• Featured

    Informasi Baru Islam Tips Trick Berpuasa bagi Penderita Diabetes

  • Featured

    Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaamya.

  • Articles

    Tata Cara Makan Menurut Islam

  • Articles

    Tata Cara Tidur yang Baik Menurut Islam

  • Hay..., sahabat KAI Apakabar ?? Post kali ini kita akan membahas perihal sejarah Islam dunia kalau dilihat dari judulnya sih, Pasti Wow kan Memang setiap Peristiwa Besar Itu Pasti mempunyai sejarah Tersendiri.
    Sobat Kita Langsung Aja Ke Pembahasan  yach.

    Agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi hingga dengan sekarang.


    Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada kala ke-7 saat Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Yang Mahakuasa swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
    Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam menyerupai kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menyebabkan dirinya sekolah.
    Pada kala ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.

    Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah daerah yang sangat mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah saat itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. alasannya ialah di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang paling penting ialah Ka'bah.

    Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal saat ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia saat ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah saat ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.
    Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim. Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki problem sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan problem penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan aliran Islam secara rahasia kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
    Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
    Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

    Secara umum Sejarah Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad telah berkembang secara luas di seluruh dunia. Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kesultanan Utsmaniyah boleh dikatakan penyambung kekuatan Islam setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

    Informasi Baru Islam Sejarah Islam Dunia

    Posted at  20.16  |  in  lainnya  |  Read More»

    Hay..., sahabat KAI Apakabar ?? Post kali ini kita akan membahas perihal sejarah Islam dunia kalau dilihat dari judulnya sih, Pasti Wow kan Memang setiap Peristiwa Besar Itu Pasti mempunyai sejarah Tersendiri.
    Sobat Kita Langsung Aja Ke Pembahasan  yach.

    Agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi hingga dengan sekarang.


    Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada kala ke-7 saat Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Yang Mahakuasa swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
    Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam menyerupai kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menyebabkan dirinya sekolah.
    Pada kala ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.

    Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah daerah yang sangat mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah saat itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. alasannya ialah di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang paling penting ialah Ka'bah.

    Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal saat ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia saat ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah saat ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.
    Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim. Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki problem sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan problem penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan aliran Islam secara rahasia kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
    Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
    Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

    Secara umum Sejarah Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad telah berkembang secara luas di seluruh dunia. Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kesultanan Utsmaniyah boleh dikatakan penyambung kekuatan Islam setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

    Hai teman KAI Jika Anda seorang diabetesi dan ingin tetap berpuasa, pastinya Anda perlu tips dan trik khusus untuk Berpuasa.
    Karena Jika Tidak maka Akan Membahayakan Kesehata Sobat.




    • Bagi diabetesi tipe 1
    Berpuasa memang ibadah yang sangat berharga, sayangnya diabetesi tipe 1 lebih disarankan untuk tidak berpuasa. Hal ini berafiliasi dengan kecenderungan tingginya resiko diabetesi tipe 1 untuk terkena gangguan kesehatan dibandingkan tipe 2, terutama kalau masih bergantung pada suntikan insulin. Oleh alasannya yaitu itu, kalau Anda diabetesi tipe 1 dan tetap ingin berpuasa, ada baiknya kalau Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Hal yang terpenting yaitu monitoring, pembiasaan dosis, serta waktu suntikan insulin untuk menerima kadar gula darah yang optimal dan menghindari baik hiperglikemik maupun hipoglikemik. 

    • Bagi diabetesi tipe 2
    Bagi diabetesi tipe 2 yang sudah terbiasa mengatur pola makannya, biasanya mengikuti puasa masih boleh dilakukan. Namun demikian, tetap saja ada kemungkinan terjadinya hiperglikemik setelah sahur ataupun berbuka kalau makanan yang dikonsumsi berlebihan terutama untuk kandungan gula dan lemaknya. Membagi jumlah kalori dari makanan yang dikonsumsi menjadi 3 porsi yang lebih kecil dikala masa tidak berpuasa (misalnya dikala berbuka) akan membantu menghindari gejala hiperglikemik. Tetap konsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks dan hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak. Saat berbuka, cukup konsumsi sedikit saja makanan yang manis-manis untuk mengembalikan energi yang hilang, namun tidak berlebihan. Untuk tetap menerima rasa manis, Anda dapat menggunakan tambahan rendah kalori Tropicana Slim yang bebas gula.
    Selain itