentuan aktivitas shalat yaitu “Pergerakan  Matahari ” dilihat dari bumi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pelbagai akomodasi terus dibuat dan membuat lebih praktis  dalam segala hal termasuk dalam beribadah khususnya shalt fardu. Diatas ini aktivitas shalat fardu, supaya mampu mempermudah kita untuk sholat pada waktunya. Yang saya cantumkan diatas ialah aktivitas untuk satu bulan ini, Anda mampu juga melihat aktivitas Sholat hari ini. Apabila Anda ingin menampilkan di blog Anda, Ini caranya menampilkan Widget Jadwal Sholat di blog Anda.

    Jaman dahulu sebelum kaum muslimin menemukan hisab/perhitungan falak/astronomi, waktu shalat ditentukan berdasarkan pengamatan terhadap gejala alam dengan melihat eksklusif matahari. Kemudian berkembang dengan dibuatnya Jam Surya atau Jam Matahari   serta Jam Istiwa atau sering  disebut Tongkat Istiwa dengan kaidah bayangan matahari.



    Asslamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sobat KAI pada Kali Ini Kita Membahas Mengenai Jihat akhir-akhir ini, istilah jihad sering diselewengkan oleh sebagian kelompok. Makna jihad telah disamakan dengan bentuk terorisme hem tidak sesuikan dibenak sobat. Barang siapa melaksanakan bunuh diri dengan bom guna membunuh kaum kafir, meskipun tanpa alasan benar, dikategorikan sebagai mujahid. Kekacauan di muka bumi jawaban ulah para teroris dianggap sebagai jihad.


    Teror bom kian mengancam beberapa daerah yang “diperkirakan” banyak diTempati atau didatangi kaum kafir. Meskipun ada orang muslim yang  mati dalam pembunuhan massal itu, para teroris menganggapnya sebagai bentuk jihad, mati di jalan Tuhan demi membela agama. Padahal, peristiwa semacam ini sungguh menyedihkan karena para teroris hanya optimis mencium bacin surga versi mereka bukan berjihad.


    Jihad dipraktikkan untuk melaksanakan misi utama manusia, yakni menegakkan peraturan Tuhan atau menjaga agama Islam tetap tegak sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-quran. Jihad yang dilakukan Rasulullah yaitu berdakwah supaya insan meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada peraturan Allah. Itulah jihad yang benar menurut Islam. 

    Islam merupakan aliran agama yang bersih, mengajarkan cinta kasih, dan yang lebih utama Salah satu bukti kasih sayang Islam pada umat insan yakni tidak membenarkan terjadinya pertumpahan darah insan tanpa alasan yang terang dan benar. Tuhan swt. berfirman dalam surat Al-An’am ayat 151 yang Artinya :
    “Janganlah kau membunuh nyawa yang diharamkan Tuhan –untuk dibunuh– keuali dengan alasannya yakni yang benar."

    Al-Baghawi menawarkan penjelasan bahwa yang dimaksud pembunuhan haram dalam ayat tersebut yakni membunuh seorang mukmin dan orang kafir yang terikat perjanjian keamanan dengan umat Islam, kecuali dengan alasannya yakni yang benar. Sebab yang benar dalam hal ini yakni alasannya yakni yang membuat orang itu pantas dibunuh, misalnya karena murtad, bunuh balas bunuh, dan perzinahan yang mengharuskan hukuman rajam bagi pelaku.

    Terkait pembunuhan yang diharamkan ini, Rasulullah pun bersabda:

    “Barang siapa yang membunuh seorang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin maupun dengan pemerintahannya, maka dia tidak akan mencium bacin surga. Sesungguhnya, baunya itu akan tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun.” (HR Bukhari)

    Hadis tersebut dengan terang menyatakan bahwa membunuh seorang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin dan pemerintahannya merupakan dosa besar. Selain itu, Islam tidak memperbolehkan acara bunuh diri meskipun dengan tujuan baik, misalnya untuk memerangi musuh. Dengan demikian, perilaku para teroris yang menasbihkan jihad dalam peristwa bom bunuh dirinya sangat patut dipertanyakan, jihad atau bukan?


    Jihad dan Terorisme
    Pada dasarnya, setiap orang yang melaksanakan perbuatan dosa sudah menyadari bahwa risikonya yakni siksa. Namun, tidak demikian bagi para teroris yang melaksanakan pengeboman dan agresi bunuh diri. Mereka justru merasa besar hati serta mengelu-elukan dirinya sebagai mujahid  dan berjihad yang sudah pasti masuk surga.

    Seorang pelaku bom bunuh diri, bahkan, sempat membuat rekaman berupa pesan bagi orangtuanya supaya tidak sedih. Dengan penuh optimisme, sang pelaku peledakan itu berkata bahwa ia lebih dulu ada di surga dan kelak akan bersama-sama dengan kedua orangtuanya. Sungguh optimisme yang keliru dan mendahului Kehendak Tuhan.

    Padahal, hal itu bersama-sama merupakan tipu muslihat setan bukan jihad. Tuhan pun menyatakan dalam firmannya bahwa orang yang paling merugi amalnya ialah orang-orang yang usahanya di dunia sia-sia, sementara mereka menganggap telah melaksanakan kebaikan sebaik-baiknya.

    Terorisme tidak dapat dimasukkan ke dalam jihad. Jihad berbentuk peperangan harus terang pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam perang tersebut, menyerupai jihad dalam perang Nabi Muhammad Saw. mewakili Madinah melawan Makkah dan para sekutunya. Alasan perang dan berjihad tersebut dipicu terutama oleh kezaliman kaum Quraisy yang sudah melanggar hak hidup kaum muslimin di Makkah. 

    "Mengapa kau tidak mau berperang di jalan Tuhan dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun belum dewasa yang semuanya berdoa: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau." (QS 4:75)

    Perang yang bertujuan menegakkan Islam tetapi tidak mengikuti sunnah Rasul, tidak dapat dikatakan sebagai jihad. Sunnah Rasul untuk menegakkan Islam dimulai dengan dakwah tanpa kekerasan, hijrah ke daerah yang aman dan mendapatkan dakwah Rasul, gres kemudian mengaplikasikan suatu masyarakat Islami yang tujuannya untuk menegakkan kekuasaan Tuhan di muka bumi. 


    Makna Jihad Sebenarnya
    Sesungguhnya, mujahid sejati yakni orang yang bisa menundukkan hawa nafsunya untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah. Termasuk, memerangi orang kafir dengan cara yang benar, bukan melaksanakan perbuatan dosa dan pelanggaran lain. Rasulullah bersabda, “Orang yang berjihad yakni orang yang berjuang menundukkan dirinya dalam ketaatan kepada Allah.” (HR Ahmad)

    Dengan demikian, terang sudah bahwa agresi terorisme bukanlah jihad. Terorisme dapat diartikan sebagai perilaku yang menimbulkan kekacauan serta kerusakan di muka bumi. Seperti yang kita ketahui, Tuhan swt. sangat membenci hal itu menyerupai yang tertuang dalam surat Al-Qashash ayat 77.

    “Janganlah kau berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Tuhan tidak menyukai orang-orang yang menebarkan kerusakan.”
    Pahami Dalil Jihad Secara Utuh

    Dengan maraknya peristiwa memilukan ini, kaum muslimin sepatutnya meningkatkan pemahaman agama serta berusaha mengamalkannya, khususnya wacana jihad. Sesungguhnya, agresi para teroris tersebut merupakan bentuk penyelewengan atas dalil atau ayat yang disampaikan Tuhan untuk memerangi orang kafir tanpa mempertimbangkan alasannya.

    Oleh alasannya yakni itu, pahamilah dalil jihad secara utuh supaya mata Anda terbuka untuk menghentikan dan terhindar dari perbuatan yang merugikan insan dan bumi serta dimurkai Allah.

    Satu hal yang tidak kalah penting, tidak semua pria bercelana di atas mata kaki dan berjenggot serta perempuan bercadar merupakan jaringan teroris. Rasulullah menganjurkan pria untuk memelihara jenggot dan memakai celana di atas mata kaki. Bahkan, istri dia pun mengenakan cadar. Lantas, apakan Rasulullah dan keluarganya terlibat agresi terorisme?
    Pelaksanaan Jihad


    Pelaksanaan jihad dapat dilakukan dengan Cara Berikut:

        Jihad dalam konteks langsung yaitu berjihad dan berusaha membersihkan pikiran dari pengaruh-pengaruh aliran selain Tuhan dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

        Jihad dalam komunitas, yaitu berusaha supaya agama Islam di masyarakat tetap tegak bangkit dengan berdakwah.

        Jihad dalam kedaulatan yakni berupaya menjaga kedaulatan dari serangan luar, termasuk pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar. Jihad ini berlaku hanya pada daulah yang memakai Din Islam secara kaffah atau menyeluruh.  

    Sebenarnya, kalau dikaji dengan baik wacana hukum-hukum jihad yang sudah dijelaskam dalam syari’at Islam, kita akan tahu bahwa tidak ada sesuatu apapun yang dibutuhkan oleh insan kecuali Islam sudah menawarkan petunjuk yang Nyata dan jelas. Dengan begitu, kita akan semakin mengerti bagaimana Tuhan SWT, tidak akam membiarkan hamba-Nya berada dalam kebingungan dan duduk perkara yang mengahadangnya.
    sekian dulu sahabat Penjelasan Kali Ini Semoga Ada Manfaatnya Bagi kita semua. Wassalmualaikum Wr. Wb.

    Informasi Baru Islam Jihad

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»



    Asslamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sobat KAI pada Kali Ini Kita Membahas Mengenai Jihat akhir-akhir ini, istilah jihad sering diselewengkan oleh sebagian kelompok. Makna jihad telah disamakan dengan bentuk terorisme hem tidak sesuikan dibenak sobat. Barang siapa melaksanakan bunuh diri dengan bom guna membunuh kaum kafir, meskipun tanpa alasan benar, dikategorikan sebagai mujahid. Kekacauan di muka bumi jawaban ulah para teroris dianggap sebagai jihad.


    Teror bom kian mengancam beberapa daerah yang “diperkirakan” banyak diTempati atau didatangi kaum kafir. Meskipun ada orang muslim yang  mati dalam pembunuhan massal itu, para teroris menganggapnya sebagai bentuk jihad, mati di jalan Tuhan demi membela agama. Padahal, peristiwa semacam ini sungguh menyedihkan karena para teroris hanya optimis mencium bacin surga versi mereka bukan berjihad.


    Jihad dipraktikkan untuk melaksanakan misi utama manusia, yakni menegakkan peraturan Tuhan atau menjaga agama Islam tetap tegak sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-quran. Jihad yang dilakukan Rasulullah yaitu berdakwah supaya insan meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada peraturan Allah. Itulah jihad yang benar menurut Islam. 

    Islam merupakan aliran agama yang bersih, mengajarkan cinta kasih, dan yang lebih utama Salah satu bukti kasih sayang Islam pada umat insan yakni tidak membenarkan terjadinya pertumpahan darah insan tanpa alasan yang terang dan benar. Tuhan swt. berfirman dalam surat Al-An’am ayat 151 yang Artinya :
    “Janganlah kau membunuh nyawa yang diharamkan Tuhan –untuk dibunuh– keuali dengan alasannya yakni yang benar."

    Al-Baghawi menawarkan penjelasan bahwa yang dimaksud pembunuhan haram dalam ayat tersebut yakni membunuh seorang mukmin dan orang kafir yang terikat perjanjian keamanan dengan umat Islam, kecuali dengan alasannya yakni yang benar. Sebab yang benar dalam hal ini yakni alasannya yakni yang membuat orang itu pantas dibunuh, misalnya karena murtad, bunuh balas bunuh, dan perzinahan yang mengharuskan hukuman rajam bagi pelaku.

    Terkait pembunuhan yang diharamkan ini, Rasulullah pun bersabda:

    “Barang siapa yang membunuh seorang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin maupun dengan pemerintahannya, maka dia tidak akan mencium bacin surga. Sesungguhnya, baunya itu akan tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun.” (HR Bukhari)

    Hadis tersebut dengan terang menyatakan bahwa membunuh seorang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin dan pemerintahannya merupakan dosa besar. Selain itu, Islam tidak memperbolehkan acara bunuh diri meskipun dengan tujuan baik, misalnya untuk memerangi musuh. Dengan demikian, perilaku para teroris yang menasbihkan jihad dalam peristwa bom bunuh dirinya sangat patut dipertanyakan, jihad atau bukan?


    Jihad dan Terorisme
    Pada dasarnya, setiap orang yang melaksanakan perbuatan dosa sudah menyadari bahwa risikonya yakni siksa. Namun, tidak demikian bagi para teroris yang melaksanakan pengeboman dan agresi bunuh diri. Mereka justru merasa besar hati serta mengelu-elukan dirinya sebagai mujahid  dan berjihad yang sudah pasti masuk surga.

    Seorang pelaku bom bunuh diri, bahkan, sempat membuat rekaman berupa pesan bagi orangtuanya supaya tidak sedih. Dengan penuh optimisme, sang pelaku peledakan itu berkata bahwa ia lebih dulu ada di surga dan kelak akan bersama-sama dengan kedua orangtuanya. Sungguh optimisme yang keliru dan mendahului Kehendak Tuhan.

    Padahal, hal itu bersama-sama merupakan tipu muslihat setan bukan jihad. Tuhan pun menyatakan dalam firmannya bahwa orang yang paling merugi amalnya ialah orang-orang yang usahanya di dunia sia-sia, sementara mereka menganggap telah melaksanakan kebaikan sebaik-baiknya.

    Terorisme tidak dapat dimasukkan ke dalam jihad. Jihad berbentuk peperangan harus terang pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam perang tersebut, menyerupai jihad dalam perang Nabi Muhammad Saw. mewakili Madinah melawan Makkah dan para sekutunya. Alasan perang dan berjihad tersebut dipicu terutama oleh kezaliman kaum Quraisy yang sudah melanggar hak hidup kaum muslimin di Makkah. 

    "Mengapa kau tidak mau berperang di jalan Tuhan dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun belum dewasa yang semuanya berdoa: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau." (QS 4:75)

    Perang yang bertujuan menegakkan Islam tetapi tidak mengikuti sunnah Rasul, tidak dapat dikatakan sebagai jihad. Sunnah Rasul untuk menegakkan Islam dimulai dengan dakwah tanpa kekerasan, hijrah ke daerah yang aman dan mendapatkan dakwah Rasul, gres kemudian mengaplikasikan suatu masyarakat Islami yang tujuannya untuk menegakkan kekuasaan Tuhan di muka bumi. 


    Makna Jihad Sebenarnya
    Sesungguhnya, mujahid sejati yakni orang yang bisa menundukkan hawa nafsunya untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah. Termasuk, memerangi orang kafir dengan cara yang benar, bukan melaksanakan perbuatan dosa dan pelanggaran lain. Rasulullah bersabda, “Orang yang berjihad yakni orang yang berjuang menundukkan dirinya dalam ketaatan kepada Allah.” (HR Ahmad)

    Dengan demikian, terang sudah bahwa agresi terorisme bukanlah jihad. Terorisme dapat diartikan sebagai perilaku yang menimbulkan kekacauan serta kerusakan di muka bumi. Seperti yang kita ketahui, Tuhan swt. sangat membenci hal itu menyerupai yang tertuang dalam surat Al-Qashash ayat 77.

    “Janganlah kau berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Tuhan tidak menyukai orang-orang yang menebarkan kerusakan.”
    Pahami Dalil Jihad Secara Utuh

    Dengan maraknya peristiwa memilukan ini, kaum muslimin sepatutnya meningkatkan pemahaman agama serta berusaha mengamalkannya, khususnya wacana jihad. Sesungguhnya, agresi para teroris tersebut merupakan bentuk penyelewengan atas dalil atau ayat yang disampaikan Tuhan untuk memerangi orang kafir tanpa mempertimbangkan alasannya.

    Oleh alasannya yakni itu, pahamilah dalil jihad secara utuh supaya mata Anda terbuka untuk menghentikan dan terhindar dari perbuatan yang merugikan insan dan bumi serta dimurkai Allah.

    Satu hal yang tidak kalah penting, tidak semua pria bercelana di atas mata kaki dan berjenggot serta perempuan bercadar merupakan jaringan teroris. Rasulullah menganjurkan pria untuk memelihara jenggot dan memakai celana di atas mata kaki. Bahkan, istri dia pun mengenakan cadar. Lantas, apakan Rasulullah dan keluarganya terlibat agresi terorisme?
    Pelaksanaan Jihad


    Pelaksanaan jihad dapat dilakukan dengan Cara Berikut:

        Jihad dalam konteks langsung yaitu berjihad dan berusaha membersihkan pikiran dari pengaruh-pengaruh aliran selain Tuhan dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

        Jihad dalam komunitas, yaitu berusaha supaya agama Islam di masyarakat tetap tegak bangkit dengan berdakwah.

        Jihad dalam kedaulatan yakni berupaya menjaga kedaulatan dari serangan luar, termasuk pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar. Jihad ini berlaku hanya pada daulah yang memakai Din Islam secara kaffah atau menyeluruh.  

    Sebenarnya, kalau dikaji dengan baik wacana hukum-hukum jihad yang sudah dijelaskam dalam syari’at Islam, kita akan tahu bahwa tidak ada sesuatu apapun yang dibutuhkan oleh insan kecuali Islam sudah menawarkan petunjuk yang Nyata dan jelas. Dengan begitu, kita akan semakin mengerti bagaimana Tuhan SWT, tidak akam membiarkan hamba-Nya berada dalam kebingungan dan duduk perkara yang mengahadangnya.
    sekian dulu sahabat Penjelasan Kali Ini Semoga Ada Manfaatnya Bagi kita semua. Wassalmualaikum Wr. Wb.



    Assalamualikum Wr. Wb. Semoga Sahabat kAi tetap diberikan kesehatan selalu oleh Yang Mahakuasa SWT Amin pada kali ini kita Akan Membahas Mengenai Tata Cara Puasa.
    Kita mulai dengan membahas niat.

    1. Niat Untuk Puasa
    Sebelum melaksanakan puasa, kita wajib berniat terlebih dahulu. Puasa kita niatkan sebelum terbit fajar, berdasarkan hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam

    ((مَنْ لَمْ يُجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ))

    “Barangsiapa yang tidak niat untuk melaksanakan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya”


    Khusus untuk puasa yang sunnah, kita boleh berniat puasa setelah fajar terbit apabila sebelumnya kita belum makan. Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang ke ‘Aisyah pada selain bulan Ramadhan, kemudian ia bersabda:

    ((هَلْ عِنْدَكُمْ غَدَاَءٌ ؟ وَ إِلاَّ فَإِنِّي صَائِمٌ ))

    “Apakah engkau punya santapan siang? Maka jikalau tidak ada saya akan berpuasa” (HR. Muslim).


    2. Waktu Puasa

    Puasa dimulai dari terbitnya fajar hingga hilangnya siang dengan datangnya malam, dengan kata lain hilangnya bundaran matahari di ufuk.

    Dalilnya adalah:

    وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْ

    Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga (datang) malam (Al-Baqarah: 187)


    3. Sahur

    Adik-adik, hendaknya sebelum melaksanakan ibadah puasa, kita makan sahur terlebih dahulu. Kita disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur sesaat menjelang tibanya waktu subuh. Dalilnya yaitu hadits Anas bin Malik berikut:

    “Kami makan sahur bersama Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia shalat” Aku tanyakan (kata Anas), “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Zaid menjawab, “Kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

    Makan sahur yang diperintahkan oleh Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam memiliki beberapa hikmah, antara lain:

    1. Membedakan puasa kita dengan puasanya Ahul Kitab (orang Yahudi dan Nashoro):
    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    (( فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أكْلَةُ السَّحَرِ))

    “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya mahir kitab yaitu makan sahur”
    (HR. Muslim)


    2. Makan Sahur yaitu Barokah

    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    (( تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السُّحُوْرِ بَرَكَةً ))

    “Makan sahurlah kalian alasannya dalam sahur ada barakah” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

    Dengan makan sahur, berarti kita telah mengikuti sunnahnya Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Selain itu, sahur juga akan menguatkan badan, menambah semangat, serta membuat puasa menjadi lebih ringan.

    Adik-adikku sayang, sebagian kaum muslimin memiliki kebiasaan yang jelek ketika sahur. Mereka biasanya melaksanakan sahur dalam waktu yang lama sebelum subuh tiba, kemudian tidur lagi hingga subuh berlalu. Ini menimbulkan mereka jatuh kepada beberapa kesalahan:
    1. Berpuasa sebelum waktunya
    2. Meninggalkan shalat jamaah
    3. Terkadang alasannya tidurnya terlalu nyenyak, mereka berdiri kesiangan dan kehilangan sholat sama sekali

    Oleh alasannya itu hendaknya waktu sahur kita akhirkan dan sebaiknya setelah sahur, kita jangan tidur lagi. Persiapkanlah diri kita untuk shalat subuh yang akan segera tiba.


    4. Perkara Yang Membatalkan Puasa

    Adik-adik, barokallahu fiikum. Kalian harus mengetahui perkara-perkara yang mampu membatalkan puasa. Di antara perkara-perkara tersebut kita adalah:

    1. Makan dan Minum
    Apabila kita makan atau minum di siang hari sewaktu puasa, maka puasa kita batal. Kecuali jikalau kita lupa sedang puasa, maka makan dan minum itu tidaklah membatalkan puasa kita. Kita mampu melanjutkan puasa kita secara sempurna.

    Dalilnya yaitu hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam,

    (( مَنْ نَسِيَ وَهُوَ صَائِمّ، فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ، فَلْيَتِمْ صَوْمَهُ. فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللهُ وَسَقَاهُ))

    “Jika seseorang lupa ketika ia berpuasa, lalu dia makan dan minum, maka hendaklah menyempurnakan puasanya, alasannya tolong-menolong Yang Mahakuasa yang memberinya makan dan minum.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

    2. Muntah dengan Sengaja
    Muntah dengan sengaja dapat membatalkan puasa. Dalilnya yaitu hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam:

    (( مَنْ ذَرَعَهُ قَيْءٌ وَهُوَ صَائِمٌ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ وَإِنِ اسْتَقَاءَ فَلْيَقَضِ ))

    “Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya untuk mengqadha (mengganti) puasanya, dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengqadha puasanya”.

    Sebenarnya ada beberapa hal lain yang mampu membatalkan puasa. Insya Yang Mahakuasa kalian mampu mempelajarinya ketika kalian beranjak dewasa.

    5. Perkara Yang Wajib Ditinggalkan Ketika Puasa

    Adik-adik, selain menjaga verbal kita dari makan dan minum, ketika berpuasa kita juga harus menjaga verbal kita dari berkata-kata kotor, keji dan dusta. Perbuatan ini memang tidak boleh kita lakukan baik di ketika berpuasa ataupun tidak. Namun hal ini lebih ditekankan lagi apabila kita sedang berpuasa.

    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    (( مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ))

    “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan melakukannya, maka Yang Mahakuasa Azza wa Jalla tidaklah butuh atas perbuatannya meninggalkan makan dan minum” (HR. Al-Bukhori)

    (( لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ اْلأَكْلِ وَالشَّرَبِ إِنَّمَا الصَّيَامَ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ فَإِنْ سَابَكَ أَحَدٌ اَوْجَهِلَ عَلَيْكَ فَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ , إِنِّي صَائِمٌ ))

    “Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu atau tidak mengetahui perkaramu, maka, katakanlah: Aku sedang puasa, saya sedang puasa”

    Oleh alasannya itu, jagalah lisanmu dari berkata-kata yang kotor, keji dan dusta biar puasamu tidak sia-sia, sebagaimana sabda Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam,

    (( وَرُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوْعِ وَالْعَطَشِ ))

    “Berapa banyak orang yang puasa, bab dari puasanya hanyalah lapar dan haus (semata)”

    6. Yang Boleh Dilakukan Ketika Puasa

    1. Bersiwak
    Kalian tahu siwak kan? Siwak itu kayu berukuran kecil yang dipergunakan untuk membersihkan gigi. Ketika sedang berpuasa, kita boleh mempergunakannya untuk membersihkan gigi kita, terutama ketika akan sholat.

    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

    (( لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي َلأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوِاكِ عِنْدَ كُلَّ صَلاَةٍ))

    “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya saya suruh mereka untuk bersiwak setiap kali akan sholat” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

    2. Berkumur dan Istinsyaq (Memasukkan Air ke dalam Hidung ketika Berwudhu)
    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk bersungguh-sungguh di dalam melaksanakan istinsyaq. Namun ia melarang untuk berlebih-lebihan apabila sedang berpuasa. Beliau bersabda,

    ((وَبَالِغْ فِي اْلإِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُوْنَ صَائِماً))

    “Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq kecuali dalam keadaan puasa”

    3. Mengguyurkan Air ke Atas Kepala alasannya Panas atau Haus
    Apabila kita merasa kepanasan atau haus, maka kita diperbolehkan untuk mengguyurkan air ke kepala kita. Dalilnya yaitu hadits,

    كَانَ رَسُوْلُ اللهِ e يَصُبُّ الْمَاءَ عَلَى رَأْسِهِ وَهُوَ صَائِمٌ مِنَ الْعَطْشِ أَوْ مِنَ الْحَرِّ

    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam mengguyurkan air ke kepalanya dalam keadaan puasa alasannya haus atau kepanasan.

    7. Berbuka Puasa

    Ketika matahari telah terbenam dan malam hari pun tiba, kita sudah diperbolehkan untuk makan dan minum. Bahkan kita dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    (( لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ ))

    “Senantiasa insan berada di dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

    Berbukalah dengan Buah Kurma
    Pada dikala berbuka, kita disunnahkan untuk membatalkan puasa kita dengan kurma, baik yang berair maupun yang kering. Namun apabila tidak ada, maka kita berbuka dengan air sebagaimana kebiasaan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu pernah bercerita,

    كاَنَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رُطَبَاتٍ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ حَسَى حَسَوَاتٍ مِنَ مَاءٍ

    “Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma berair (ruthob) sebelum sholat. Apabila tidak ada yang basah, maka ia berbuka dengan kurma kering (tamr). Jika tidak ada juga, maka ia minum dengan satu tegukan air”


    Sekian Dulu Sobat KAI penjelasan Mengenai Tata Cara Puasa Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua, Tentunya Amin. Wassalmualaikum Wr. Wb.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Puasa Sesuai Ajaran Rasulullah Saw

    Posted at  19.16  |  in  TataCara  |  Read More»



    Assalamualikum Wr. Wb. Semoga Sahabat kAi tetap diberikan kesehatan selalu oleh Yang Mahakuasa SWT Amin pada kali ini kita Akan Membahas Mengenai Tata Cara Puasa.
    Kita mulai dengan membahas niat.

    1. Niat Untuk Puasa
    Sebelum melaksanakan puasa, kita wajib berniat terlebih dahulu. Puasa kita niatkan sebelum terbit fajar, berdasarkan hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam

    ((مَنْ لَمْ يُجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ))

    “Barangsiapa yang tidak niat untuk melaksanakan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya”


    Khusus untuk puasa yang sunnah, kita boleh berniat puasa setelah fajar terbit apabila sebelumnya kita belum makan. Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang ke ‘Aisyah pada selain bulan Ramadhan, kemudian ia bersabda:

    ((هَلْ عِنْدَكُمْ غَدَاَءٌ ؟ وَ إِلاَّ فَإِنِّي صَائِمٌ ))

    “Apakah engkau punya santapan siang? Maka jikalau tidak ada saya akan berpuasa” (HR. Muslim).


    2. Waktu Puasa

    Puasa dimulai dari terbitnya fajar hingga hilangnya siang dengan datangnya malam, dengan kata lain hilangnya bundaran matahari di ufuk.

    Dalilnya adalah:

    وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْ

    Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga (datang) malam (Al-Baqarah: 187)


    3. Sahur

    Adik-adik, hendaknya sebelum melaksanakan ibadah puasa, kita makan sahur terlebih dahulu. Kita disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur sesaat menjelang tibanya waktu subuh. Dalilnya yaitu hadits Anas bin Malik berikut:

    “Kami makan sahur bersama Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia shalat” Aku tanyakan (kata Anas), “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Zaid menjawab, “Kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

    Makan sahur yang diperintahkan oleh Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam memiliki beberapa hikmah, antara lain:

    1. Membedakan puasa kita dengan puasanya Ahul Kitab (orang Yahudi dan Nashoro):
    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    (( فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أكْلَةُ السَّحَرِ))

    “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya mahir kitab yaitu makan sahur”
    (HR. Muslim)


    2. Makan Sahur yaitu Barokah

    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    (( تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السُّحُوْرِ بَرَكَةً ))

    “Makan sahurlah kalian alasannya dalam sahur ada barakah” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

    Dengan makan sahur, berarti kita telah mengikuti sunnahnya Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Selain itu, sahur juga akan menguatkan badan, menambah semangat, serta membuat puasa menjadi lebih ringan.

    Adik-adikku sayang, sebagian kaum muslimin memiliki kebiasaan yang jelek ketika sahur. Mereka biasanya melaksanakan sahur dalam waktu yang lama sebelum subuh tiba, kemudian tidur lagi hingga subuh berlalu. Ini menimbulkan mereka jatuh kepada beberapa kesalahan:
    1. Berpuasa sebelum waktunya
    2. Meninggalkan shalat jamaah
    3. Terkadang alasannya tidurnya terlalu nyenyak, mereka berdiri kesiangan dan kehilangan sholat sama sekali

    Oleh alasannya itu hendaknya waktu sahur kita akhirkan dan sebaiknya setelah sahur, kita jangan tidur lagi. Persiapkanlah diri kita untuk shalat subuh yang akan segera tiba.


    4. Perkara Yang Membatalkan Puasa

    Adik-adik, barokallahu fiikum. Kalian harus mengetahui perkara-perkara yang mampu membatalkan puasa. Di antara perkara-perkara tersebut kita adalah:

    1. Makan dan Minum
    Apabila kita makan atau minum di siang hari sewaktu puasa, maka puasa kita batal. Kecuali jikalau kita lupa sedang puasa, maka makan dan minum itu tidaklah membatalkan puasa kita. Kita mampu melanjutkan puasa kita secara sempurna.

    Dalilnya yaitu hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam,

    (( مَنْ نَسِيَ وَهُوَ صَائِمّ، فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ، فَلْيَتِمْ صَوْمَهُ. فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللهُ وَسَقَاهُ))

    “Jika seseorang lupa ketika ia berpuasa, lalu dia makan dan minum, maka hendaklah menyempurnakan puasanya, alasannya tolong-menolong Yang Mahakuasa yang memberinya makan dan minum.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

    2. Muntah dengan Sengaja
    Muntah dengan sengaja dapat membatalkan puasa. Dalilnya yaitu hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam:

    (( مَنْ ذَرَعَهُ قَيْءٌ وَهُوَ صَائِمٌ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ وَإِنِ اسْتَقَاءَ فَلْيَقَضِ ))

    “Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya untuk mengqadha (mengganti) puasanya, dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengqadha puasanya”.

    Sebenarnya ada beberapa hal lain yang mampu membatalkan puasa. Insya Yang Mahakuasa kalian mampu mempelajarinya ketika kalian beranjak dewasa.

    5. Perkara Yang Wajib Ditinggalkan Ketika Puasa

    Adik-adik, selain menjaga verbal kita dari makan dan minum, ketika berpuasa kita juga harus menjaga verbal kita dari berkata-kata kotor, keji dan dusta. Perbuatan ini memang tidak boleh kita lakukan baik di ketika berpuasa ataupun tidak. Namun hal ini lebih ditekankan lagi apabila kita sedang berpuasa.

    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    (( مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ))

    “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan melakukannya, maka Yang Mahakuasa Azza wa Jalla tidaklah butuh atas perbuatannya meninggalkan makan dan minum” (HR. Al-Bukhori)

    (( لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ اْلأَكْلِ وَالشَّرَبِ إِنَّمَا الصَّيَامَ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ فَإِنْ سَابَكَ أَحَدٌ اَوْجَهِلَ عَلَيْكَ فَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ , إِنِّي صَائِمٌ ))

    “Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu atau tidak mengetahui perkaramu, maka, katakanlah: Aku sedang puasa, saya sedang puasa”

    Oleh alasannya itu, jagalah lisanmu dari berkata-kata yang kotor, keji dan dusta biar puasamu tidak sia-sia, sebagaimana sabda Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam,

    (( وَرُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوْعِ وَالْعَطَشِ ))

    “Berapa banyak orang yang puasa, bab dari puasanya hanyalah lapar dan haus (semata)”

    6. Yang Boleh Dilakukan Ketika Puasa

    1. Bersiwak
    Kalian tahu siwak kan? Siwak itu kayu berukuran kecil yang dipergunakan untuk membersihkan gigi. Ketika sedang berpuasa, kita boleh mempergunakannya untuk membersihkan gigi kita, terutama ketika akan sholat.

    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

    (( لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي َلأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوِاكِ عِنْدَ كُلَّ صَلاَةٍ))

    “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya saya suruh mereka untuk bersiwak setiap kali akan sholat” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

    2. Berkumur dan Istinsyaq (Memasukkan Air ke dalam Hidung ketika Berwudhu)
    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk bersungguh-sungguh di dalam melaksanakan istinsyaq. Namun ia melarang untuk berlebih-lebihan apabila sedang berpuasa. Beliau bersabda,

    ((وَبَالِغْ فِي اْلإِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُوْنَ صَائِماً))

    “Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq kecuali dalam keadaan puasa”

    3. Mengguyurkan Air ke Atas Kepala alasannya Panas atau Haus
    Apabila kita merasa kepanasan atau haus, maka kita diperbolehkan untuk mengguyurkan air ke kepala kita. Dalilnya yaitu hadits,

    كَانَ رَسُوْلُ اللهِ e يَصُبُّ الْمَاءَ عَلَى رَأْسِهِ وَهُوَ صَائِمٌ مِنَ الْعَطْشِ أَوْ مِنَ الْحَرِّ

    Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam mengguyurkan air ke kepalanya dalam keadaan puasa alasannya haus atau kepanasan.

    7. Berbuka Puasa

    Ketika matahari telah terbenam dan malam hari pun tiba, kita sudah diperbolehkan untuk makan dan minum. Bahkan kita dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    (( لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ ))

    “Senantiasa insan berada di dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

    Berbukalah dengan Buah Kurma
    Pada dikala berbuka, kita disunnahkan untuk membatalkan puasa kita dengan kurma, baik yang berair maupun yang kering. Namun apabila tidak ada, maka kita berbuka dengan air sebagaimana kebiasaan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu pernah bercerita,

    كاَنَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رُطَبَاتٍ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ حَسَى حَسَوَاتٍ مِنَ مَاءٍ

    “Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma berair (ruthob) sebelum sholat. Apabila tidak ada yang basah, maka ia berbuka dengan kurma kering (tamr). Jika tidak ada juga, maka ia minum dengan satu tegukan air”


    Sekian Dulu Sobat KAI penjelasan Mengenai Tata Cara Puasa Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua, Tentunya Amin. Wassalmualaikum Wr. Wb.



    Assalamualaikum Wr. Wb. apkabar Sobat Pada Kesempatan Kali Ini Kita Akan Membahas Mengenai Hadis Tentang Puasa Dan Kesehatan Nah Puasa Itu ada Kaitannya Dengan Kesehatan
    Dalam salah satu hadis puasa, Bukhari Muslim meriwayatkan bahwa “Seorang hamba yang berpuasa dalam sehari di jalan Allah, maka akan dijauhkan Tuhan orang tersebut pada hari itu wajahnya dari neraka sejauh 70 demam isu dingin". Hal ini berarti bahwa seseorang yang menjalankan ibadah puasa, akan dijamin untuk ditempatkan di daerah yang jauh dari neraka.

    Hadis puasa tersebut disampaikan sebagai kesepakatan Tuhan melalui Nabi Muhammad kepada umat Muhammad yang menjalankan ibadah puasa. Hadis ini juga menguatkan perintah bagi insan untuk berpuasa sebagaimana yang banyak tercantum dalam Al Qur’an.

     Selain itu, puasa juga memiliki banyak hikmah. Termasuk di antaranya pesan tersirat yang bisa dirasakan oleh insan dikala di dunia. Hal ini terkait dengan manfaat puasa, yang sudah diakui oleh banyak kalangan di dunia penelitian. Baik itu peneliti yang berasal dari kaum muslim maupun non muslim.
    Apa itu Puasa?

    Menurut bahasa, puasa berarti ‘menahan’. Adapun menurut syariat, puasa berarti ‘menahan dengan diawali niat beribadah dari makanan, minuman, kekerabatan suami-istri, dan segala hal yang menyebabkan batalnya puasa semenjak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari’.

    Sebagaimana kita ketahui, bahwa perintah puasa termaktub dalam Al-Quran surah Al-Baqarah (2) ayat 183 yang artinya:

    “Hai, orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian semoga kalian bertakwa.”

    Ayat tersebut bermakna bahwa perintah puasa wajib untuk dilaksanakan insan supaya insan bertakwa. Sekaligus menjadi wujud kepatuhan dan ketundukan kepada Tuhan Swt.
    Manfaat Puasa bagi Kesehatan

    Banyak di antara kita yang menjalankan ibadah puasa hanya alasannya yaitu ibadah tersebut merupakan perintah agama. Padahal, di balik puasa, ternyata ada banyak manfaat yang dapat kita rasakan. Terlebih jikalau di tilik dari segi kesehatan. Rasulullah saw. pun pernah bersabda:

    “Berpuasalah, niscaya kalian sehat." (HR. Ibnu as-Sunni dan Abu Nu’aim. As-Suyuthi menghasankan hadis tersebut)

    Beberapa manfaat puasa bagi kesehatan kita dapat kita amati sebagai berikut.


    • Mengurangi risiko terkena diabetes melitus.
    • Membantu menurunkan tekanan darah.
    • Memperbaiki fungsi kerja terusan pencernaan.
    • Meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh.
    • Membersihkan badan dari racun-racun (toksin).
    • Memberikan ketenangan pada jiwa alasannya yaitu dilatih bisa mengendalikan diri.
    • Bagi wanita, dapat menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan sehingga membentuk kembali keindahan tubuh.

    Puasa dan Kesehatan

    Salah satu dampak positif bagi kaum yang melaksanakan ibadah puasa salah satunya yaitu mendapatkan kesehatan yang lebih baik. Banyak penyakit yang bisa disembuhkan, alasannya yaitu seseorang menjalankan ibadah puasa.

    Seperti yang terjadi pada salah satu petinju legendaris dunia, Muhammad Ali yang menderita penyakit Parkinson. Penyakit ini menyerang saraf motorik dan menimbulkan kelumpuhan, sebagai akhir terlalu sering mendapatkan pukulan di kepala dikala masih aktif bertinju.

    Ribuan obat dan dokter di seluruh dunia sudah didatangi untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun penyakit tersebut tidak kunjung membaik. Hingga pada suatu ketika, Ali mendapat saran untuk melaksanakan puasa. Dan akibatnya, penyakit tersebut membaik meski tidak sembuh 100 persen. Namun Ali kini bisa menjalankan aktivitasnya setelah sekian lama lumpuh.

    Berdasar penelitian, puasa memiliki fungsi sebagai detoxin. Yaitu membersihkan penyakit yang berada di dalam tubuh. Dengan puasa, racun yang mengendap di dalam darah dibersihkan dan dibuang. Selain itu, puasa juga menunjukkan kesempatan kepada organ badan untuk mengganti sel-sel yang sudah rusak.

    Inilah salah satu dampak lain dari menjalankan ibadah puasa, selain sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadis puasa, bahwa puasa membawa kita menjauh dari bahaya neraka.
    Hadis Tentang Puasa Ramadhan

    Artikel ini memang sengaja mengupas  Hadis puasa, semoga membangkitkan semangat dikala menjalani ibadah puasa, khususnya puasa Ramadhan.

    Beberapa hadis wacana puasa Ramadhan menuturkan bahwa jawaban orang yang berpuasa yaitu surga dan dijauhkan dari neraka. Padahal, setiap orang yang mencapai predikat muttaqin (golongan orang yang bertakwa) dipastikan masuk surga.

    Dengan mengkaji  beberapa hadis wacana puasa akan ditemukan beragam keutamaan dan kebaikan yang didapatkan dari ritual ibadah setahun sekali selama sebulan penuh. Lima di antaranya yaitu sebagai berikut.
    1. Puasa Adalah Pembuka Pintu Surga

    Rasulullah Saw bersabda,

    “Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup…” (HR Bukhari).

    Inilah diantara hadis wacana puasa Ramadhan yang dapat dipahami secara tekstual.  Yaitu, jikalau di bulan Ramadhan Tuhan Swt. pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar dan semua pintu neraka ditutup serapat-rapatnya. Wallahu a’lam.

    Adapun dengan pemahaman lain, peluang masuk surga menjadi lebih besar alasannya yaitu intensitas ibadah yang dilakukan. Sebaliknya, peluang masuk neraka menjadi kecil, alasannya yaitu perbuatan maksiat diminimalisir. Karena dengan puasa keburukan hawa nafsu bisa lebih kita kendalikan. Rasulullah Saw bersabda,

    ”Puasa itu menjadi perisai seseorang selama ia tidak merusaknya dengan dusta dan membicarakan kejelekan orang lain.” (HR Thabrani)
    2. Puasa Akan Melipatgandakan Catatan Kebaikan

    Di antara hadis puasa Ramadhan yang paling suka didengar orang yang rajin ibadah adalah, satu ibadah wajib akan dilipatgandakan menjadi tujuh puluh kali ibadah wajib di bulan lain, dan ibadah sunnah bernilai ibadah wajib. Rasulullah SAW bersabda,

    “Barangsiapa bertaqarrub kepada-Nya (di bulan Ramadhan) dengan suatu kebaikan, ia bagaikan melaksanakan suatu kewajiban di bulan lainnya. Barangsiapa melaksanakan suatu kewajiban pada bulan ini, maka ia sama dengan orang yang melaksanakan tujuh puluh kali amalan wajib di bulan lainnya.” (HR Ibnu Khuzaimah)

    Orang yang sungguh-sungguh berpuasa pada bulan Ramadhan, setiap detik waktunya dicacat sebagai ibadah. Setiap desah napasnya dianggap zikir, bahkan tidurnya pun (asal dengan tujuan yang benar) akan bernilai pahala.
    3. Puasa Ramadhan Dapat Menghapuskan Dosa-Dosa

    Hadis puasa Ramadhan yang kerap membangkitkan semangat berpuasa adalah, Tuhan Swt. telah berjanji untuk mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang “mendirikan” Ramadhan. Sebuah hadis menyebutkan,

    "Barangsiapa yang 'mendirikan' Ramadhan dengan penuh keimanan dan penghayatan, maka akan diampuni semua dosanya yang telah lalu".

    Kata “mendirikan Ramadhan” dapat dimaknai dengan menghidupkan hari-hari Ramadhan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadis puasanya,

    “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Muttafaqun ‘Alaih).
    4. Puasa Menjadi Bukti Keikhlasan Seorang Hamba kepada Tuhannya

    Dibandingkan ibadah-ibadah lainnya, semacam shalat, sedekah, berhaji, membaca Al-Quran, ibadah puasa sangat sulit dilihat orang lain, sehingga peluang untuk berbuat riya menjadi sangat kecil.

    Dengan demikian, puasa menjadi ibadah khusus yang hanya diketahui oleh Tuhan Swt. dan hanya dirasakan oleh diri sendiri. Itulah mengapa di antara hadis-hadis wacana puasa Ramadhan selalu diselipkan hadis qudsi yang nadanya menunjukkan bahwa berpuasa harus dengan penuh keikhlasan. Tuhan Azza wa Jalla berfirman di dalam hadis qudsi,

    "Setiap amal anak Adam (manusia) itu untuknya sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya..."
    Nikmatnya Berpuasa

    Kapan puasa dilaksanakan? Setiap bulan Ramadhan tiba umat Islam menyambutnya dengan gembira. Pada dikala itu, kita akan berpuasa selama satu bulan lamanya.

    Bagun pada malam hari untuk melaksanakan sahur dan meniatkan diri untuk berpuasa dari subuh hingga maghrib tiba. Ketika azan maghrib berkumandang, mereka yang berpuasa akan senang dan gembira. Alasannya yaitu saatnya berbuka puasa telah tiba.

    Setelah menahan lapar dan haus selama seharian dengan menemui banyak godaan, dapat menamatkan puasa hingga magrib yaitu sesuatu yang menyenangkan.

    Ketika siang hari akan terasa sangat haus dan lapar, melihat apa pun akan terasa enak. Namun, jikalau waktunya buka sudah tiba, dahaga dan lapar itu akan hilang hanya dengan meneguk segelas air. Rasanya nikmat sekali dan merasa itu pun sudah mengenyangkan.

    Islam mengajarkan kita untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal. Dengan puasa, umat Islam diajarkan untuk tidak berlebihan. Dengan makan dan minum secukupnya, menahan hawa nafsu dan perilaku sehari-hari di hadapan orang-orang. Selain itu, dengan puasa kita juga jadi mengerti perasaan orang lapar, orang-orang yang tak bisa membeli makanan sehari-hari.

    Idealnya, ketika berpuasa umat Islam bukan hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi juga hawa nafsu, menjaga emosi dan perilaku. Namun demikian, pada kenyataannya mereka sering menjalankan puasa hanya gres sebatas menahan lapar dan haus.

    Agak sulit ketika dihadapkan harus menahan hawa nafsu kaitannya dengan emosi dan perilaku juga pasti berkaitan dengan emosi. Hanya saja dengan berpuasa hal itu akan bekurang porsinya, ketika kita emosi dan menyadari sedang puasa, ada kontrol untuk tidak mengeluarkan emosi tersebut.

    Tak heran jikalau Tuhan menyiapkan pahala sangat besar bagi hambanya jikalau menjalankan puasa terutama puasa wajib. Apalagi, puasa di bulan Ramadhan yang sifatnya wajib bagi setiap umat Islam.
    Sekian dulu Sobat KAI pembahasan Kali semoga ada Manfaatnya untuk kita semua Wasslamualaikum Wr. Wb.

    Informasi Baru Islam Hadis Tentang Puasa dan Kesehatan

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»



    Assalamualaikum Wr. Wb. apkabar Sobat Pada Kesempatan Kali Ini Kita Akan Membahas Mengenai Hadis Tentang Puasa Dan Kesehatan Nah Puasa Itu ada Kaitannya Dengan Kesehatan
    Dalam salah satu hadis puasa, Bukhari Muslim meriwayatkan bahwa “Seorang hamba yang berpuasa dalam sehari di jalan Allah, maka akan dijauhkan Tuhan orang tersebut pada hari itu wajahnya dari neraka sejauh 70 demam isu dingin". Hal ini berarti bahwa seseorang yang menjalankan ibadah puasa, akan dijamin untuk ditempatkan di daerah yang jauh dari neraka.

    Hadis puasa tersebut disampaikan sebagai kesepakatan Tuhan melalui Nabi Muhammad kepada umat Muhammad yang menjalankan ibadah puasa. Hadis ini juga menguatkan perintah bagi insan untuk berpuasa sebagaimana yang banyak tercantum dalam Al Qur’an.

     Selain itu, puasa juga memiliki banyak hikmah. Termasuk di antaranya pesan tersirat yang bisa dirasakan oleh insan dikala di dunia. Hal ini terkait dengan manfaat puasa, yang sudah diakui oleh banyak kalangan di dunia penelitian. Baik itu peneliti yang berasal dari kaum muslim maupun non muslim.
    Apa itu Puasa?

    Menurut bahasa, puasa berarti ‘menahan’. Adapun menurut syariat, puasa berarti ‘menahan dengan diawali niat beribadah dari makanan, minuman, kekerabatan suami-istri, dan segala hal yang menyebabkan batalnya puasa semenjak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari’.

    Sebagaimana kita ketahui, bahwa perintah puasa termaktub dalam Al-Quran surah Al-Baqarah (2) ayat 183 yang artinya:

    “Hai, orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian semoga kalian bertakwa.”

    Ayat tersebut bermakna bahwa perintah puasa wajib untuk dilaksanakan insan supaya insan bertakwa. Sekaligus menjadi wujud kepatuhan dan ketundukan kepada Tuhan Swt.
    Manfaat Puasa bagi Kesehatan

    Banyak di antara kita yang menjalankan ibadah puasa hanya alasannya yaitu ibadah tersebut merupakan perintah agama. Padahal, di balik puasa, ternyata ada banyak manfaat yang dapat kita rasakan. Terlebih jikalau di tilik dari segi kesehatan. Rasulullah saw. pun pernah bersabda:

    “Berpuasalah, niscaya kalian sehat." (HR. Ibnu as-Sunni dan Abu Nu’aim. As-Suyuthi menghasankan hadis tersebut)

    Beberapa manfaat puasa bagi kesehatan kita dapat kita amati sebagai berikut.


    • Mengurangi risiko terkena diabetes melitus.
    • Membantu menurunkan tekanan darah.
    • Memperbaiki fungsi kerja terusan pencernaan.
    • Meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh.
    • Membersihkan badan dari racun-racun (toksin).
    • Memberikan ketenangan pada jiwa alasannya yaitu dilatih bisa mengendalikan diri.
    • Bagi wanita, dapat menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan sehingga membentuk kembali keindahan tubuh.

    Puasa dan Kesehatan

    Salah satu dampak positif bagi kaum yang melaksanakan ibadah puasa salah satunya yaitu mendapatkan kesehatan yang lebih baik. Banyak penyakit yang bisa disembuhkan, alasannya yaitu seseorang menjalankan ibadah puasa.

    Seperti yang terjadi pada salah satu petinju legendaris dunia, Muhammad Ali yang menderita penyakit Parkinson. Penyakit ini menyerang saraf motorik dan menimbulkan kelumpuhan, sebagai akhir terlalu sering mendapatkan pukulan di kepala dikala masih aktif bertinju.

    Ribuan obat dan dokter di seluruh dunia sudah didatangi untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun penyakit tersebut tidak kunjung membaik. Hingga pada suatu ketika, Ali mendapat saran untuk melaksanakan puasa. Dan akibatnya, penyakit tersebut membaik meski tidak sembuh 100 persen. Namun Ali kini bisa menjalankan aktivitasnya setelah sekian lama lumpuh.

    Berdasar penelitian, puasa memiliki fungsi sebagai detoxin. Yaitu membersihkan penyakit yang berada di dalam tubuh. Dengan puasa, racun yang mengendap di dalam darah dibersihkan dan dibuang. Selain itu, puasa juga menunjukkan kesempatan kepada organ badan untuk mengganti sel-sel yang sudah rusak.

    Inilah salah satu dampak lain dari menjalankan ibadah puasa, selain sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadis puasa, bahwa puasa membawa kita menjauh dari bahaya neraka.
    Hadis Tentang Puasa Ramadhan

    Artikel ini memang sengaja mengupas  Hadis puasa, semoga membangkitkan semangat dikala menjalani ibadah puasa, khususnya puasa Ramadhan.

    Beberapa hadis wacana puasa Ramadhan menuturkan bahwa jawaban orang yang berpuasa yaitu surga dan dijauhkan dari neraka. Padahal, setiap orang yang mencapai predikat muttaqin (golongan orang yang bertakwa) dipastikan masuk surga.

    Dengan mengkaji  beberapa hadis wacana puasa akan ditemukan beragam keutamaan dan kebaikan yang didapatkan dari ritual ibadah setahun sekali selama sebulan penuh. Lima di antaranya yaitu sebagai berikut.
    1. Puasa Adalah Pembuka Pintu Surga

    Rasulullah Saw bersabda,

    “Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup…” (HR Bukhari).

    Inilah diantara hadis wacana puasa Ramadhan yang dapat dipahami secara tekstual.  Yaitu, jikalau di bulan Ramadhan Tuhan Swt. pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar dan semua pintu neraka ditutup serapat-rapatnya. Wallahu a’lam.

    Adapun dengan pemahaman lain, peluang masuk surga menjadi lebih besar alasannya yaitu intensitas ibadah yang dilakukan. Sebaliknya, peluang masuk neraka menjadi kecil, alasannya yaitu perbuatan maksiat diminimalisir. Karena dengan puasa keburukan hawa nafsu bisa lebih kita kendalikan. Rasulullah Saw bersabda,

    ”Puasa itu menjadi perisai seseorang selama ia tidak merusaknya dengan dusta dan membicarakan kejelekan orang lain.” (HR Thabrani)
    2. Puasa Akan Melipatgandakan Catatan Kebaikan

    Di antara hadis puasa Ramadhan yang paling suka didengar orang yang rajin ibadah adalah, satu ibadah wajib akan dilipatgandakan menjadi tujuh puluh kali ibadah wajib di bulan lain, dan ibadah sunnah bernilai ibadah wajib. Rasulullah SAW bersabda,

    “Barangsiapa bertaqarrub kepada-Nya (di bulan Ramadhan) dengan suatu kebaikan, ia bagaikan melaksanakan suatu kewajiban di bulan lainnya. Barangsiapa melaksanakan suatu kewajiban pada bulan ini, maka ia sama dengan orang yang melaksanakan tujuh puluh kali amalan wajib di bulan lainnya.” (HR Ibnu Khuzaimah)

    Orang yang sungguh-sungguh berpuasa pada bulan Ramadhan, setiap detik waktunya dicacat sebagai ibadah. Setiap desah napasnya dianggap zikir, bahkan tidurnya pun (asal dengan tujuan yang benar) akan bernilai pahala.
    3. Puasa Ramadhan Dapat Menghapuskan Dosa-Dosa

    Hadis puasa Ramadhan yang kerap membangkitkan semangat berpuasa adalah, Tuhan Swt. telah berjanji untuk mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang “mendirikan” Ramadhan. Sebuah hadis menyebutkan,

    "Barangsiapa yang 'mendirikan' Ramadhan dengan penuh keimanan dan penghayatan, maka akan diampuni semua dosanya yang telah lalu".

    Kata “mendirikan Ramadhan” dapat dimaknai dengan menghidupkan hari-hari Ramadhan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadis puasanya,

    “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Muttafaqun ‘Alaih).
    4. Puasa Menjadi Bukti Keikhlasan Seorang Hamba kepada Tuhannya

    Dibandingkan ibadah-ibadah lainnya, semacam shalat, sedekah, berhaji, membaca Al-Quran, ibadah puasa sangat sulit dilihat orang lain, sehingga peluang untuk berbuat riya menjadi sangat kecil.

    Dengan demikian, puasa menjadi ibadah khusus yang hanya diketahui oleh Tuhan Swt. dan hanya dirasakan oleh diri sendiri. Itulah mengapa di antara hadis-hadis wacana puasa Ramadhan selalu diselipkan hadis qudsi yang nadanya menunjukkan bahwa berpuasa harus dengan penuh keikhlasan. Tuhan Azza wa Jalla berfirman di dalam hadis qudsi,

    "Setiap amal anak Adam (manusia) itu untuknya sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya..."
    Nikmatnya Berpuasa

    Kapan puasa dilaksanakan? Setiap bulan Ramadhan tiba umat Islam menyambutnya dengan gembira. Pada dikala itu, kita akan berpuasa selama satu bulan lamanya.

    Bagun pada malam hari untuk melaksanakan sahur dan meniatkan diri untuk berpuasa dari subuh hingga maghrib tiba. Ketika azan maghrib berkumandang, mereka yang berpuasa akan senang dan gembira. Alasannya yaitu saatnya berbuka puasa telah tiba.

    Setelah menahan lapar dan haus selama seharian dengan menemui banyak godaan, dapat menamatkan puasa hingga magrib yaitu sesuatu yang menyenangkan.

    Ketika siang hari akan terasa sangat haus dan lapar, melihat apa pun akan terasa enak. Namun, jikalau waktunya buka sudah tiba, dahaga dan lapar itu akan hilang hanya dengan meneguk segelas air. Rasanya nikmat sekali dan merasa itu pun sudah mengenyangkan.

    Islam mengajarkan kita untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal. Dengan puasa, umat Islam diajarkan untuk tidak berlebihan. Dengan makan dan minum secukupnya, menahan hawa nafsu dan perilaku sehari-hari di hadapan orang-orang. Selain itu, dengan puasa kita juga jadi mengerti perasaan orang lapar, orang-orang yang tak bisa membeli makanan sehari-hari.

    Idealnya, ketika berpuasa umat Islam bukan hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi juga hawa nafsu, menjaga emosi dan perilaku. Namun demikian, pada kenyataannya mereka sering menjalankan puasa hanya gres sebatas menahan lapar dan haus.

    Agak sulit ketika dihadapkan harus menahan hawa nafsu kaitannya dengan emosi dan perilaku juga pasti berkaitan dengan emosi. Hanya saja dengan berpuasa hal itu akan bekurang porsinya, ketika kita emosi dan menyadari sedang puasa, ada kontrol untuk tidak mengeluarkan emosi tersebut.

    Tak heran jikalau Tuhan menyiapkan pahala sangat besar bagi hambanya jikalau menjalankan puasa terutama puasa wajib. Apalagi, puasa di bulan Ramadhan yang sifatnya wajib bagi setiap umat Islam.
    Sekian dulu Sobat KAI pembahasan Kali semoga ada Manfaatnya untuk kita semua Wasslamualaikum Wr. Wb.



    AssalamualaikumWr. Wb. Bersyukurlah kita masih diberi kesehatan oleh allah swt Sehingga Masih Dapat Medapatkan Ramadahan Kali ini, Pada kesempat kesempatan yang berbahagia ini Kita akan membahasa Mengenai Malam Lailatul Qadar.
    Margasatwa tak berbunyi
    Gunung menahan nafasnya
    Angin pun berhenti
    Pohon-pohon tunduk
    Dalam gelap malam
    Pada bulan suci
    Qur’an turun ke bumi
    Qur’an turun ke bumi

    Inilah malam seribu bulan
    Ketika cahaya sorga menerangi bumi
    Ketika cahaya sorga menerangi bumi
    Inilah malam seribu bulan
    Ketika Tuhan menyeka airmata kita
    Ketika Tuhan menyeka dosa-dosa kita

    itulah tadi sekedar gambaran Malam Lailatul Qadar  lirik lagu religi yang dilantunkan Bimbo? Secara sepintas tidak ada yang asing dengan liriknya, tetapi makna yang terkandung di dalamnya sungguh  dahsyat.

    Malam Lailatul Qadar tidak sama dengan malam-malam biasanya. Malam ini menjadi sangat istimewa bagi umat muslim dengan aneka macam alasan. Pertama, ini merupakan salah satu malam di bulan Ramadhan di mana ayat suci Al-Quran di turunkan pada Rasulullah Muhammad SAW.

    Malam ini memiliki kebaikan seribu bulan. Artinya, semua amal ibadah yang dilakukan pada malam ini memiliki keseteraan dengan ibadah yang dilakukan selama seribu bulan atau sam dengan amal ibadah selama 83 tahun dan 4 bulan. Ketiga, malam ini hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya dan tidak pernah diturunkan kepada nabi dan umut-umat sebelumnya.


    Keutamaan Lailatul Qadar

    Lihat kembali lirik lagu di atas. Begitulah kiranya penggambaran Lailatul Qadar. Sungguh sangat beruntung orang yang menerima kemuliaan malam ini.

    Tuhan SWT berfirman yang artinya:
    “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar (1). Tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? (2). Malam lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan (3). Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan (4). Selamatlah malam itu hingga terbit fajar (5).
    (QS Al – Qadar: 1-5).

    Sepertiga simpulan dari bulan Ramadhan ini ialah terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang sangat dimuliakan oleh Tuhan Ta’ala dibandingkan dengan malam-malam lainnya. Tuhan Ta’ala berfirman yang artinya:
    “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi, dan bahwasanya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.’ (QS. Ad Dukhan: 3-4).


    Kapan waktunya Lailatul Qadar?

    Sudah begitu banyak hadis yang menerangkan bahwa malam penuh keberkahan malam ini berlangsung pada sepuluh terakhir di bulan suci Ramadhan. Sementara hadis yang lainnya menegaskan bahwa malam itu akan jatuh di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir (21, 23, 25, 27, dan 29). Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh imam HR. BUkhari: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan.” Dan “Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.”

    Ada juga yang hadis yang menerangkan bahwa malam itu ada pada salah satu malam dari tujuh hari menjelang berakhirnya puasa (25, 27, dan 29). HR. Muslim meriwayatkan sabda Nabi: “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jikalau ia tertimpa kelelahan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.”

    Semua hadis-hadis tersebut tidak ada yang bertentangan. Bahkan, semakin memperjelas waktu tibanya malam ini walaupun tidak ada seorangpun yang bisa memastikan turunnya malam ini dengan pasti.

    Terdapat juga pendapat umum yang menyatakan bahwa malam ini jatuh setiap tanggal 27 di bulan Ramadhan. Para ulama di Makkah al Munawarroh mengkhatamkan Al Qur’an bersamaan dengan shalat Tarawih ke 27. Pada tanggal inilah, orang-orang berlomba memperbanyak amalan ibadahnya, shalat tarawih dan shalat sunah lainnya, memberi makan fakir miskin, memberi buka kepada orang yang berpuasa, dan amalan yang lainnya.

    Di negara kita sendiri, terdapat suatu acara unik yang dilakukan oleh jemaah thareqat mu’tabarah yang mengakibatkan malam ke 27 di bulan Ramadhan menjadi malam paling istimewa (malam pitulikuran). Mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk berbaiat, beribadah, dan berziarah kubur.

    Untuk menerima keutamaan malam ini, tambahlah porsi ibadah kita selama bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Shalat lima waktu jangan ditinggalkan dan laksanakan sempurna waktu dan berjamaah. Dirikan shalat malam.

    Lantunkan ayat-ayat suci Al-Quran sebanyak-banyaknya dengan pelan dan sesuai dengan ejaan tajwidnya. I’tikaf di mesjid sangat dianjurkan (disunahkan) sebagimana yang dicontohkan oleh Rasullulah dengan memperbanyak dzikir, istighfar dan memanjatkan doa kepada Tuhan Ta’ala.


    Do’a pada Malam Lailatul Qadar

    Sebagaimana yang disyaratkan, malam ini ialah malam pengampunan kita atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Maka, sudah selayaknyalah dilantunkan aneka macam doa dan kebanggaan disertai dengan keikhlasan hati untuk meminta kepada-Nya. Terdapat satu do’a khusus yang biasa diucapkan pada malam-malam ini, yaitu:

    “Allahummma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu’anni.” (Ya Allah, bahwasanya Engkau maha pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.”

    Doa ini merupakan doa yang berkaitan dengan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan juga berkaitan dengan malam ini yang diajarkan oleh Rasulullah kepada istri tercintanya, Aisyah.
    Tanda-tanda Lailatul Qadar

    Tuhan SWT tidak menyatakan dengan terperinci dan menyembunyikan wacana waktu datangnya malam ini. Ini menjadi sebuah mengambarkan akan kegigihan niat dan usaha bagi orang yang menginginkannya. Bagi orang yang benar-benar menginginkan pesan yang tersirat dari malam tersebut tentu akan lebih bersemangat menjalankan segala amalan ibadah di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dan akan sungguh-sunguh menjalankannya.

    Selain itu, penyembunyian waktu datangnya malam ini menjadi permintaan bagi umat-Nya untuk memperbanyak amalan ibadah untuk lebih mendekatkan diri pada sang pencipta, Tuhan Ta’ala, dan menerima pahala yang banyak dan melimpah.

    Meskipun waktu datangnya malam ini dirahasiakan, tetapi Tuhan Ta’ala dan Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan aneka macam mengambarkan yang bisa dijadikan sebaga pola tibanya malam ini. Tanda-tanda malam ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Tuhan Ta’ala dan Rasullulah SAW ialah sebagai berikut.

        Malaikat Jibril turun ke Bumi memimpin malaikat lainnya hingga datangnya waktu subuh. Pertanda ini tidak bisa ditangkap dengan panca indera insan alasannya ialah merupakan peristiwa gaib.
        Tuhan SWT menjanjikan keselamatan bagi hamba-hambanya yang taat beribadah hingga menjelang waktu subuh. Malaikat Jibril dan malaikat yang lainnya diturunkan ke bumi untuk menunjukkan kebaikan, keberkahan, dan ketenangan. Oleh alasannya ialah itulah, orang mukmin yang sedang beribadah mencicipi ketenangan hati dan kekhusyu’an beribadah melebihi malam-malam lainnya.
        Malam itu menjadi malam yang penuh kedamaian. Langit cerah terang benderang, angin bertiup sepoi-sepoi, dan suhu udara yang menyejukkan, tidak panas, dan tidak dingin.
        Keesokan harinya, matahari terbit putih tanpa noda dengan sinarnya yang tidak terik. Para ulama menjelaskan sebuah diam-diam menjelaskan fenomena ini ibarat yang dikutip dari aneka macam hadis. Pada malam ini, begitu banyak malaikat yang turun ke bumi menunjukkan kemuliaan pada umat manusia. Ketika terbit fajar, para malaikat inipun segera naik kembali ke langit. Bentangan sayap dan cahaya dari para malaikat ini lah yang menutupi sinar matahari dan terlihat ibarat warna putih.

    Pertanda telah datangnya malam ini gres disadari oleh umat muslim keesokan harinya atau setelah berlalunya malam ini. Sungguh berbahagia dan beruntung umat muslimin yang menerima hidayah di malam ini. Akan nampak pada dirinya sebuah perubahan yang sangat besar. Berikut beberapa ciri orang yang menerima wasilah malam ini.

    Ia akan melihat semua makhluk dan benda di muka bumi bersujud ke hadapan Tuhan SWT.
    Ia bisa melihat semuanya dengan terang benderang walaupun dalam keadaan gelapgulita.
    Ia akan mendengar salam dari para malaikat dan semua tutur kata yang diucapkannya.
     Ia akan menerima jaminan semua doa-doanya akan terkabul.

    Apapun itu, malam ini menjadi sebuah cambuk bagi umat muslimin untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Ta’ala. Semangat ini tidak hanya berhenti pada malam ini saja tetapi diperlukan akan lebih meningkat minimalnya sama dengan apa yang dilakukan pada malam ini.

    Manusia ialah manusia, makhluk yang memiliki hawa dan nafsu. Diperlukan keteguhan dan ketulusan hati serta rasa sadar diri bahwa insan ialah makhluk ciptaan Tuhan Ta’ala dan akan kembali kepada-Nya setelah selesai menjalankan peran yang diembankan kepadanya. Akan kembali dengan kebaikan apabila insan menjalankan kebaikan selama kehidupannya dan akan merugi apabila insan menjalankan kejelekan selama kehidupannya.

    Sudah selayaknya malam Lailatul Qadar dijadikan sebagai contoh untuk meningkatkan semua amalan ibadah kita. Semoga, kita semua termasuk orang-orang yang bisa menikmati indahnya faedah malam yang istimewa ini, malam yang setara dengan seribu bulan yang belum tentu kita bisa hidup sepanjang itu. Sekian dan terimahkasi atas Perhatiannya Sahabat KAi Wasslamualikum Wr. Wb.

    Informasi Baru Islam Malam Lailatul Qadar

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»



    AssalamualaikumWr. Wb. Bersyukurlah kita masih diberi kesehatan oleh allah swt Sehingga Masih Dapat Medapatkan Ramadahan Kali ini, Pada kesempat kesempatan yang berbahagia ini Kita akan membahasa Mengenai Malam Lailatul Qadar.
    Margasatwa tak berbunyi
    Gunung menahan nafasnya
    Angin pun berhenti
    Pohon-pohon tunduk
    Dalam gelap malam
    Pada bulan suci
    Qur’an turun ke bumi
    Qur’an turun ke bumi

    Inilah malam seribu bulan
    Ketika cahaya sorga menerangi bumi
    Ketika cahaya sorga menerangi bumi
    Inilah malam seribu bulan
    Ketika Tuhan menyeka airmata kita
    Ketika Tuhan menyeka dosa-dosa kita

    itulah tadi sekedar gambaran Malam Lailatul Qadar  lirik lagu religi yang dilantunkan Bimbo? Secara sepintas tidak ada yang asing dengan liriknya, tetapi makna yang terkandung di dalamnya sungguh  dahsyat.

    Malam Lailatul Qadar tidak sama dengan malam-malam biasanya. Malam ini menjadi sangat istimewa bagi umat muslim dengan aneka macam alasan. Pertama, ini merupakan salah satu malam di bulan Ramadhan di mana ayat suci Al-Quran di turunkan pada Rasulullah Muhammad SAW.

    Malam ini memiliki kebaikan seribu bulan. Artinya, semua amal ibadah yang dilakukan pada malam ini memiliki keseteraan dengan ibadah yang dilakukan selama seribu bulan atau sam dengan amal ibadah selama 83 tahun dan 4 bulan. Ketiga, malam ini hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya dan tidak pernah diturunkan kepada nabi dan umut-umat sebelumnya.


    Keutamaan Lailatul Qadar

    Lihat kembali lirik lagu di atas. Begitulah kiranya penggambaran Lailatul Qadar. Sungguh sangat beruntung orang yang menerima kemuliaan malam ini.

    Tuhan SWT berfirman yang artinya:
    “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar (1). Tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? (2). Malam lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan (3). Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan (4). Selamatlah malam itu hingga terbit fajar (5).
    (QS Al – Qadar: 1-5).

    Sepertiga simpulan dari bulan Ramadhan ini ialah terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang sangat dimuliakan oleh Tuhan Ta’ala dibandingkan dengan malam-malam lainnya. Tuhan Ta’ala berfirman yang artinya:
    “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi, dan bahwasanya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.’ (QS. Ad Dukhan: 3-4).


    Kapan waktunya Lailatul Qadar?

    Sudah begitu banyak hadis yang menerangkan bahwa malam penuh keberkahan malam ini berlangsung pada sepuluh terakhir di bulan suci Ramadhan. Sementara hadis yang lainnya menegaskan bahwa malam itu akan jatuh di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir (21, 23, 25, 27, dan 29). Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh imam HR. BUkhari: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan.” Dan “Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.”

    Ada juga yang hadis yang menerangkan bahwa malam itu ada pada salah satu malam dari tujuh hari menjelang berakhirnya puasa (25, 27, dan 29). HR. Muslim meriwayatkan sabda Nabi: “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jikalau ia tertimpa kelelahan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.”

    Semua hadis-hadis tersebut tidak ada yang bertentangan. Bahkan, semakin memperjelas waktu tibanya malam ini walaupun tidak ada seorangpun yang bisa memastikan turunnya malam ini dengan pasti.

    Terdapat juga pendapat umum yang menyatakan bahwa malam ini jatuh setiap tanggal 27 di bulan Ramadhan. Para ulama di Makkah al Munawarroh mengkhatamkan Al Qur’an bersamaan dengan shalat Tarawih ke 27. Pada tanggal inilah, orang-orang berlomba memperbanyak amalan ibadahnya, shalat tarawih dan shalat sunah lainnya, memberi makan fakir miskin, memberi buka kepada orang yang berpuasa, dan amalan yang lainnya.

    Di negara kita sendiri, terdapat suatu acara unik yang dilakukan oleh jemaah thareqat mu’tabarah yang mengakibatkan malam ke 27 di bulan Ramadhan menjadi malam paling istimewa (malam pitulikuran). Mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk berbaiat, beribadah, dan berziarah kubur.

    Untuk menerima keutamaan malam ini, tambahlah porsi ibadah kita selama bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Shalat lima waktu jangan ditinggalkan dan laksanakan sempurna waktu dan berjamaah. Dirikan shalat malam.

    Lantunkan ayat-ayat suci Al-Quran sebanyak-banyaknya dengan pelan dan sesuai dengan ejaan tajwidnya. I’tikaf di mesjid sangat dianjurkan (disunahkan) sebagimana yang dicontohkan oleh Rasullulah dengan memperbanyak dzikir, istighfar dan memanjatkan doa kepada Tuhan Ta’ala.


    Do’a pada Malam Lailatul Qadar

    Sebagaimana yang disyaratkan, malam ini ialah malam pengampunan kita atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Maka, sudah selayaknyalah dilantunkan aneka macam doa dan kebanggaan disertai dengan keikhlasan hati untuk meminta kepada-Nya. Terdapat satu do’a khusus yang biasa diucapkan pada malam-malam ini, yaitu:

    “Allahummma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu’anni.” (Ya Allah, bahwasanya Engkau maha pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.”

    Doa ini merupakan doa yang berkaitan dengan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan juga berkaitan dengan malam ini yang diajarkan oleh Rasulullah kepada istri tercintanya, Aisyah.
    Tanda-tanda Lailatul Qadar

    Tuhan SWT tidak menyatakan dengan terperinci dan menyembunyikan wacana waktu datangnya malam ini. Ini menjadi sebuah mengambarkan akan kegigihan niat dan usaha bagi orang yang menginginkannya. Bagi orang yang benar-benar menginginkan pesan yang tersirat dari malam tersebut tentu akan lebih bersemangat menjalankan segala amalan ibadah di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dan akan sungguh-sunguh menjalankannya.

    Selain itu, penyembunyian waktu datangnya malam ini menjadi permintaan bagi umat-Nya untuk memperbanyak amalan ibadah untuk lebih mendekatkan diri pada sang pencipta, Tuhan Ta’ala, dan menerima pahala yang banyak dan melimpah.

    Meskipun waktu datangnya malam ini dirahasiakan, tetapi Tuhan Ta’ala dan Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan aneka macam mengambarkan yang bisa dijadikan sebaga pola tibanya malam ini. Tanda-tanda malam ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Tuhan Ta’ala dan Rasullulah SAW ialah sebagai berikut.

        Malaikat Jibril turun ke Bumi memimpin malaikat lainnya hingga datangnya waktu subuh. Pertanda ini tidak bisa ditangkap dengan panca indera insan alasannya ialah merupakan peristiwa gaib.
        Tuhan SWT menjanjikan keselamatan bagi hamba-hambanya yang taat beribadah hingga menjelang waktu subuh. Malaikat Jibril dan malaikat yang lainnya diturunkan ke bumi untuk menunjukkan kebaikan, keberkahan, dan ketenangan. Oleh alasannya ialah itulah, orang mukmin yang sedang beribadah mencicipi ketenangan hati dan kekhusyu’an beribadah melebihi malam-malam lainnya.
        Malam itu menjadi malam yang penuh kedamaian. Langit cerah terang benderang, angin bertiup sepoi-sepoi, dan suhu udara yang menyejukkan, tidak panas, dan tidak dingin.
        Keesokan harinya, matahari terbit putih tanpa noda dengan sinarnya yang tidak terik. Para ulama menjelaskan sebuah diam-diam menjelaskan fenomena ini ibarat yang dikutip dari aneka macam hadis. Pada malam ini, begitu banyak malaikat yang turun ke bumi menunjukkan kemuliaan pada umat manusia. Ketika terbit fajar, para malaikat inipun segera naik kembali ke langit. Bentangan sayap dan cahaya dari para malaikat ini lah yang menutupi sinar matahari dan terlihat ibarat warna putih.

    Pertanda telah datangnya malam ini gres disadari oleh umat muslim keesokan harinya atau setelah berlalunya malam ini. Sungguh berbahagia dan beruntung umat muslimin yang menerima hidayah di malam ini. Akan nampak pada dirinya sebuah perubahan yang sangat besar. Berikut beberapa ciri orang yang menerima wasilah malam ini.

    Ia akan melihat semua makhluk dan benda di muka bumi bersujud ke hadapan Tuhan SWT.
    Ia bisa melihat semuanya dengan terang benderang walaupun dalam keadaan gelapgulita.
    Ia akan mendengar salam dari para malaikat dan semua tutur kata yang diucapkannya.
     Ia akan menerima jaminan semua doa-doanya akan terkabul.

    Apapun itu, malam ini menjadi sebuah cambuk bagi umat muslimin untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Ta’ala. Semangat ini tidak hanya berhenti pada malam ini saja tetapi diperlukan akan lebih meningkat minimalnya sama dengan apa yang dilakukan pada malam ini.

    Manusia ialah manusia, makhluk yang memiliki hawa dan nafsu. Diperlukan keteguhan dan ketulusan hati serta rasa sadar diri bahwa insan ialah makhluk ciptaan Tuhan Ta’ala dan akan kembali kepada-Nya setelah selesai menjalankan peran yang diembankan kepadanya. Akan kembali dengan kebaikan apabila insan menjalankan kebaikan selama kehidupannya dan akan merugi apabila insan menjalankan kejelekan selama kehidupannya.

    Sudah selayaknya malam Lailatul Qadar dijadikan sebagai contoh untuk meningkatkan semua amalan ibadah kita. Semoga, kita semua termasuk orang-orang yang bisa menikmati indahnya faedah malam yang istimewa ini, malam yang setara dengan seribu bulan yang belum tentu kita bisa hidup sepanjang itu. Sekian dan terimahkasi atas Perhatiannya Sahabat KAi Wasslamualikum Wr. Wb.



    Sobat KAI tentu sering mendengar dongeng wacana walisongo, bukan? Ya, dongeng walisongo atau dongeng Sembilan wali dari jawa ini memang memiliki peranan yang sangat penting dalam proses penyebaran islam di tanah jawa secara umum dan di sebagian besar wilayah Nusantara secara khusus.Namun, sebelum membahas lebih detail wacana dongeng walisongo ini, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu bagaimana islam masuk ke bumi pertiwi, Indonesia.


    Walisongo - Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

    Sebelum memulai dongeng walisongo, mari kita mengingat kembali bagaimana agama islam masuk ke Indonesia. Menurut beberapa pendapat ahli, Islam masuk ke Indonesia pada era ke 13. Hal ini diyakini dengan berdirinya kerajaan bercorak islam menyerupai Samudera Pasai, Malaka, dan Aceh. Islam dibawa oleh pedagang muslim yang melaksanakan interaksi dengan penduduk setempat.

    Ada dua pendapat para andal yang mengatakan bahwa islam disebarkan oleh pedagang dari Arab dan pedagang dari Gujarat di India. Bahkan, menurut catatan Ma huang dari Cina, di wilayah Indonesia sudah ada para pemeluk Islam dari Tiongkok (Cina). Itu mampu dimengerti alasannya yaitu pada era ke 7, Islam sudah masuk ke Cina. Ada bukti bahwa orang-orang Cina pun melaksanakan perdagangan ke wilayah tanah melayu.

    Islam masuk ke Indonesia dengan tiga tahap. Pertama masa perkenalan. Kedua masa penyebaran, dan ketiga penguatan yang ditandai dengan hadirnya negara-negara bercorak Islam. Pada banyak sekali tempat di wilayah Indonesia penyebaran Islam ternyata berbeda-beda. Hal tersebut akhir dari keruntuhan kerajaan Sriwijaya di Palembang pada era ke 12.

    Dengan runtuhnya pengaruh Hindu di wilayah Sumatera maka kerajaan Islam dapat berdiri. Begitu pun di wilayah Jawa (Java). Setelah simpulan hidup Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kerajaan Majapahit melemah. Terjadi perang saudara di mana-mana dan juga wilayah yang terpecah-pecah. Islam masuk dan mengakar kuat.

    Ini dikarenakan masyarakat tertarik dengan islam yang mengajarkan persamaan hak. Di mata Allah semua sama, yang membedakan mereka hanya amalnya. Ini tentu berbeda dengan fatwa agama Hindu yang membagi masyarakat dengan kasta.

    Kuatnya Islam di Nusantara juga alasannya yaitu tugas serta para da’i yang gigih membuatkan islam di wilayah Jawa, meliputi Jawa Timur, Tengah, lalu Barat. Lalu, menyebar pada Kalimantan, Maluku dan wilayah Sulawesi. Penyebaran agama islam yang paling frontal tentu saja yang terjadi di Pulau Jawa. Ini semua terjadi akhir adanya sejumlah dai’I yang dikenal dengan sebutan walisong atau sembilan wali.
    Arti Walisongo

    Masyarakat awam menganggap walisongo berarti wali yang sembilan. Artinya ada sembilan wali di sekitar jawa timur yang berdakwah dan membuatkan agama islam di masyarakat. Tapi ada beberapa pendapat andal yang  menerjemahkan kata ‘songo’ dalam bahasa arab yang artinya mulia, ada juga yang mengambil dari bahasa jawa dari kata ‘sana’ yang berarti tempat.

    Tapi, pendapat yang menarik yaitu pendapat terakhir yang mengatakan bahwa walisongo berarti sebuah dewan yang didirikan oleh Raden Rahmat (sunan Ampel). Penulis lebih merujuk pada arti yang terakhir tersebut, dengan berpegangan pada fakta sejarah bahwa para wali tersebut bukan hanya ada di wilayah Jawa Timur, tapi juga di wilayah lain. Umumnya para wali itu datang dari jawa setelah mendapat pendidikan di pesantren yang didirikan oleh para wali di jawa.
    Hubungan Kekerabatan di Antara Walisongo

    Di wilayah Jawa Timur, bersamaan dengan melemahnya kekuatan Majapahit, seorang alim ulama dari Pasai bergelar Maulana Malik Ibrahim bergerak menyeberang ke wilayah Jawa. Sesampainya di wilayah tersebut, Maulana Malik Ibrahim mendirikan tempat berdagang untuk masyarakat sekitar. Dengan menunjukkan harga murah maka berkumpulkan para masyarakat melaksanakan transaksi perdagangan dengannya.

    Dari sebuah tempat perdagangan, Maulana Malik Ibrahim pun mendirikan pondokan agama untuk membuatkan Islam. Beserta putranya Sunan Ampel, Maulana Malik Ibrahim membuatkan agama di kawasan Gresik (karena itu Maulana Malik Ibrahim digelari Sunan Gresik). Lalu, putranya, Raden Rahmat yang bergelar sunan Ampel mendirikan padepokan di Ampel Denta.

    Dua putranya sunan Drajat dan sunan Bonang juga berguru di pesantren Ampel Aenta. Sunan Ampel memiliki sepupu berjulukan Joko Samudro atau Raden Paku yang juga menjadi muridnya dan bergelar Sunan Giri.

    Sunan Giri nantinya akan mendirikan pesantren giri yang justru menelurkan banyak murid-murid yang nantinya akan membuatkan Islam di banyak sekali belahan Indonesia tengah.

    Sunan Bonang mempunyai murid Sunan Kalijaga atau biasa disebut Sunan Kalijogo, alasannya yaitu terkenal dalam suatu riwayat selama 4 tahun hidup di bantaran sebuah sungai atas perintah Sunan Bonang. Sunan Kalijaga sendiri memiliki anak sunan Muria dan memiliki murid Sunan Kudus.

    Di antara sembilan sunan yang terkenal itu, ada satu lagi sunan yang bukan hanya sebagai penyebar agama saja, tapi juga pengendali pemerintahan, yaitu Sunan Gunung Jati. Dia dan semua sunan lainnya bersahabat, kecuali Sunan Gresik, dikarenakan telah lebih dulu mangkat.
    Kisah Singkat Walisongo

    Walisongo atau Sembilan wali ini memiliki dongeng yang menarik. Masing-masing tokoh memiliki tugas yang unik dalam proses penyebaran islam di Indonesia. Seperti apa dongeng walisongo tersebut? Berikut yaitu penjelasan singkatnya.


    1. Walisongo – Maulana Malik Ibrahim

    Walisongo yang pertama yaitu Maulana Malik Ibrahim. Beliau diperkirakan lahir di Samarkan, Asia Tengah pada paruh awal era ke 14. Maulana malik Ibrahim ini kadang disebut juga sebagai syekh Maghribi. Bahkan, ada juga sebagian rakyat yang menyebutnya sebagai kakek Bantal.

    Maulana Malik Ibrahim yang merupakan saudara kandung Maulana Ishak merupakan anak dari seorang ulama Persia, Maulana Jumadil Kubro yang diyakini juga sebagai keturunan ke-10 dari cucu Nabi Muhammad, Syayidina Husein. Pernah bermukim di Campa (sekarang Kamboja) pada 1379, dia balasannya meninggalkan keluarganya dan hijrah ke tanah jawa pada 1392.

    Tanah Jawa yang pertama kali disinggahi oleh Maulana Malik Ibrahim yaitu desa Sembalo (sekarang yaitu kawasan Leran, Kecamatan Manyar, sekitar 9 km dari utara Kota Gresik). Adapun acara pertama maulana Malik Ibrahim di tanah ini bukanlah berdakwah, melainkan menyediakan diri mengobati masyarakat secara gratis. Usai menerima hati masyarakat, barulah Maulana Malik Ibrahim memulai misi dakwahnya dengan membangun sebuah pondok pesantren di Leran.


    2. Walisongo – Sunan Ampel

    Sunan Ampel memiliki nama kecil Raden Rahmat. Beliau lahir di Campa pada 1401 Masehi. Sunan Ampel merupakan putra tertua Maulana Malik Ibrahim. Nama Ampel sendiri diidentikan dengan nama kawasan tempat dia membuatkan agama Islam, yakni kawasan Ampel, yang kini merupakan bab dari Surabaya.


    3. Walisongo - Sunan Giri

    Sunan Giri merupakan anak dari Maulana Ishak, saudaranya Maulana Malik Ibrahim. Selama tinggal di Jawa. Sunan Giri menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel. Barulah setelah merasa cukup ilmu, dia membangun pondok pesantren di kawasan perbukitan desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dari sanalah dia memulai misi menyebarluaskan islam.


    4. Walisongo - Sunan Bonang

    Sunan Bonang merupakan anak dari Sunan Ampel. Dengan demikian, Sunan Bonang ini merupakan cucu dari Maulana Malik Ibrahim. Sunan Bonang ini dilahirkan dari seorang perempuan berjulukan Nyi Ageng Mulia pada 1465 M di kawasan Tuban. Tak hanya sebagai tempat kelahirannya saja, Tuban juga kemudian menjadi sentra penyebaran agama islam oleh Sunan Bonang.


    5. Walisongo – Sunan Kalijaga

    Sunan kalijaga memiliki nama kecil Raden Said. Ia dilahirkan pada 1450 Masehi. Ayahnya adipati Tuban, Arya Wilatikta. Sunan Kalijaga merupakan yang paling banyak disebut di tanah Jawa, bahkan masyarakat Cirebon percaya bahwa namanya sendiri diambil dari kawasan Kalijaga yang terdapat di Cirebon.


    6. Walisongo – Sunan Gunung Jati

    Masyarakat jawa sangat mengagumi Sunan gunung Jati. Bahkan sangat kagumnya kepada beliau, banyak dongeng yang menyebutkan bahwa dia pernah mengalami perjalanan spiritual Isra Mi’raj dan bertemu Muhammad saw (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).


    7. Walisongo – Sunan Drajat

    Sunan Drajat merupakan anak dari Sunan Ampel. Tugas berdakwah yang pertamanya dia lakukan di pesisir Gresik, namun ia kemudian terdampar di sebuah dusun Jelog (sekarang Lamongan).


    8. Walisongo – Sunan Kudus

    Sunan Kudus merupakan murid Sunan Kalijaga. Beliau berkelana ke banyak sekali kawasan tandus di Jawa Tengah menyerupai Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun hamper sama dengan pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus.


    9. Walisongo – Sunan Muria

    Nama kecilnya yaitu Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara Kota Kudus. Gaya berdakwahnya banyak menjiplak cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di kawasan sangat terpencil dan jauh dari sentra kota untuk membuatkan agama Islam.

    Informasi Baru Islam Sejarah Singkat Walisongo

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»



    Sobat KAI tentu sering mendengar dongeng wacana walisongo, bukan? Ya, dongeng walisongo atau dongeng Sembilan wali dari jawa ini memang memiliki peranan yang sangat penting dalam proses penyebaran islam di tanah jawa secara umum dan di sebagian besar wilayah Nusantara secara khusus.Namun, sebelum membahas lebih detail wacana dongeng walisongo ini, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu bagaimana islam masuk ke bumi pertiwi, Indonesia.


    Walisongo - Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

    Sebelum memulai dongeng walisongo, mari kita mengingat kembali bagaimana agama islam masuk ke Indonesia. Menurut beberapa pendapat ahli, Islam masuk ke Indonesia pada era ke 13. Hal ini diyakini dengan berdirinya kerajaan bercorak islam menyerupai Samudera Pasai, Malaka, dan Aceh. Islam dibawa oleh pedagang muslim yang melaksanakan interaksi dengan penduduk setempat.

    Ada dua pendapat para andal yang mengatakan bahwa islam disebarkan oleh pedagang dari Arab dan pedagang dari Gujarat di India. Bahkan, menurut catatan Ma huang dari Cina, di wilayah Indonesia sudah ada para pemeluk Islam dari Tiongkok (Cina). Itu mampu dimengerti alasannya yaitu pada era ke 7, Islam sudah masuk ke Cina. Ada bukti bahwa orang-orang Cina pun melaksanakan perdagangan ke wilayah tanah melayu.

    Islam masuk ke Indonesia dengan tiga tahap. Pertama masa perkenalan. Kedua masa penyebaran, dan ketiga penguatan yang ditandai dengan hadirnya negara-negara bercorak Islam. Pada banyak sekali tempat di wilayah Indonesia penyebaran Islam ternyata berbeda-beda. Hal tersebut akhir dari keruntuhan kerajaan Sriwijaya di Palembang pada era ke 12.

    Dengan runtuhnya pengaruh Hindu di wilayah Sumatera maka kerajaan Islam dapat berdiri. Begitu pun di wilayah Jawa (Java). Setelah simpulan hidup Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kerajaan Majapahit melemah. Terjadi perang saudara di mana-mana dan juga wilayah yang terpecah-pecah. Islam masuk dan mengakar kuat.

    Ini dikarenakan masyarakat tertarik dengan islam yang mengajarkan persamaan hak. Di mata Allah semua sama, yang membedakan mereka hanya amalnya. Ini tentu berbeda dengan fatwa agama Hindu yang membagi masyarakat dengan kasta.

    Kuatnya Islam di Nusantara juga alasannya yaitu tugas serta para da’i yang gigih membuatkan islam di wilayah Jawa, meliputi Jawa Timur, Tengah, lalu Barat. Lalu, menyebar pada Kalimantan, Maluku dan wilayah Sulawesi. Penyebaran agama islam yang paling frontal tentu saja yang terjadi di Pulau Jawa. Ini semua terjadi akhir adanya sejumlah dai’I yang dikenal dengan sebutan walisong atau sembilan wali.
    Arti Walisongo

    Masyarakat awam menganggap walisongo berarti wali yang sembilan. Artinya ada sembilan wali di sekitar jawa timur yang berdakwah dan membuatkan agama islam di masyarakat. Tapi ada beberapa pendapat andal yang  menerjemahkan kata ‘songo’ dalam bahasa arab yang artinya mulia, ada juga yang mengambil dari bahasa jawa dari kata ‘sana’ yang berarti tempat.

    Tapi, pendapat yang menarik yaitu pendapat terakhir yang mengatakan bahwa walisongo berarti sebuah dewan yang didirikan oleh Raden Rahmat (sunan Ampel). Penulis lebih merujuk pada arti yang terakhir tersebut, dengan berpegangan pada fakta sejarah bahwa para wali tersebut bukan hanya ada di wilayah Jawa Timur, tapi juga di wilayah lain. Umumnya para wali itu datang dari jawa setelah mendapat pendidikan di pesantren yang didirikan oleh para wali di jawa.
    Hubungan Kekerabatan di Antara Walisongo

    Di wilayah Jawa Timur, bersamaan dengan melemahnya kekuatan Majapahit, seorang alim ulama dari Pasai bergelar Maulana Malik Ibrahim bergerak menyeberang ke wilayah Jawa. Sesampainya di wilayah tersebut, Maulana Malik Ibrahim mendirikan tempat berdagang untuk masyarakat sekitar. Dengan menunjukkan harga murah maka berkumpulkan para masyarakat melaksanakan transaksi perdagangan dengannya.

    Dari sebuah tempat perdagangan, Maulana Malik Ibrahim pun mendirikan pondokan agama untuk membuatkan Islam. Beserta putranya Sunan Ampel, Maulana Malik Ibrahim membuatkan agama di kawasan Gresik (karena itu Maulana Malik Ibrahim digelari Sunan Gresik). Lalu, putranya, Raden Rahmat yang bergelar sunan Ampel mendirikan padepokan di Ampel Denta.

    Dua putranya sunan Drajat dan sunan Bonang juga berguru di pesantren Ampel Aenta. Sunan Ampel memiliki sepupu berjulukan Joko Samudro atau Raden Paku yang juga menjadi muridnya dan bergelar Sunan Giri.

    Sunan Giri nantinya akan mendirikan pesantren giri yang justru menelurkan banyak murid-murid yang nantinya akan membuatkan Islam di banyak sekali belahan Indonesia tengah.

    Sunan Bonang mempunyai murid Sunan Kalijaga atau biasa disebut Sunan Kalijogo, alasannya yaitu terkenal dalam suatu riwayat selama 4 tahun hidup di bantaran sebuah sungai atas perintah Sunan Bonang. Sunan Kalijaga sendiri memiliki anak sunan Muria dan memiliki murid Sunan Kudus.

    Di antara sembilan sunan yang terkenal itu, ada satu lagi sunan yang bukan hanya sebagai penyebar agama saja, tapi juga pengendali pemerintahan, yaitu Sunan Gunung Jati. Dia dan semua sunan lainnya bersahabat, kecuali Sunan Gresik, dikarenakan telah lebih dulu mangkat.
    Kisah Singkat Walisongo

    Walisongo atau Sembilan wali ini memiliki dongeng yang menarik. Masing-masing tokoh memiliki tugas yang unik dalam proses penyebaran islam di Indonesia. Seperti apa dongeng walisongo tersebut? Berikut yaitu penjelasan singkatnya.


    1. Walisongo – Maulana Malik Ibrahim

    Walisongo yang pertama yaitu Maulana Malik Ibrahim. Beliau diperkirakan lahir di Samarkan, Asia Tengah pada paruh awal era ke 14. Maulana malik Ibrahim ini kadang disebut juga sebagai syekh Maghribi. Bahkan, ada juga sebagian rakyat yang menyebutnya sebagai kakek Bantal.

    Maulana Malik Ibrahim yang merupakan saudara kandung Maulana Ishak merupakan anak dari seorang ulama Persia, Maulana Jumadil Kubro yang diyakini juga sebagai keturunan ke-10 dari cucu Nabi Muhammad, Syayidina Husein. Pernah bermukim di Campa (sekarang Kamboja) pada 1379, dia balasannya meninggalkan keluarganya dan hijrah ke tanah jawa pada 1392.

    Tanah Jawa yang pertama kali disinggahi oleh Maulana Malik Ibrahim yaitu desa Sembalo (sekarang yaitu kawasan Leran, Kecamatan Manyar, sekitar 9 km dari utara Kota Gresik). Adapun acara pertama maulana Malik Ibrahim di tanah ini bukanlah berdakwah, melainkan menyediakan diri mengobati masyarakat secara gratis. Usai menerima hati masyarakat, barulah Maulana Malik Ibrahim memulai misi dakwahnya dengan membangun sebuah pondok pesantren di Leran.


    2. Walisongo – Sunan Ampel

    Sunan Ampel memiliki nama kecil Raden Rahmat. Beliau lahir di Campa pada 1401 Masehi. Sunan Ampel merupakan putra tertua Maulana Malik Ibrahim. Nama Ampel sendiri diidentikan dengan nama kawasan tempat dia membuatkan agama Islam, yakni kawasan Ampel, yang kini merupakan bab dari Surabaya.


    3. Walisongo - Sunan Giri

    Sunan Giri merupakan anak dari Maulana Ishak, saudaranya Maulana Malik Ibrahim. Selama tinggal di Jawa. Sunan Giri menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel. Barulah setelah merasa cukup ilmu, dia membangun pondok pesantren di kawasan perbukitan desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dari sanalah dia memulai misi menyebarluaskan islam.


    4. Walisongo - Sunan Bonang

    Sunan Bonang merupakan anak dari Sunan Ampel. Dengan demikian, Sunan Bonang ini merupakan cucu dari Maulana Malik Ibrahim. Sunan Bonang ini dilahirkan dari seorang perempuan berjulukan Nyi Ageng Mulia pada 1465 M di kawasan Tuban. Tak hanya sebagai tempat kelahirannya saja, Tuban juga kemudian menjadi sentra penyebaran agama islam oleh Sunan Bonang.


    5. Walisongo – Sunan Kalijaga

    Sunan kalijaga memiliki nama kecil Raden Said. Ia dilahirkan pada 1450 Masehi. Ayahnya adipati Tuban, Arya Wilatikta. Sunan Kalijaga merupakan yang paling banyak disebut di tanah Jawa, bahkan masyarakat Cirebon percaya bahwa namanya sendiri diambil dari kawasan Kalijaga yang terdapat di Cirebon.


    6. Walisongo – Sunan Gunung Jati

    Masyarakat jawa sangat mengagumi Sunan gunung Jati. Bahkan sangat kagumnya kepada beliau, banyak dongeng yang menyebutkan bahwa dia pernah mengalami perjalanan spiritual Isra Mi’raj dan bertemu Muhammad saw (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).


    7. Walisongo – Sunan Drajat

    Sunan Drajat merupakan anak dari Sunan Ampel. Tugas berdakwah yang pertamanya dia lakukan di pesisir Gresik, namun ia kemudian terdampar di sebuah dusun Jelog (sekarang Lamongan).


    8. Walisongo – Sunan Kudus

    Sunan Kudus merupakan murid Sunan Kalijaga. Beliau berkelana ke banyak sekali kawasan tandus di Jawa Tengah menyerupai Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun hamper sama dengan pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus.


    9. Walisongo – Sunan Muria

    Nama kecilnya yaitu Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara Kota Kudus. Gaya berdakwahnya banyak menjiplak cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di kawasan sangat terpencil dan jauh dari sentra kota untuk membuatkan agama Islam.


    Assalamualaikum Wr. Wb. Pada Kesempatan kali ini kita akan Mebahas mengenai Keutamaan Puas Senin Kamis, Puasa Senin Kamis merupakan salah satu amalan sunnah yang mampu kita lakukan. Hal ini dikarenakan puasa merupakan pengontrolan diri yang diperintahkan Tuhan pada insan di tengah hiruk-pikuk kehidupan dan rumitnya dilema yang dihadapi setiap orang tentunya dibutuhkan suatu bukti untuk dapat mengendalikan diri dari hal-hal yang mampu saja terjadi dan tidak sesuai dengan semestinya.

    Keutamaan Puasa Senin Kamis

    Puasa Senin Kamis ini pun puasa yang diajurkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. Dalam kehidupan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam puasa Senin Kamis ialah puasa yang tidak pernah ditinggalkan selama dia hidup. Beberapa keutamaan puasa Senin Kamis dapat kita jumpai dari beberapa hadits diantaranya, yaitu:


    1. Puasa sunah yang paling sering dilakukan Nabi, Abu Hurairah berkata

    ”Sesungguhnya Nabi paling sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis, ketika ditanya dia bersabda: “Seluruh amal dibentangkan pada hari Senin dan Kamis, ketika itulah Tuhan mengampuni setiap muslim dan mukmin, kecuali dua orang yang sedang bermusuhan." Tuhan berfirman: “Tangguhkanlah untuk mereka berdua”.


    2. Hari kelahiran Nabi dan hari dia mendapatkan wahyu,

    Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam ditanya perihal puasa hari Senin, dia bersabda:

    “Pada hari itu saya dilahirkan dan pada hari itu juga saya mendapatkan wahyu”. (HR. Muslim).


    3. Masuk surga melalui pintu Ar-rayan

    Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

    “Sesungguhnya di Surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan” yang akan dimasuki oleh orang-orang yang sering berpuasa, kelak pada hari Kiamat tidak akan masuk dari pintu itu, kecuali orang-orang yang suka berpuasa. Pada hari Kiamat terdengar seruan: “ Manakah orang-orang yang berpuasa?” Maka ketika orang terakhir dari mereka (orang-orang yang berpuasa) masuk, pintu pun ditutup.” (HR. Bukhari Muslim)


    Niat Puasa Senin Kamis

    Mengerjakan puasa Senin Kamis ini tentunya dibutuhkan niat dan keikhlasan hati yang kuat apalagi ketika kita berpuasa sedangkan pada ketika itu tidak semua orang mengerjakan puasa insyaAllah setiap kita mengerjakan amalan dengan lapang dada melaksanakan sunnah rasul tentu akan mendapatkan pahala dan keuntungan yang luar biasa terutama untuk kesehatan badan baik secara jasmani maupun rohani.

    Sebelum kita mengejakan puasa hendaklah kita meniatkannya di dalam hati kita untuk mengerjakan puasa Senin Kamis, dan tidak ada lapadz niat puasa Senin Kamis yang diriwayatkan Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam.

    Adapun niat puasa Senin Kamis ini dilakukan sebelum fajar hari Senin atau Kamis, dan pada puasa sunnah ini diperbolehkan niat pada tengah-tengah hari. Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu anha:

    “Ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam masuk kepadaku dan bertanya: apakah engkau memiliki makanan? Aku berkata: tidak, dia berkata: berarti saya puasa.” (HR. Abu Daud).

    Dari hadits di atas terlihat bahwa puasa Senin Kamis ini pun mampu kita kerjakan meskipun waktunya sudah di siang hari, misalnya saja mampu jadi sanking sibuknya acara kerja kita, kita hingga lupa makan padahal waktu sudah tengah hari alangkah baiknya setelah itu eksklusif kita niatkan untuk berpuasa.


    Cara Pengerjaan Puasa Senin Kamis

    Selama ini kita menyangka bahwa puasa Senin Kamis harus dilakukan dua-duanya sehingga ketika salah satunya tidak mampu kita kerjakan maka puasa kita tidaklah sah. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

    “(pahala) amalan diangkat pada hari Senin dan Kamis, maka saya menyukai kalau ketika amalanku diangkut dalam keadaan berpuasa.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

    Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam tidak mensyaratkan untuk pengerjaan puasa Senin Kamis harus dilakukan pada hari Senin dan Kamis dan tidak boleh melewatkan salah satunya, tapi di sini terlihat bahwa puasa yang kita kerjakan dihari Senin memiliki amalan sendiri begitupun ketika kita mengerjakan puasa pada hari Kamis memiliki amalan tersendiri juga tapi akan lebih baik ketika kita mengerjakannya secara lengkap puasa pada hari Senin dan Kamis.
    Hikmah Puasa Senin Kamis dalam Kehidupan

    Kita mampu melihat begitu istimewanya puasa Senin Kamis dari ketiga hadits di atas. Dari sini kita mampu melihat dari waktu pengerjaannya terdapat selang dua hari dari hari Senin ke hari Kamis dan dari Kamis ada selang tiga hari ke hari Senin. Dari sini kita mampu melihat puasa ini pun kita kerjakan selang beberapa hari.

    Seandainya kita mampu mengerjakan puasa Senin Kamis ini secara rutin ada beberapa pesan yang tersirat yang mampu kita peroleh:
    1. Puasa Senin Kamis dapat membantu mengurangi kerja organ badan kita.

    Ibaratnya badan kita ialah mesin tentunya kalau mesin itu selalu bekerja dan tidak pernah istirahat akan lebih mudah rusak begitu juga dengan organ badan kita. Organ-organ yang selama ini setiap hari telah berkerja keras dan lelah akhir berkerja terus menerus diberi waktu untuk beristirahat. Sebagai pola dalam sistem pencernaan terdapat lisan untuk mengunyah, tenggorokan untuk menelan, lambung untuk menghancurkan makanan, usus untuk menyerap makanan, serta usus besar dan anus untuk membuang sampah makanan.

    Tentunya kita mampu membayangkan kerja setiap organ badan kita tersebut setiap harinya dan pada waktu puasa Senin Kamis inilah organ-organ badan kita ada kesempatan untuk memperbaiki struktur yang rusak, memperbaiki diri dan mempersiapkan diri kembali setelah kita berbuka puasa. Puasa Senin Kamis ini baik juga untuk kesehatan kita bukankah muslim yang kuat itu lebih dicintai Tuhan daripada muslim yang lemah.
    2. Mengubah kebiasaan hidup konsumtif.

    Dalam kehidupan kita sehari-hari tidak mampu dipungkiri meski terkadang di tengah kehidupan konsumerisme ini puasa Senin Kamis ini merupakan tantangan tersendiri bagi kita sebagai muslim  karena semakin sulit ditemukan muslim yang melaksanakan puasa Senin Kamis ini secara rutin.

    Banyak kita jumpai saudara-saudara lita lebih memilih hidup konsumtif, yaitu lebih senang dengan pola makan yang serba instan dan berlebih-lebihan padahal Rasullullah Shalallahu alaihi wa Sallam melarang kita sebagai umatnya untuk makan yang berlebih-lebihan dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda:

    “Berhentilah makan sebelum kenyang”.

    Hadits ini memiliki makna yang dalam yaitu tawaran untuk tidak memasukkan makanan yang berlebihan alasannya ini tidaklah baik dan mampu menjadikan kita menderita penyakit tertentu salah satunya makan yang berlebihan ini mampu menjadikan obesitas, puasa Senin Kamis ini pun sebagai model puasa berselang seling memiliki pengaruh untuk mencegah obesitas alasannya salah satu penyebab utama dari obesitas ini ialah banyaknya makanan yang berlebih masuk ke dalam tubuh.
    3. Sarana pendidikan rohani.

    Saat kita mau mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam untuk mengerjakan puasa Senin Kamis ini  tentunya selain ini ialah ibadah kita pada Tuhan alasannya Tuhan telah menjamin puasa ialah ibadah khusus yang dipersembahkan kepada Allah. Dalam riwayat Abu Hurairah, Nabi bersabda: Tuhan telah berfirman:

    “Tiap-tiap amal anak Adam untuknya sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memperlihatkan pembalasan padanya”. (HR. Ahmad, Muslim, dan Nasa’i).
    4. Mendidik jiwa supaya dapat menguasai diri.

    Puasa Senin Kamis ini sebagai penawar hati yang “keruh”. Saat kita tinjau dari psikologis, puasa ini melatih kesabaran kita, ketika kita berpuasa tentunya kita menjaga diri dan perbuatan kita dari amalan-amalan yang tercela sehingga setelah kita secara rutin mengerjakan puasa Senin Kamis, emosi dan spiritual kita semakin baik.
    5. Merasakan kesusahan orang lain (empati).

    Apalagi di tengah padatnya rutinitas kerja mampu membuat kita begitu mudahnya melupakan orang-orang di sekitar kita, tapi di sinilah kita mampu mencar ilmu dan lebih peduli pada sesama terutama dengan orang-orang yang masih berada di bawah garis kemiskinan kita mampu melihat begitu sulitnya mereka hidup bahkan untuk sesuap nasi.

    Sementara, kita alhamdulillah masih mampu makan setiap hari tanpa merasa kesulitan dari sinilah kita mampu mencicipi apa yang selama ini mereka rasakan dari sinilah kita mencar ilmu untuk mampu mencicipi apa yang dirasakan oleh orang lain.

    Perlu diingat bahwa semua amalan itu tergantung niatnya kalau puasa Senin Kamis ini kita niatkan untuk kesehatan maka itupun akan kita peroleh tetapi ketika kita berpuasa untuk meningkatkan kualitas keimanan kita pada Allah, Insya Tuhan tidak hanya dunia tapi alam abadi pun akan kita peroleh.
    Puasa Senin Kamis untuk Kesehatan Jiwa dan Raga

    Anda tentu sangat bersahabat dengan kata puasa. Bagi Anda yang menganut agama Islam, kegiatan berpuasa ialah hal yang wajib dilakukan satu bulan lamanya sebelum masuk Hari Raya Idul Fitri atau sering disebut dengan istilah bulan Ramadhan.

    Selain puasa bulan Ramadhan, ada juga kegiatan puasa yang lain, yaitu puasa Senin Kamis. Puasa yang dilakukan hari Senin dan Kamis ini sunah hukumnya.
    Puasa dan Kesehatan

    Sebetulnya, puasa itu menyehatkan badan alasannya asupan makanan Anda menjadi jauh lebih teratur. Baiknya lagi, puasa dapat mengurangi asupan lemak jahat atau kolesterol di dalam tubuh. Terlebih ketika puasa Anda jauh lebih tabah alasannya harus dapat mengendalikan nafsu. Hal ini besar lengan berkuasa nyata bagi kesehatan psikologis Anda.

    Saat Anda merasa jauh lebih tenang dan tenang alasannya pengendalian nafsu yang benar, merangsang kerja otak untuk lebih fokus kepada hal-hal yang penting. Ketika Anda mampu fokus pada satu hal, pekerjaan Anda dapat selesai dengan cepat dan efisien.
    Doa Akan Lebih Didengar

    Puasa sangat membantu kita dalam menghadapi kehidupan ini. Jika dilakukan seminggu dua kali pada hari Senin dan Kamis secara teratur, kesehatan jasmani dan rohani Anda mampu terjaga dengan lebih seimbang.
    Selain itu, puasa Senin Kamis dipercaya sangat membantu Anda untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta.

    Banyak orang percaya dengan melaksanakan puasa Senin Kamis, doa-doa Anda akan semakin didengar Allah. Tuhan sangat mencintai umatnya yang setia menjalankan puasa Senin Kamis sehingga tidak sedikit dari doa-doa tersebut yang dikabulkan.
    Puasa Senin Kamis dalam Tradisi Jawa

    Dalam budaya Jawa, tradisi puasa Senin Kamis ini sudah dilaksanakan semenjak dulu secara bebuyutan sebagai sebuah tradisi untuk ”laku prihatin” atau bersikap rendah hati, menjalankan keprihatinan dengan puasa atau semedi.

    Puasa Senin Kamis pada budaya Jawa ini tolong-menolong tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan umat Muslim. Puasa yang dilakukan untuk lebih mendekatkan diri pada jalan kebenaran dan mengekang nafsu-nafsu jahat yang cenderung kebinatangan menyerupai rakus, tidak setia, licik, dan sebagainya, bertujuan supaya insan kembali ke jalan yang benar dan luhur mengabdi pada Tuhan atau Gusti Pangeran.

    Dengan melaksanakan puasa Senin Kamis, diharapkan kita mampu introspeksi diri perihal apa yang sudah kita lakukan selama sepekan. Saat berpuasa, Anda akan jauh lebih mencicipi penderitaan, kekurangan, dan berusaha melepaskan semua impian yang Anda miliki untuk menjalani hidup dengan seadanya.

    Selesai menjalankan puasa, Anda akan lebih mampu bersyukur atas apapun yang telah Anda dapatkan. Sikap mengampuni dan bersabar pun mampu Anda miliki. Anda bermetamorfosis pribadi yang lebih bersahaja dan luhur.

    Itulah beberapa hal yang mampu Anda dapatkan dengan menjalankan kegiatan puasa Senin Kamis. Semua bermanfaat, baik untuk raga dan jiwa Anda. Selamat mencoba Sobat kAI

    Informasi Baru Islam Keutamaan Puasa Senin Kamis

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»


    Assalamualaikum Wr. Wb. Pada Kesempatan kali ini kita akan Mebahas mengenai Keutamaan Puas Senin Kamis, Puasa Senin Kamis merupakan salah satu amalan sunnah yang mampu kita lakukan. Hal ini dikarenakan puasa merupakan pengontrolan diri yang diperintahkan Tuhan pada insan di tengah hiruk-pikuk kehidupan dan rumitnya dilema yang dihadapi setiap orang tentunya dibutuhkan suatu bukti untuk dapat mengendalikan diri dari hal-hal yang mampu saja terjadi dan tidak sesuai dengan semestinya.

    Keutamaan Puasa Senin Kamis

    Puasa Senin Kamis ini pun puasa yang diajurkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. Dalam kehidupan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam puasa Senin Kamis ialah puasa yang tidak pernah ditinggalkan selama dia hidup. Beberapa keutamaan puasa Senin Kamis dapat kita jumpai dari beberapa hadits diantaranya, yaitu:


    1. Puasa sunah yang paling sering dilakukan Nabi, Abu Hurairah berkata

    ”Sesungguhnya Nabi paling sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis, ketika ditanya dia bersabda: “Seluruh amal dibentangkan pada hari Senin dan Kamis, ketika itulah Tuhan mengampuni setiap muslim dan mukmin, kecuali dua orang yang sedang bermusuhan." Tuhan berfirman: “Tangguhkanlah untuk mereka berdua”.


    2. Hari kelahiran Nabi dan hari dia mendapatkan wahyu,

    Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam ditanya perihal puasa hari Senin, dia bersabda:

    “Pada hari itu saya dilahirkan dan pada hari itu juga saya mendapatkan wahyu”. (HR. Muslim).


    3. Masuk surga melalui pintu Ar-rayan

    Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

    “Sesungguhnya di Surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan” yang akan dimasuki oleh orang-orang yang sering berpuasa, kelak pada hari Kiamat tidak akan masuk dari pintu itu, kecuali orang-orang yang suka berpuasa. Pada hari Kiamat terdengar seruan: “ Manakah orang-orang yang berpuasa?” Maka ketika orang terakhir dari mereka (orang-orang yang berpuasa) masuk, pintu pun ditutup.” (HR. Bukhari Muslim)


    Niat Puasa Senin Kamis

    Mengerjakan puasa Senin Kamis ini tentunya dibutuhkan niat dan keikhlasan hati yang kuat apalagi ketika kita berpuasa sedangkan pada ketika itu tidak semua orang mengerjakan puasa insyaAllah setiap kita mengerjakan amalan dengan lapang dada melaksanakan sunnah rasul tentu akan mendapatkan pahala dan keuntungan yang luar biasa terutama untuk kesehatan badan baik secara jasmani maupun rohani.

    Sebelum kita mengejakan puasa hendaklah kita meniatkannya di dalam hati kita untuk mengerjakan puasa Senin Kamis, dan tidak ada lapadz niat puasa Senin Kamis yang diriwayatkan Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam.

    Adapun niat puasa Senin Kamis ini dilakukan sebelum fajar hari Senin atau Kamis, dan pada puasa sunnah ini diperbolehkan niat pada tengah-tengah hari. Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu anha:

    “Ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam masuk kepadaku dan bertanya: apakah engkau memiliki makanan? Aku berkata: tidak, dia berkata: berarti saya puasa.” (HR. Abu Daud).

    Dari hadits di atas terlihat bahwa puasa Senin Kamis ini pun mampu kita kerjakan meskipun waktunya sudah di siang hari, misalnya saja mampu jadi sanking sibuknya acara kerja kita, kita hingga lupa makan padahal waktu sudah tengah hari alangkah baiknya setelah itu eksklusif kita niatkan untuk berpuasa.


    Cara Pengerjaan Puasa Senin Kamis

    Selama ini kita menyangka bahwa puasa Senin Kamis harus dilakukan dua-duanya sehingga ketika salah satunya tidak mampu kita kerjakan maka puasa kita tidaklah sah. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

    “(pahala) amalan diangkat pada hari Senin dan Kamis, maka saya menyukai kalau ketika amalanku diangkut dalam keadaan berpuasa.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

    Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam tidak mensyaratkan untuk pengerjaan puasa Senin Kamis harus dilakukan pada hari Senin dan Kamis dan tidak boleh melewatkan salah satunya, tapi di sini terlihat bahwa puasa yang kita kerjakan dihari Senin memiliki amalan sendiri begitupun ketika kita mengerjakan puasa pada hari Kamis memiliki amalan tersendiri juga tapi akan lebih baik ketika kita mengerjakannya secara lengkap puasa pada hari Senin dan Kamis.
    Hikmah Puasa Senin Kamis dalam Kehidupan

    Kita mampu melihat begitu istimewanya puasa Senin Kamis dari ketiga hadits di atas. Dari sini kita mampu melihat dari waktu pengerjaannya terdapat selang dua hari dari hari Senin ke hari Kamis dan dari Kamis ada selang tiga hari ke hari Senin. Dari sini kita mampu melihat puasa ini pun kita kerjakan selang beberapa hari.

    Seandainya kita mampu mengerjakan puasa Senin Kamis ini secara rutin ada beberapa pesan yang tersirat yang mampu kita peroleh:
    1. Puasa Senin Kamis dapat membantu mengurangi kerja organ badan kita.

    Ibaratnya badan kita ialah mesin tentunya kalau mesin itu selalu bekerja dan tidak pernah istirahat akan lebih mudah rusak begitu juga dengan organ badan kita. Organ-organ yang selama ini setiap hari telah berkerja keras dan lelah akhir berkerja terus menerus diberi waktu untuk beristirahat. Sebagai pola dalam sistem pencernaan terdapat lisan untuk mengunyah, tenggorokan untuk menelan, lambung untuk menghancurkan makanan, usus untuk menyerap makanan, serta usus besar dan anus untuk membuang sampah makanan.

    Tentunya kita mampu membayangkan kerja setiap organ badan kita tersebut setiap harinya dan pada waktu puasa Senin Kamis inilah organ-organ badan kita ada kesempatan untuk memperbaiki struktur yang rusak, memperbaiki diri dan mempersiapkan diri kembali setelah kita berbuka puasa. Puasa Senin Kamis ini baik juga untuk kesehatan kita bukankah muslim yang kuat itu lebih dicintai Tuhan daripada muslim yang lemah.
    2. Mengubah kebiasaan hidup konsumtif.

    Dalam kehidupan kita sehari-hari tidak mampu dipungkiri meski terkadang di tengah kehidupan konsumerisme ini puasa Senin Kamis ini merupakan tantangan tersendiri bagi kita sebagai muslim  karena semakin sulit ditemukan muslim yang melaksanakan puasa Senin Kamis ini secara rutin.

    Banyak kita jumpai saudara-saudara lita lebih memilih hidup konsumtif, yaitu lebih senang dengan pola makan yang serba instan dan berlebih-lebihan padahal Rasullullah Shalallahu alaihi wa Sallam melarang kita sebagai umatnya untuk makan yang berlebih-lebihan dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda:

    “Berhentilah makan sebelum kenyang”.

    Hadits ini memiliki makna yang dalam yaitu tawaran untuk tidak memasukkan makanan yang berlebihan alasannya ini tidaklah baik dan mampu menjadikan kita menderita penyakit tertentu salah satunya makan yang berlebihan ini mampu menjadikan obesitas, puasa Senin Kamis ini pun sebagai model puasa berselang seling memiliki pengaruh untuk mencegah obesitas alasannya salah satu penyebab utama dari obesitas ini ialah banyaknya makanan yang berlebih masuk ke dalam tubuh.
    3. Sarana pendidikan rohani.

    Saat kita mau mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam untuk mengerjakan puasa Senin Kamis ini  tentunya selain ini ialah ibadah kita pada Tuhan alasannya Tuhan telah menjamin puasa ialah ibadah khusus yang dipersembahkan kepada Allah. Dalam riwayat Abu Hurairah, Nabi bersabda: Tuhan telah berfirman:

    “Tiap-tiap amal anak Adam untuknya sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memperlihatkan pembalasan padanya”. (HR. Ahmad, Muslim, dan Nasa’i).
    4. Mendidik jiwa supaya dapat menguasai diri.

    Puasa Senin Kamis ini sebagai penawar hati yang “keruh”. Saat kita tinjau dari psikologis, puasa ini melatih kesabaran kita, ketika kita berpuasa tentunya kita menjaga diri dan perbuatan kita dari amalan-amalan yang tercela sehingga setelah kita secara rutin mengerjakan puasa Senin Kamis, emosi dan spiritual kita semakin baik.
    5. Merasakan kesusahan orang lain (empati).

    Apalagi di tengah padatnya rutinitas kerja mampu membuat kita begitu mudahnya melupakan orang-orang di sekitar kita, tapi di sinilah kita mampu mencar ilmu dan lebih peduli pada sesama terutama dengan orang-orang yang masih berada di bawah garis kemiskinan kita mampu melihat begitu sulitnya mereka hidup bahkan untuk sesuap nasi.

    Sementara, kita alhamdulillah masih mampu makan setiap hari tanpa merasa kesulitan dari sinilah kita mampu mencicipi apa yang selama ini mereka rasakan dari sinilah kita mencar ilmu untuk mampu mencicipi apa yang dirasakan oleh orang lain.

    Perlu diingat bahwa semua amalan itu tergantung niatnya kalau puasa Senin Kamis ini kita niatkan untuk kesehatan maka itupun akan kita peroleh tetapi ketika kita berpuasa untuk meningkatkan kualitas keimanan kita pada Allah, Insya Tuhan tidak hanya dunia tapi alam abadi pun akan kita peroleh.
    Puasa Senin Kamis untuk Kesehatan Jiwa dan Raga

    Anda tentu sangat bersahabat dengan kata puasa. Bagi Anda yang menganut agama Islam, kegiatan berpuasa ialah hal yang wajib dilakukan satu bulan lamanya sebelum masuk Hari Raya Idul Fitri atau sering disebut dengan istilah bulan Ramadhan.

    Selain puasa bulan Ramadhan, ada juga kegiatan puasa yang lain, yaitu puasa Senin Kamis. Puasa yang dilakukan hari Senin dan Kamis ini sunah hukumnya.
    Puasa dan Kesehatan

    Sebetulnya, puasa itu menyehatkan badan alasannya asupan makanan Anda menjadi jauh lebih teratur. Baiknya lagi, puasa dapat mengurangi asupan lemak jahat atau kolesterol di dalam tubuh. Terlebih ketika puasa Anda jauh lebih tabah alasannya harus dapat mengendalikan nafsu. Hal ini besar lengan berkuasa nyata bagi kesehatan psikologis Anda.

    Saat Anda merasa jauh lebih tenang dan tenang alasannya pengendalian nafsu yang benar, merangsang kerja otak untuk lebih fokus kepada hal-hal yang penting. Ketika Anda mampu fokus pada satu hal, pekerjaan Anda dapat selesai dengan cepat dan efisien.
    Doa Akan Lebih Didengar

    Puasa sangat membantu kita dalam menghadapi kehidupan ini. Jika dilakukan seminggu dua kali pada hari Senin dan Kamis secara teratur, kesehatan jasmani dan rohani Anda mampu terjaga dengan lebih seimbang.
    Selain itu, puasa Senin Kamis dipercaya sangat membantu Anda untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta.

    Banyak orang percaya dengan melaksanakan puasa Senin Kamis, doa-doa Anda akan semakin didengar Allah. Tuhan sangat mencintai umatnya yang setia menjalankan puasa Senin Kamis sehingga tidak sedikit dari doa-doa tersebut yang dikabulkan.
    Puasa Senin Kamis dalam Tradisi Jawa

    Dalam budaya Jawa, tradisi puasa Senin Kamis ini sudah dilaksanakan semenjak dulu secara bebuyutan sebagai sebuah tradisi untuk ”laku prihatin” atau bersikap rendah hati, menjalankan keprihatinan dengan puasa atau semedi.

    Puasa Senin Kamis pada budaya Jawa ini tolong-menolong tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan umat Muslim. Puasa yang dilakukan untuk lebih mendekatkan diri pada jalan kebenaran dan mengekang nafsu-nafsu jahat yang cenderung kebinatangan menyerupai rakus, tidak setia, licik, dan sebagainya, bertujuan supaya insan kembali ke jalan yang benar dan luhur mengabdi pada Tuhan atau Gusti Pangeran.

    Dengan melaksanakan puasa Senin Kamis, diharapkan kita mampu introspeksi diri perihal apa yang sudah kita lakukan selama sepekan. Saat berpuasa, Anda akan jauh lebih mencicipi penderitaan, kekurangan, dan berusaha melepaskan semua impian yang Anda miliki untuk menjalani hidup dengan seadanya.

    Selesai menjalankan puasa, Anda akan lebih mampu bersyukur atas apapun yang telah Anda dapatkan. Sikap mengampuni dan bersabar pun mampu Anda miliki. Anda bermetamorfosis pribadi yang lebih bersahaja dan luhur.

    Itulah beberapa hal yang mampu Anda dapatkan dengan menjalankan kegiatan puasa Senin Kamis. Semua bermanfaat, baik untuk raga dan jiwa Anda. Selamat mencoba Sobat kAI


    Assalamualaikum Wr. Wb. Apakabar sahabat KAI pada kesempatan ini Kita Mengupas Mengenai Manfaat Puasa Senin Kamis proposal dalam Islam, berpuasa memiliki manfaat yang luar biasa dan beragam. Nabi Muhammad rutin melaksanakan ibadah puasa Senin Kamis. Itulah sebabnya, puasa jenis ini dihukumi sunnah. Sebagian umat Islam di seluruh dunia mengikuti sunnah tersebut.

    Manfaat Puasa Senin Kamis

    Manfaat puasa Senin Kamis tentu saja secara spiritual, yaitu mendapatkan pahala. Namun, disisi lain terdapat beragam manfaat lainnya, salah satunya dari sisi kesehatan. Sejumlah pakar menyebutkan puasa dapat membantu menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental.

    Sebut saja misalnya proses pembersihan badan, khususnya alat pencernaan dan detoksifikasi racun. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
    Puasa pun bermanfaat untuk menjaga biar kita selalu awet muda. Karena, puasa bisa menghambat proses penuaan sel-sel dalam tubuh. Alhasil, fisik kita terlihat lebih segar.

    Selain itu, puasa juga bisa menjadi alat pengendali nafsu seks. Jangan salah, nafsu seks tak terkendali bisa membahayakan. Itulah gunanya puasa Senin Kamis yang akan menjadi pengatur ritme dan mengendalikan nafsu hewani tersebut. Sehingga, kehidupan seks Anda akan lebih baik.

    Dahsyatnya Puasa Senin Kamis

    Puasa merupakan ibadah yang lazim dilakukan insan semenjak ribuan tahun yang lalu. Hal ini bisa dilihat dari catatan sejarah yang ada. Sebagian insan pada zaman dahulu mempraktikkan puasa sebagai ritual yang dipercaya untuk menunjukkan kesehatan bahkan keabadian. Di antaranya orang-orang Mesir Kuno yang meyakini bahwa kelebihan makanan akan menyebabkan datangnya banyak sekali macam penyakit.

    Aflaton dan Socrates, filsuf Yunani Kuno, juga menjalankan puasa sebagai gaya hidup yang baik dan juga sebagai pengobatan. Pythagoras pun juga percaya bahwa puasa dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Begitu pun juga dengan doktrin orang-orang Inca di Peru dan suku-suku Amerika lainnya. Mereka percaya bahwa puasa yang mereka lakukan dapat menjadi upaya untuk penebusan dosa.

    Dewasa ini, puasan selain diamalkan oleh umat Islam, juga diamalkan oleh agama-agama besar di dunia. Yakni yahudi, kristen, dan Budha. Namun, setiap agama memiliki tata cara dan waktu pelaksanaannya yang berbeda. Puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama-agama besar di dunia ini mempunyai tujuan masing-masing. Akan tetapi, semuanya mengakui bahwa dengan puasa akan banyak manfaat yang dapat diambil.
    Begitupun dengan puasa yang disyariatkan Islam. Tidak hanya kesehatan dan kemurnian pikiran yang akan didapat dari puasa Senin Kamis, tetapi juga masih banyak kedahsyatan dan manfaat puasa Senin Kamis yang lainnya.

    Puasa Bisa Mempertajam Kecerdasan

    Telah disebutkan bahwa salah satu manfaat puasa Senin Kamis yaitu menjernihkan pikiran manusia. Hal itu dikatakan oleh Pythagoras, seorang filsuf yang tidak abnormal lagi di pendengaran kita. Pernyataan Pythagoras tersebut, tentu saja meyakinkan kita bahwa puasa Senin Kamis sangat bermanfaat untuk menjernihkan dan mempertajam pikiran. Namun, untuk lebih jelasnya, perlu ditinjau dari sudut pandang ilmiah dan dalil-dalil dari ayat Al-Qur’an dan hadis.

    Dalam keadaan tidak ada pembakaran dalam tubuh dan mulai merasa kekurangan energi, mendorong otak untuk bereaksi. Menurut Dr. Bahar Azwar, rangsangan otak memaksa kelenjar pankreas mengeluarkan glukagon. Ia memperabukan glikogen yang tersimpan di hati menjadi glukosa. Namun, bila glukosa yang dihasilkan belum tercukupi, dimulailah pembakaran lemak di dalam tubuh.

    Dari proses tersebut banyak manfaat dan dampak positif yang akan dirasakan tubuh. Kesediaan glukosa dalam otak pun menjadi seimbang. Jadi, otak pun akan tetap berjalan normal sekalipun tubuh kekurangan makanan. lebih lanjut, Dr. Bahr Azwar menegaskan bahwa pada dikala tidak ada asupan makanan ke dalam tubuh, usus akan beristirahat.

    Saat usus beristirahat, sari makanan akan berkurang. Makara beban darah yang membawanya akan berkurang. Itu sebabnya, darah yang ada dalam otak, tidak perlu lagi dikerahkan untuk membawa sari makanan dari dalam usus. Ketika itulah pikiran akan merasa tenang dan segar.


    Memberikan Ketenangan Jiwa

    Manfaat puasa Senin Kamis lainnya yaitu menunjukkan ketenangan jiwa. Menurut Imam Barakat Abdullah ba’lawiy Al-hadad, puasa memiliki ruh (jiwa) dan bentuk. Bentuk dari puasa yaitu menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari yang disertai dengan niat. Sedangkan ruh dari puasa yaitu menahan diri dari melaksanakan perbuatan dosa dan perbuatan haram, serta mengerjakan amalan fardhu dan sunnah.

    Dengan demikian, orang yang berpuasa tidak hanya menjalani bentuk puasa, tetapi harus memiliki ruh dari puasa yang dilakukannya. Karenanya, puasa yang dilakukannya akan diterima oleh Yang Mahakuasa Swt dan menjadikannya termasuk orang-orang yang memiliki jiwa yang suci. Sebab, orang-orang menyerupai itulah yang dapat mengontrol jiwa dan perilakunya.

    Dengan kemampuan ini, secara otomatis orang yang terbiasa berpuasa akan bisa mengendalikan diri dan jiwanya. Ia akan mencicipi kedamaian dan ketenangan hidup di dunia dan akan mendapatkan pahala surga yang terbaik di akhirat.

    Jiwa yang tenag yaitu jiwa yang terbebas dari dosa dan maksiat. Sebaliknya, orang-orang yang terbiasa melaksanakan dosa dan maksiat akan terganggu jiwanya. Sebab, jiwa setiap insan tidak menghendaki jasadnya melaksanakan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Yang Mahakuasa Swt. Hal ini dapat kita lihat pada sabda Rasulullah Saw yang menyebabkan jiwa sebagai salah satu ukuran perbuatan dosa. Rasulullah Saw bersabda:

    “Kebaikan yaitu akhlak terpuji, sedangkan dosa yaitu apa yang meresahkan jiwamu serta engkau tidak suka jikalau problem itu dilihat orang lain” (HR. Muslim).

    Kekuatan jiwa untuk menilai baik buruk suat perkara, sangat mudah dimengerti jikalau kita menyadari bahwa asal jiwa atau ruh insan yaitu dari Yang Mahakuasa Swt. Oleh karena itu, jiwa insan tidak akan mendapatkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syari’at Yang Mahakuasa Swt.


    Penemuan Terbesar Manfaat Puasa

    Seorang dokter hebat asal Rusia, dr. Yuri Nikolayev menganggap puasa sebagai penemuan terbesar dalam bidang kesehatan. Menurutnya, puasa bisa membuat seseorang menjadi awet muda dan sehat secara fisik, mental, dan spiritual. Bahkan, sebuah lembaga di Amerika Serikat menyebutkan puasa sebagai cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik perempuan secara alami. Mau? Berikut merupakan daftar beberapa manfaat puasa Senin Kamis.

    • Peremajaan sel kulit
    • Mengencangkan kulit
    • Detoksifikasi racun dalam tubuh
    • Memberi waktu istirahat untuk organ pencernaan
    • Menurunkan tekanan darah
    • Menurunkan kadar lemak (kolesterol)
    • Menghambat proses penuaan (awet muda)
    • Memperindah dan mempercantik kaum wanita secara alami
    • Menenangkan jiwa dan perasaan
    • Mampu mengendalikan nafsu seks dengan lebih baik
    • Memacu jiwa empati terhadap sesama
    • Menimbulkan rasa solidaritas terhadap kaum miskin


    Jadi, sahabat KAI banyak sekali bukan manfaat puasa Senin Kamis? Dari banyak sekali pengalaman hidup muslim yang sukses, ternyata sebagian besar dari mereka yaitu pelaku rutin ibadah puasa Senin Kamis. Selain dapat pahala berlimpah, hidup menjadi lebih tenang, peluang sukses terbuka lebar, plus mendapatkan efek samping manfaat yang beragam. Mau apa lagi?

    Informasi Baru Islam Manfaat Dahsyat puasa senin kamis

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»


    Assalamualaikum Wr. Wb. Apakabar sahabat KAI pada kesempatan ini Kita Mengupas Mengenai Manfaat Puasa Senin Kamis proposal dalam Islam, berpuasa memiliki manfaat yang luar biasa dan beragam. Nabi Muhammad rutin melaksanakan ibadah puasa Senin Kamis. Itulah sebabnya, puasa jenis ini dihukumi sunnah. Sebagian umat Islam di seluruh dunia mengikuti sunnah tersebut.

    Manfaat Puasa Senin Kamis

    Manfaat puasa Senin Kamis tentu saja secara spiritual, yaitu mendapatkan pahala. Namun, disisi lain terdapat beragam manfaat lainnya, salah satunya dari sisi kesehatan. Sejumlah pakar menyebutkan puasa dapat membantu menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental.

    Sebut saja misalnya proses pembersihan badan, khususnya alat pencernaan dan detoksifikasi racun. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
    Puasa pun bermanfaat untuk menjaga biar kita selalu awet muda. Karena, puasa bisa menghambat proses penuaan sel-sel dalam tubuh. Alhasil, fisik kita terlihat lebih segar.

    Selain itu, puasa juga bisa menjadi alat pengendali nafsu seks. Jangan salah, nafsu seks tak terkendali bisa membahayakan. Itulah gunanya puasa Senin Kamis yang akan menjadi pengatur ritme dan mengendalikan nafsu hewani tersebut. Sehingga, kehidupan seks Anda akan lebih baik.

    Dahsyatnya Puasa Senin Kamis

    Puasa merupakan ibadah yang lazim dilakukan insan semenjak ribuan tahun yang lalu. Hal ini bisa dilihat dari catatan sejarah yang ada. Sebagian insan pada zaman dahulu mempraktikkan puasa sebagai ritual yang dipercaya untuk menunjukkan kesehatan bahkan keabadian. Di antaranya orang-orang Mesir Kuno yang meyakini bahwa kelebihan makanan akan menyebabkan datangnya banyak sekali macam penyakit.

    Aflaton dan Socrates, filsuf Yunani Kuno, juga menjalankan puasa sebagai gaya hidup yang baik dan juga sebagai pengobatan. Pythagoras pun juga percaya bahwa puasa dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Begitu pun juga dengan doktrin orang-orang Inca di Peru dan suku-suku Amerika lainnya. Mereka percaya bahwa puasa yang mereka lakukan dapat menjadi upaya untuk penebusan dosa.

    Dewasa ini, puasan selain diamalkan oleh umat Islam, juga diamalkan oleh agama-agama besar di dunia. Yakni yahudi, kristen, dan Budha. Namun, setiap agama memiliki tata cara dan waktu pelaksanaannya yang berbeda. Puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama-agama besar di dunia ini mempunyai tujuan masing-masing. Akan tetapi, semuanya mengakui bahwa dengan puasa akan banyak manfaat yang dapat diambil.
    Begitupun dengan puasa yang disyariatkan Islam. Tidak hanya kesehatan dan kemurnian pikiran yang akan didapat dari puasa Senin Kamis, tetapi juga masih banyak kedahsyatan dan manfaat puasa Senin Kamis yang lainnya.

    Puasa Bisa Mempertajam Kecerdasan

    Telah disebutkan bahwa salah satu manfaat puasa Senin Kamis yaitu menjernihkan pikiran manusia. Hal itu dikatakan oleh Pythagoras, seorang filsuf yang tidak abnormal lagi di pendengaran kita. Pernyataan Pythagoras tersebut, tentu saja meyakinkan kita bahwa puasa Senin Kamis sangat bermanfaat untuk menjernihkan dan mempertajam pikiran. Namun, untuk lebih jelasnya, perlu ditinjau dari sudut pandang ilmiah dan dalil-dalil dari ayat Al-Qur’an dan hadis.

    Dalam keadaan tidak ada pembakaran dalam tubuh dan mulai merasa kekurangan energi, mendorong otak untuk bereaksi. Menurut Dr. Bahar Azwar, rangsangan otak memaksa kelenjar pankreas mengeluarkan glukagon. Ia memperabukan glikogen yang tersimpan di hati menjadi glukosa. Namun, bila glukosa yang dihasilkan belum tercukupi, dimulailah pembakaran lemak di dalam tubuh.

    Dari proses tersebut banyak manfaat dan dampak positif yang akan dirasakan tubuh. Kesediaan glukosa dalam otak pun menjadi seimbang. Jadi, otak pun akan tetap berjalan normal sekalipun tubuh kekurangan makanan. lebih lanjut, Dr. Bahr Azwar menegaskan bahwa pada dikala tidak ada asupan makanan ke dalam tubuh, usus akan beristirahat.

    Saat usus beristirahat, sari makanan akan berkurang. Makara beban darah yang membawanya akan berkurang. Itu sebabnya, darah yang ada dalam otak, tidak perlu lagi dikerahkan untuk membawa sari makanan dari dalam usus. Ketika itulah pikiran akan merasa tenang dan segar.


    Memberikan Ketenangan Jiwa

    Manfaat puasa Senin Kamis lainnya yaitu menunjukkan ketenangan jiwa. Menurut Imam Barakat Abdullah ba’lawiy Al-hadad, puasa memiliki ruh (jiwa) dan bentuk. Bentuk dari puasa yaitu menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari yang disertai dengan niat. Sedangkan ruh dari puasa yaitu menahan diri dari melaksanakan perbuatan dosa dan perbuatan haram, serta mengerjakan amalan fardhu dan sunnah.

    Dengan demikian, orang yang berpuasa tidak hanya menjalani bentuk puasa, tetapi harus memiliki ruh dari puasa yang dilakukannya. Karenanya, puasa yang dilakukannya akan diterima oleh Yang Mahakuasa Swt dan menjadikannya termasuk orang-orang yang memiliki jiwa yang suci. Sebab, orang-orang menyerupai itulah yang dapat mengontrol jiwa dan perilakunya.

    Dengan kemampuan ini, secara otomatis orang yang terbiasa berpuasa akan bisa mengendalikan diri dan jiwanya. Ia akan mencicipi kedamaian dan ketenangan hidup di dunia dan akan mendapatkan pahala surga yang terbaik di akhirat.

    Jiwa yang tenag yaitu jiwa yang terbebas dari dosa dan maksiat. Sebaliknya, orang-orang yang terbiasa melaksanakan dosa dan maksiat akan terganggu jiwanya. Sebab, jiwa setiap insan tidak menghendaki jasadnya melaksanakan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Yang Mahakuasa Swt. Hal ini dapat kita lihat pada sabda Rasulullah Saw yang menyebabkan jiwa sebagai salah satu ukuran perbuatan dosa. Rasulullah Saw bersabda:

    “Kebaikan yaitu akhlak terpuji, sedangkan dosa yaitu apa yang meresahkan jiwamu serta engkau tidak suka jikalau problem itu dilihat orang lain” (HR. Muslim).

    Kekuatan jiwa untuk menilai baik buruk suat perkara, sangat mudah dimengerti jikalau kita menyadari bahwa asal jiwa atau ruh insan yaitu dari Yang Mahakuasa Swt. Oleh karena itu, jiwa insan tidak akan mendapatkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syari’at Yang Mahakuasa Swt.


    Penemuan Terbesar Manfaat Puasa

    Seorang dokter hebat asal Rusia, dr. Yuri Nikolayev menganggap puasa sebagai penemuan terbesar dalam bidang kesehatan. Menurutnya, puasa bisa membuat seseorang menjadi awet muda dan sehat secara fisik, mental, dan spiritual. Bahkan, sebuah lembaga di Amerika Serikat menyebutkan puasa sebagai cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik perempuan secara alami. Mau? Berikut merupakan daftar beberapa manfaat puasa Senin Kamis.

    • Peremajaan sel kulit
    • Mengencangkan kulit
    • Detoksifikasi racun dalam tubuh
    • Memberi waktu istirahat untuk organ pencernaan
    • Menurunkan tekanan darah
    • Menurunkan kadar lemak (kolesterol)
    • Menghambat proses penuaan (awet muda)
    • Memperindah dan mempercantik kaum wanita secara alami
    • Menenangkan jiwa dan perasaan
    • Mampu mengendalikan nafsu seks dengan lebih baik
    • Memacu jiwa empati terhadap sesama
    • Menimbulkan rasa solidaritas terhadap kaum miskin


    Jadi, sahabat KAI banyak sekali bukan manfaat puasa Senin Kamis? Dari banyak sekali pengalaman hidup muslim yang sukses, ternyata sebagian besar dari mereka yaitu pelaku rutin ibadah puasa Senin Kamis. Selain dapat pahala berlimpah, hidup menjadi lebih tenang, peluang sukses terbuka lebar, plus mendapatkan efek samping manfaat yang beragam. Mau apa lagi?

    Assalamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sahabat KAI apakah Masih Sehat-sehat Selalu pada Kesempatan Kali Ini kita Akan Membahas Mengenai Arti Puasa dalam Kehidupan Manusia Sobat KAI Jangan heran kalau semua agama atau aliran kepercayaan selalu mewajibkan umatnya untuk berpuasa. Kewajiban ini bukannya tanpa alasannya dan tidak ada arti puasa. Dengan berpuasa, kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri akan dapat ditingkatkan.

    Arti Puasa Bagi Kehidupan
    Kemampuan setiap orang dalam mengendalikan dirinya merupakan aspek penting dalam pergaulan insan untuk menuju tata kehidupan yang harmonis, penuh tenggang rasa, dan cinta kasih. Dengan argumen demikian, semakin terlihatlah bahwa arti puasa memiliki tugas penting dalam kehidupan manusia.

    Arti puasa bukanlah sekadar menahan rasa lapar dan haus atau sebuah tindakan yang seperti menawarkan sikap empati terhadap orang-orang yang sedang mengalami kelaparan, sehingga pada ketika waktu puasa berakhir, terkadang kita jadi sedikit berlebihan dalam hal makan dan minum.

    Selain itu, berlebihan juga untuk menawarkan bahwa berpuasa ialah suatu tindakan untuk menawarkan sikap empati kita kepada orang-orang yang kelaparan. Puasa kita memiliki batas final waktu dan kita punya makanan untuk mengakhiri puasa. Namun, puasa orang-orang yang sedang kelaparan tidak memiliki kejelasan akan batas final waktu. Begitu pula dengan persediaan makanan untuk mengakhirkan puasanya.

    Arti puasa bagi umat Islam ialah menahan diri dari makan dan minum, serta menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Waktunya dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Itu pun harus disertai niat dan syarat-syarat tertentu.

    Di dalam agama Islam, puasa ialah salah satu rukun Islam yang ketiga, yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Banyak jenis puasa yang ada di dalam anutan agama Islam, ada yang wajib dilaksanakan dan ada yang sunah untuk dilaksanakan. Salah satu puasa wajib bagi umat Islam ialah puasa Ramadhan.

    Puasa Ramadhan wajib dikerjakan oleh semua umat Islam, kecuali orang-orang yang dibolehkan untuk tidak berpuasa, tapi itu juga harus dibayar pada hari lain, selain bulan Ramadhan.

    Puasa sunah boleh dikerjakan dan boleh juga tidak. Apabila dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak apa-apa. Contoh puasa sunah ialah puasa hari senin dan kamis atau puasa arafah.

    Banyak manfaat yang dapat diambil dari berpuasa. Sebagai umat Islam puasa di bulan Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus saja, tapi juga menahan lainnya, ibarat yang sudah disebutkan tersebut. Berikut ini ialah manfaat dari berpuasa bagi diri kita sendiri.

    Arti Puasa - Jujur pada Diri Sendiri

    Arti puasa yang pertama ialah kesepakatan bahwa kita akan mencar ilmu jujur pada diri sendiri. Seseorang yang menjalani puasa secara tulus akan bersikap enggan untuk membohongi diri sendiri. Sekalipun tidak ada orang yang melihat, ia tidak akan mencuri-curi kesempatan untuk makan dan minum atau melaksanakan hal lain yang dapat membatalkan puasanya.

    Sikap ini didorong oleh impian untuk mendapatkan suatu kepuasan batin. Apabila ada seseorang yang mengaku berpuasa, namun tidak memiliki kejujuran pada dirinya sendiri, mungkin ia akan mendapatkan pengukuhan kesalehan dari orang lain. Namun, jauh dilubuk hatinya, pengukuhan yang ia dapat dari orang lain itu tidak akan pernah mendatangkan kepuasan bagi batinnya.

    Kemenangan hakiki dalam setiap pertarungan hanya akan bisa memuaskan batin, kalau didapat dengan cara-cara yang jujur. Di luar itu, kemenangan hanya akan jadi realitas semu. Demikian juga dalam pertarungan melawan hawa nafsu, hanya kita sendiri yang tahu. Dengan cara apa kita berhasil memenangkannya? Cara jujur atau curang?

    Mengingat arti puasa ialah kesepakatan bahwa kita akan bersikap jujur pada diri sendiri, andai kita berbuat curang, dengan sendirinya kita telah berada di luar kesepakatan tersebut. Otomatis puasa yang kita jalani akan jadi kehilangan makna dan pahalanya tidak ada.

    Bagaimana orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, tapi melaksanakan tindakan yang tidak jujur, ibarat mencuri. Hal tersebut dikembalikan lagi kepada pribadinya sendiri, apakah ia memahami arti puasa itu sendiri.

    Jangan mencontoh pada yang buruk, tapi contohlah yang baik. Laksanakanlah puasa dengan kejujuran dan hasil yang kita dapat pun akan terasa ketika waktu berbuka puasa tiba.

    Melatih anak berpuasa semenjak dini juga, dapat melatih anak tersebut untuk bersikap jujur. Hal tersebut membuat anak menjadi mengerti apa arti berpuasa di kemudian harinya.

    Arti Puasa - Pengendalian Diri

    Arti puasa yang kedua ialah pengendalian diri (self control). Ketika menjalani puasa, kita akan berhadapan dengan hal-hal yang bergotong-royong dihalalkan bagi kita. Namun, karena kita sedang berpuasa, hal-hal yang halal tersebut untuk sementara waktu diharamkan bagi kita. Kita pun dengan suka rela mendapatkan ketentuan ini.

    Kita tidak boleh memakan dan meminum semua makanan dan minuman halal yang kita punyai. Kita juga dilarang melaksanakan kekerabatan suami istri dengan pasangan hidup kita yang sah. Anehnya, kita tidak berkeberatan dengan hal itu. Bahkan, mematuhinya. Kenapa?

    Karena kita betul-betul menyadari perihal arti puasa bahwa mengendalikan diri ialah aspek penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya kemampuan dalam mengendalikan diri, sangat sulit untuk membedakan mana insan dan mana binatang.

    Bisa dibayangkan kalau setiap orang sanggup untuk mengendalikan dirinya, sanggup untuk mengendalikan keinginannya dalam kehidupan sehari-hari, dunia ini akan tentram tanpa kejahatan.

    Bayangkan, dengan berpuasa, seseorang bisa mendapatkan ketentuan yang mengharamkannya untuk menikmati sesuatu yang bergotong-royong halal baginya.

    Dengan hal tersebut, sesuatu yang benar-benar haram pasti akan segera ditinggalkan. Bukannya mencari dalih bagaimana caranya menghalalkan sesuatu yang nyata-nyata haram agar bisa dikorupsi secara aman.

    Dengan rajin beribadah puasa, insan bisa terhindar dari segala macam penyakit hati, ibarat sombong, kikir, iri hati, dendam, dan sebagainya. Hati kita akan tentram dan damai, apabila kita bisa mengendalikan diri kita.
    Berpuasa Sejak Dini

    Berpuasa bagi umat agama yang lainnya juga memiliki arti yang sangat penting, yaitu untuk mengendalikan diri. Tapi, tidak semua insan dapat mengendalikan dirinya sendiri. Untuk itu, perlu dilatih dalam mengendalikan diri sendiri.

    Biasanya, orang bau tanah selalu melatih anaknya untuk berpuasa semenjak kecil, sehingga arti puasa bagi mereka tidak abnormal lagi apabila saatnya mereka melaksanakan ibadah puasa wajib.

    Dari kecil dimulai dengan mengikuti puasa Ramadha bersama orang tuanya. Mungkin tidak satu hari penuh, tapi bisa dimulai dengan puasa sesuai dengan kemampuan si anak. Lama-lama anak tersebut akan terus terlatih berpuasa, sehingga anak itu dapat berpuasa sehari penuh.

    Apabila tidak dilatih ibarat itu, anak akan malas dan kaget, ketika datang bulan Ramadhan, puasa wajib, bagi dirinya. Puasa yang seharusnya dilaksanakan sehari penuh, tidak dapat dijalankan, hanya bisa setengah hari.


    Untuk itu, bagi orang tua, terutama seorang muslim, latihlah anak Anda berpuasa semenjak dini. Hal itu dapat membantu anak mengenal arti puasa lebih dini lagi. Begitulah arti puasa yang bergotong-royong yang dapat kita laksanakan dan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain.

    Informasi Baru Islam Arti Puasa dalam Kehidupan Manusia

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»

    Assalamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sahabat KAI apakah Masih Sehat-sehat Selalu pada Kesempatan Kali Ini kita Akan Membahas Mengenai Arti Puasa dalam Kehidupan Manusia Sobat KAI Jangan heran kalau semua agama atau aliran kepercayaan selalu mewajibkan umatnya untuk berpuasa. Kewajiban ini bukannya tanpa alasannya dan tidak ada arti puasa. Dengan berpuasa, kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri akan dapat ditingkatkan.

    Arti Puasa Bagi Kehidupan
    Kemampuan setiap orang dalam mengendalikan dirinya merupakan aspek penting dalam pergaulan insan untuk menuju tata kehidupan yang harmonis, penuh tenggang rasa, dan cinta kasih. Dengan argumen demikian, semakin terlihatlah bahwa arti puasa memiliki tugas penting dalam kehidupan manusia.

    Arti puasa bukanlah sekadar menahan rasa lapar dan haus atau sebuah tindakan yang seperti menawarkan sikap empati terhadap orang-orang yang sedang mengalami kelaparan, sehingga pada ketika waktu puasa berakhir, terkadang kita jadi sedikit berlebihan dalam hal makan dan minum.

    Selain itu, berlebihan juga untuk menawarkan bahwa berpuasa ialah suatu tindakan untuk menawarkan sikap empati kita kepada orang-orang yang kelaparan. Puasa kita memiliki batas final waktu dan kita punya makanan untuk mengakhiri puasa. Namun, puasa orang-orang yang sedang kelaparan tidak memiliki kejelasan akan batas final waktu. Begitu pula dengan persediaan makanan untuk mengakhirkan puasanya.

    Arti puasa bagi umat Islam ialah menahan diri dari makan dan minum, serta menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Waktunya dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Itu pun harus disertai niat dan syarat-syarat tertentu.

    Di dalam agama Islam, puasa ialah salah satu rukun Islam yang ketiga, yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Banyak jenis puasa yang ada di dalam anutan agama Islam, ada yang wajib dilaksanakan dan ada yang sunah untuk dilaksanakan. Salah satu puasa wajib bagi umat Islam ialah puasa Ramadhan.

    Puasa Ramadhan wajib dikerjakan oleh semua umat Islam, kecuali orang-orang yang dibolehkan untuk tidak berpuasa, tapi itu juga harus dibayar pada hari lain, selain bulan Ramadhan.

    Puasa sunah boleh dikerjakan dan boleh juga tidak. Apabila dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak apa-apa. Contoh puasa sunah ialah puasa hari senin dan kamis atau puasa arafah.

    Banyak manfaat yang dapat diambil dari berpuasa. Sebagai umat Islam puasa di bulan Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus saja, tapi juga menahan lainnya, ibarat yang sudah disebutkan tersebut. Berikut ini ialah manfaat dari berpuasa bagi diri kita sendiri.

    Arti Puasa - Jujur pada Diri Sendiri

    Arti puasa yang pertama ialah kesepakatan bahwa kita akan mencar ilmu jujur pada diri sendiri. Seseorang yang menjalani puasa secara tulus akan bersikap enggan untuk membohongi diri sendiri. Sekalipun tidak ada orang yang melihat, ia tidak akan mencuri-curi kesempatan untuk makan dan minum atau melaksanakan hal lain yang dapat membatalkan puasanya.

    Sikap ini didorong oleh impian untuk mendapatkan suatu kepuasan batin. Apabila ada seseorang yang mengaku berpuasa, namun tidak memiliki kejujuran pada dirinya sendiri, mungkin ia akan mendapatkan pengukuhan kesalehan dari orang lain. Namun, jauh dilubuk hatinya, pengukuhan yang ia dapat dari orang lain itu tidak akan pernah mendatangkan kepuasan bagi batinnya.

    Kemenangan hakiki dalam setiap pertarungan hanya akan bisa memuaskan batin, kalau didapat dengan cara-cara yang jujur. Di luar itu, kemenangan hanya akan jadi realitas semu. Demikian juga dalam pertarungan melawan hawa nafsu, hanya kita sendiri yang tahu. Dengan cara apa kita berhasil memenangkannya? Cara jujur atau curang?

    Mengingat arti puasa ialah kesepakatan bahwa kita akan bersikap jujur pada diri sendiri, andai kita berbuat curang, dengan sendirinya kita telah berada di luar kesepakatan tersebut. Otomatis puasa yang kita jalani akan jadi kehilangan makna dan pahalanya tidak ada.

    Bagaimana orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, tapi melaksanakan tindakan yang tidak jujur, ibarat mencuri. Hal tersebut dikembalikan lagi kepada pribadinya sendiri, apakah ia memahami arti puasa itu sendiri.

    Jangan mencontoh pada yang buruk, tapi contohlah yang baik. Laksanakanlah puasa dengan kejujuran dan hasil yang kita dapat pun akan terasa ketika waktu berbuka puasa tiba.

    Melatih anak berpuasa semenjak dini juga, dapat melatih anak tersebut untuk bersikap jujur. Hal tersebut membuat anak menjadi mengerti apa arti berpuasa di kemudian harinya.

    Arti Puasa - Pengendalian Diri

    Arti puasa yang kedua ialah pengendalian diri (self control). Ketika menjalani puasa, kita akan berhadapan dengan hal-hal yang bergotong-royong dihalalkan bagi kita. Namun, karena kita sedang berpuasa, hal-hal yang halal tersebut untuk sementara waktu diharamkan bagi kita. Kita pun dengan suka rela mendapatkan ketentuan ini.

    Kita tidak boleh memakan dan meminum semua makanan dan minuman halal yang kita punyai. Kita juga dilarang melaksanakan kekerabatan suami istri dengan pasangan hidup kita yang sah. Anehnya, kita tidak berkeberatan dengan hal itu. Bahkan, mematuhinya. Kenapa?

    Karena kita betul-betul menyadari perihal arti puasa bahwa mengendalikan diri ialah aspek penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya kemampuan dalam mengendalikan diri, sangat sulit untuk membedakan mana insan dan mana binatang.

    Bisa dibayangkan kalau setiap orang sanggup untuk mengendalikan dirinya, sanggup untuk mengendalikan keinginannya dalam kehidupan sehari-hari, dunia ini akan tentram tanpa kejahatan.

    Bayangkan, dengan berpuasa, seseorang bisa mendapatkan ketentuan yang mengharamkannya untuk menikmati sesuatu yang bergotong-royong halal baginya.

    Dengan hal tersebut, sesuatu yang benar-benar haram pasti akan segera ditinggalkan. Bukannya mencari dalih bagaimana caranya menghalalkan sesuatu yang nyata-nyata haram agar bisa dikorupsi secara aman.

    Dengan rajin beribadah puasa, insan bisa terhindar dari segala macam penyakit hati, ibarat sombong, kikir, iri hati, dendam, dan sebagainya. Hati kita akan tentram dan damai, apabila kita bisa mengendalikan diri kita.
    Berpuasa Sejak Dini

    Berpuasa bagi umat agama yang lainnya juga memiliki arti yang sangat penting, yaitu untuk mengendalikan diri. Tapi, tidak semua insan dapat mengendalikan dirinya sendiri. Untuk itu, perlu dilatih dalam mengendalikan diri sendiri.

    Biasanya, orang bau tanah selalu melatih anaknya untuk berpuasa semenjak kecil, sehingga arti puasa bagi mereka tidak abnormal lagi apabila saatnya mereka melaksanakan ibadah puasa wajib.

    Dari kecil dimulai dengan mengikuti puasa Ramadha bersama orang tuanya. Mungkin tidak satu hari penuh, tapi bisa dimulai dengan puasa sesuai dengan kemampuan si anak. Lama-lama anak tersebut akan terus terlatih berpuasa, sehingga anak itu dapat berpuasa sehari penuh.

    Apabila tidak dilatih ibarat itu, anak akan malas dan kaget, ketika datang bulan Ramadhan, puasa wajib, bagi dirinya. Puasa yang seharusnya dilaksanakan sehari penuh, tidak dapat dijalankan, hanya bisa setengah hari.


    Untuk itu, bagi orang tua, terutama seorang muslim, latihlah anak Anda berpuasa semenjak dini. Hal itu dapat membantu anak mengenal arti puasa lebih dini lagi. Begitulah arti puasa yang bergotong-royong yang dapat kita laksanakan dan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain.

    Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
    Apakabar sahabat KAI pada kali ini kita Akan Membahas Mengenai Keutamaan Dan Manfaat Puasa Syawal.
    Puasa Syawal ditunaikan dikala bulan Syawal. Setelah melewati warna warni dan kesyahduan Ramadan, hadirlah bulan Syawal, bulan yang identik dengan kegembiraan, kue, baju baru, sandal gres dan hiburan rakyat. Bulan Syawal yaitu bulan yang penuh dengan kegembiraan dan keindahan silaturahmi bagi umat muslim.
    Kegembiraan ini kadang membuat kita lupa bahwa sebetulnya di bulan ini ada ibadah sunnah yang istimewa. Ibadah yang sangat dianjurkan bagi hamba yang bertakwa untuk menjaga semangat bulan berkat yang telah ditinggalkan. Ibadah sunnah yang dimaksud yaitu puasa Syawal. Ibadah sunnah ini sangat istimewa sebab merupakan ibadah yang dilakukan pada dikala euforia kesenangan dan makan minum justru sedang dipertontonkan.

    Di dikala kesibukan duniawi mulai dikerjakan, tidak mudah untuk konsisten menjalankan puasa sunnah ini. Hanya orang-orang sabar, orang-orang istimewa, dan orang-orang berpengaruh yang bisa melawan nafsunya untuk mengutamakan keimanannya kepada Tuhan Swt.

    Muslim yang baik yaitu orang-orang yang senantiasa meningkatkan ketaatannya kepada Tuhan Swt. Salah satunya yaitu melalui ibadah-ibadah komplemen ibarat puasa Syawal. Kita yang tidak merasa puas hanya beribadah pada batasan minimal atau amalan wajib saja. kita selalu ingin lebih mendekatkan diri dan meraih kecintaan Allah melalui ibadah-ibadah tambahan.
    Buah dari kesungguhan dan ketaatan pada Tuhan tersebut yaitu semakin tingginya derajat seseorang tersebut di sisi Tuhan Swt. sehingga hingga pada derajat cinta-Nya. Ya, Ibadah wajib akan mengantarkan seorang hamba pada kedekatan pada Tuhannya, sementara ibadah sunnah akan mengantarkan seorang hamba pada 'cinta' Tuhannya. Derajat 'cinta' pasti lebih utama dari pada 'dekat'. Inilah derajat yang dirindukan oleh hamba-hamba Tuhan yang terbaik.

    Dalam salah satu hadis Qudsi, Tuhan Swt. berfirman, "Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku lebih utama dari pada ibadah yang Kuwajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang melaluinya ia bisa mendengar, menjadi penglihatannya yang dengannya ia bisa melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia bisa memukul, dan menjadi kakinya yang melaluinya ia dapat melangkah. Jika ia meminta kepada-Ku, niscaya Ku-beri dan jikalau ia meminta pemberian kepada-Ku, niscaya Kulindungi." (H.R. Bukhari dan Abu Hurairah)
    Pengertian Puasa Syawal

    Apa yang dimaksud dengan puasa Syawal? Puasa Syawal yaitu puasa enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal. Rasulullah sangat menganjurkan umat muslim untuk mengikuti puasa bulan berkat dengan puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal ini.

    Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menjalankan ibadah sunnah ini, "Barang siapa berpuasa bulan berkat kemudian ia iringi dengan (puasa) enam (hari) di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa setahun." (H.R. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

    Subhanallah, begitu besar keagungan ibadah sunnah ini. Wajar jikalau kemudian Rasulullah saw. memperlihatkan pementingan pada umatnya semoga mengiringi atau mengikuti ibadah puasa bulan berkat dengan ibadah puasa Syawal.
    Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

    Dalam hadis di atas, Rasulullah mengajak umatnya semoga melaksanakan puasa bulan berkat dan puasa enam hari di bulan Syawal. Lalu, kapan waktu pelaksanaan puasa Syawal? Apakah harus di awal bulan setelah Idul Fitri, pertengahan, di akhir, atau boleh kapan saja selama masih di bulan Syawal?

    Dalam hal ini, terjadi perbedaan pendapat di kalangan jago fikih. Sebagian ada yang berpendapat bahwa puasa enam hari di bulan Syawal harus dilakukan pribadi setelah hari tasyrik (Idul Fitri) sesuai dengan kata "mengikuti" yang tersyirat dari hadis di atas.

    Sebagian lagi berpandangan bahwa puasa ini boleh dilakukan kapan saja selama bulan Syawal, kecuali hari tasyrik, dengan pertimbangan bahwa bulan Syawal berikut hari-hari di dalamnya yaitu bulan yang mengikuti Ramadan.

    Yusuf Qardhawi, salah spesialis fikih kontemporer dalam bukunya Fiqh Puasa lebih cenderung pada pendapat yang kedua. Selain itu, Yusuf Qardhawi berpandangan bahwa puasa ini tidak harus dilakukan berturut-turut, tapi boleh dilakukan secara terpisah-pisah sesuai dengan kesempatan dan waktu yang dimiliki.

    Puasa Syawal bisa dilaksanakan di awal, di tengah, atau di final selama bukan di hari tasyrik atau hari pertama bulan Syawal. Pada waktu-waktu itu, kita dipersilakan untuk melaksanakan puasa Syawal.

    Sementara itu, salah satu imam Mazhab, Imam Malik, berpendapat bahwa puasa pada enam hari awal bulan Syawal hukumnya makruh. Mengapa? Karena, pada hari-hari tersebut dikhawatirkan masih merupakan adegan dari bulan berkat dan hari tasyrik.

    Imam Ahmad berpendapat bahwa puasa ini boleh dilakukan berturut-turut atau pun selang seling. Sementara, Imam Syafi'I dan Hanafi lebih menganjurkan semoga puasa enam hari di bulan Syawal dilakukan secara berurutan.

    Akan tetapi, Yusuf Qardhawi dalam pembahasan puasa sunnah dalam buku Fiqh Ramadhan lebih menekankan pada pelaksanaan ibadah puasa Syawal tanpa perlu memperdebatkan waktu pelaksanaannya sebab hadis shohih yang menjelaskan pelaksanaaan puasa ini sudah jelas. Selain itu, waktu-waktu yang dilarang untuk puasa juga sudah terang (yaitu hari tasyrik pada 1 Syawal).
    Keutamaan Puasa Syawal

    Puasa Syawal sangat istimewa dan besar keutamaannya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ayub Al-Anshari, Rasulullah menegaskan wacana pahala puasa sunnah. Rasulullah mengatakan bahwa setiap puasa bulan berkat yang diikuti dengan puasa sunnah enam hari, maka seakan-akan ia berpuasa sepanjang tahun.

    Artinya, ketika seseorang berpuasa pada bulan Syawal setiap tahun seumur hidupnya, seakan-akan ia sudah berpuasa sepanjang umurnya. "Barang siapa berpuasa bulan berkat kemudian ia iringi dengan (puasa) enam (hari) di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa selama satu tahun." (H.R. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

    Hadis di atas kemudian diperjelas lagi oleh hadis lain yang menjelaskan bahwa puasa satu bulan di bulan bulan berkat dikalikan nilainya dengan sepuluh bulan. Sementara, puasa enam hari (pada bulan Syawal) dikalikan dengan dua bulan. Jadi, ketika seseorang melaksanakan ibadah puasa bulan berkat satu bulan penuh kemudian diiringi dengan puasa sebanyak enam hari di bulan Syawal, seakan-akan ia sudah menjalankan puasa seumur hidupnya.

    Manfaat Puasa Syawal
    Apa manfaat dari puasa Syawal yang bisa kita rasakan? Manfaat sangat jelas, untuk dunia dan akhirat bahwa Tuhan memperlihatkan pahala yang berlipat ganda bagi setiap hambanya yang melaksanakan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal dengan penuh keikhlasan.
    Manfaat Puasa di dunia:
        Menjaga ketaatan dan semangat ibadah yang sudah rutin dilaksanakan selama Ramadan
        Menenteramkan jiwa sebab setiap ibadah sunnah semakin mendekatkan relasi antara makhluk dan Sang Khalik
        Menjaga kesehatan kulit sebab puasa merupakan salah satu acara tubuh yang berfungsi sebagai detoksifikasi atau mengeluarkan racun dan zat-zat yang mengganggu sistem pencernaan dan kesehatan
        Menjaga berat tubuh semoga tetap ideal
        Mencegah penyakit, sesuai dengan salah satu hadis Nabi Muhammad Saw yang memerintahkan umatnya untuk berpuasa semoga sehat. Haris bin Kildah juga mengatakan bahwa perut yaitu rumahnya penyakit. Oleh sebab itu, membiasakannya untuk rutin berpuasa merupakan salah satu obatnya.
    Dalam alquran Tuhan juga mengabarkan hal yang senada, "Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Tuhan tidak menyukai orrang-orang yang berlebih-lebihan." (Q.S. al-Araf: 31). Di ayat lain Tuhan mengatakan, "Dan jikalau kau berpuasa, itu lebih baik bagimu jikalau kau mengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 184).

    Puasa Syawal merupakan salah satu media pelatihan bagi kita untuk terus menjaga rutinitas puasa sunnah pada bulan-bulan berikutnya. Setelah mengetahui keutamaannya, Anda tentu tertarik untuk melaksanakan ibadah yang satu ini bukan? Ingat bahwa kebaikan tidak perlu di tundah sebab final hidup itu datangnya tidak ada namanya penundahan.

    Sekian apa yang kita bahas kali ini semoga apa yang kita bahas bermanfaat bagi kita semua salam sahabat Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

    Informasi Baru Islam Keutamaan dan Manfaat Puasa Syawal

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»

    Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
    Apakabar sahabat KAI pada kali ini kita Akan Membahas Mengenai Keutamaan Dan Manfaat Puasa Syawal.
    Puasa Syawal ditunaikan dikala bulan Syawal. Setelah melewati warna warni dan kesyahduan Ramadan, hadirlah bulan Syawal, bulan yang identik dengan kegembiraan, kue, baju baru, sandal gres dan hiburan rakyat. Bulan Syawal yaitu bulan yang penuh dengan kegembiraan dan keindahan silaturahmi bagi umat muslim.
    Kegembiraan ini kadang membuat kita lupa bahwa sebetulnya di bulan ini ada ibadah sunnah yang istimewa. Ibadah yang sangat dianjurkan bagi hamba yang bertakwa untuk menjaga semangat bulan berkat yang telah ditinggalkan. Ibadah sunnah yang dimaksud yaitu puasa Syawal. Ibadah sunnah ini sangat istimewa sebab merupakan ibadah yang dilakukan pada dikala euforia kesenangan dan makan minum justru sedang dipertontonkan.

    Di dikala kesibukan duniawi mulai dikerjakan, tidak mudah untuk konsisten menjalankan puasa sunnah ini. Hanya orang-orang sabar, orang-orang istimewa, dan orang-orang berpengaruh yang bisa melawan nafsunya untuk mengutamakan keimanannya kepada Tuhan Swt.

    Muslim yang baik yaitu orang-orang yang senantiasa meningkatkan ketaatannya kepada Tuhan Swt. Salah satunya yaitu melalui ibadah-ibadah komplemen ibarat puasa Syawal. Kita yang tidak merasa puas hanya beribadah pada batasan minimal atau amalan wajib saja. kita selalu ingin lebih mendekatkan diri dan meraih kecintaan Allah melalui ibadah-ibadah tambahan.
    Buah dari kesungguhan dan ketaatan pada Tuhan tersebut yaitu semakin tingginya derajat seseorang tersebut di sisi Tuhan Swt. sehingga hingga pada derajat cinta-Nya. Ya, Ibadah wajib akan mengantarkan seorang hamba pada kedekatan pada Tuhannya, sementara ibadah sunnah akan mengantarkan seorang hamba pada 'cinta' Tuhannya. Derajat 'cinta' pasti lebih utama dari pada 'dekat'. Inilah derajat yang dirindukan oleh hamba-hamba Tuhan yang terbaik.

    Dalam salah satu hadis Qudsi, Tuhan Swt. berfirman, "Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku lebih utama dari pada ibadah yang Kuwajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang melaluinya ia bisa mendengar, menjadi penglihatannya yang dengannya ia bisa melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia bisa memukul, dan menjadi kakinya yang melaluinya ia dapat melangkah. Jika ia meminta kepada-Ku, niscaya Ku-beri dan jikalau ia meminta pemberian kepada-Ku, niscaya Kulindungi." (H.R. Bukhari dan Abu Hurairah)
    Pengertian Puasa Syawal

    Apa yang dimaksud dengan puasa Syawal? Puasa Syawal yaitu puasa enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal. Rasulullah sangat menganjurkan umat muslim untuk mengikuti puasa bulan berkat dengan puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal ini.

    Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menjalankan ibadah sunnah ini, "Barang siapa berpuasa bulan berkat kemudian ia iringi dengan (puasa) enam (hari) di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa setahun." (H.R. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

    Subhanallah, begitu besar keagungan ibadah sunnah ini. Wajar jikalau kemudian Rasulullah saw. memperlihatkan pementingan pada umatnya semoga mengiringi atau mengikuti ibadah puasa bulan berkat dengan ibadah puasa Syawal.
    Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

    Dalam hadis di atas, Rasulullah mengajak umatnya semoga melaksanakan puasa bulan berkat dan puasa enam hari di bulan Syawal. Lalu, kapan waktu pelaksanaan puasa Syawal? Apakah harus di awal bulan setelah Idul Fitri, pertengahan, di akhir, atau boleh kapan saja selama masih di bulan Syawal?

    Dalam hal ini, terjadi perbedaan pendapat di kalangan jago fikih. Sebagian ada yang berpendapat bahwa puasa enam hari di bulan Syawal harus dilakukan pribadi setelah hari tasyrik (Idul Fitri) sesuai dengan kata "mengikuti" yang tersyirat dari hadis di atas.

    Sebagian lagi berpandangan bahwa puasa ini boleh dilakukan kapan saja selama bulan Syawal, kecuali hari tasyrik, dengan pertimbangan bahwa bulan Syawal berikut hari-hari di dalamnya yaitu bulan yang mengikuti Ramadan.

    Yusuf Qardhawi, salah spesialis fikih kontemporer dalam bukunya Fiqh Puasa lebih cenderung pada pendapat yang kedua. Selain itu, Yusuf Qardhawi berpandangan bahwa puasa ini tidak harus dilakukan berturut-turut, tapi boleh dilakukan secara terpisah-pisah sesuai dengan kesempatan dan waktu yang dimiliki.

    Puasa Syawal bisa dilaksanakan di awal, di tengah, atau di final selama bukan di hari tasyrik atau hari pertama bulan Syawal. Pada waktu-waktu itu, kita dipersilakan untuk melaksanakan puasa Syawal.

    Sementara itu, salah satu imam Mazhab, Imam Malik, berpendapat bahwa puasa pada enam hari awal bulan Syawal hukumnya makruh. Mengapa? Karena, pada hari-hari tersebut dikhawatirkan masih merupakan adegan dari bulan berkat dan hari tasyrik.

    Imam Ahmad berpendapat bahwa puasa ini boleh dilakukan berturut-turut atau pun selang seling. Sementara, Imam Syafi'I dan Hanafi lebih menganjurkan semoga puasa enam hari di bulan Syawal dilakukan secara berurutan.

    Akan tetapi, Yusuf Qardhawi dalam pembahasan puasa sunnah dalam buku Fiqh Ramadhan lebih menekankan pada pelaksanaan ibadah puasa Syawal tanpa perlu memperdebatkan waktu pelaksanaannya sebab hadis shohih yang menjelaskan pelaksanaaan puasa ini sudah jelas. Selain itu, waktu-waktu yang dilarang untuk puasa juga sudah terang (yaitu hari tasyrik pada 1 Syawal).
    Keutamaan Puasa Syawal

    Puasa Syawal sangat istimewa dan besar keutamaannya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ayub Al-Anshari, Rasulullah menegaskan wacana pahala puasa sunnah. Rasulullah mengatakan bahwa setiap puasa bulan berkat yang diikuti dengan puasa sunnah enam hari, maka seakan-akan ia berpuasa sepanjang tahun.

    Artinya, ketika seseorang berpuasa pada bulan Syawal setiap tahun seumur hidupnya, seakan-akan ia sudah berpuasa sepanjang umurnya. "Barang siapa berpuasa bulan berkat kemudian ia iringi dengan (puasa) enam (hari) di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa selama satu tahun." (H.R. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

    Hadis di atas kemudian diperjelas lagi oleh hadis lain yang menjelaskan bahwa puasa satu bulan di bulan bulan berkat dikalikan nilainya dengan sepuluh bulan. Sementara, puasa enam hari (pada bulan Syawal) dikalikan dengan dua bulan. Jadi, ketika seseorang melaksanakan ibadah puasa bulan berkat satu bulan penuh kemudian diiringi dengan puasa sebanyak enam hari di bulan Syawal, seakan-akan ia sudah menjalankan puasa seumur hidupnya.

    Manfaat Puasa Syawal
    Apa manfaat dari puasa Syawal yang bisa kita rasakan? Manfaat sangat jelas, untuk dunia dan akhirat bahwa Tuhan memperlihatkan pahala yang berlipat ganda bagi setiap hambanya yang melaksanakan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal dengan penuh keikhlasan.
    Manfaat Puasa di dunia:
        Menjaga ketaatan dan semangat ibadah yang sudah rutin dilaksanakan selama Ramadan
        Menenteramkan jiwa sebab setiap ibadah sunnah semakin mendekatkan relasi antara makhluk dan Sang Khalik
        Menjaga kesehatan kulit sebab puasa merupakan salah satu acara tubuh yang berfungsi sebagai detoksifikasi atau mengeluarkan racun dan zat-zat yang mengganggu sistem pencernaan dan kesehatan
        Menjaga berat tubuh semoga tetap ideal
        Mencegah penyakit, sesuai dengan salah satu hadis Nabi Muhammad Saw yang memerintahkan umatnya untuk berpuasa semoga sehat. Haris bin Kildah juga mengatakan bahwa perut yaitu rumahnya penyakit. Oleh sebab itu, membiasakannya untuk rutin berpuasa merupakan salah satu obatnya.
    Dalam alquran Tuhan juga mengabarkan hal yang senada, "Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Tuhan tidak menyukai orrang-orang yang berlebih-lebihan." (Q.S. al-Araf: 31). Di ayat lain Tuhan mengatakan, "Dan jikalau kau berpuasa, itu lebih baik bagimu jikalau kau mengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 184).

    Puasa Syawal merupakan salah satu media pelatihan bagi kita untuk terus menjaga rutinitas puasa sunnah pada bulan-bulan berikutnya. Setelah mengetahui keutamaannya, Anda tentu tertarik untuk melaksanakan ibadah yang satu ini bukan? Ingat bahwa kebaikan tidak perlu di tundah sebab final hidup itu datangnya tidak ada namanya penundahan.

    Sekian apa yang kita bahas kali ini semoga apa yang kita bahas bermanfaat bagi kita semua salam sahabat Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 Hidup Itu Indah.
    Powered by Themes24x7 .
    back to top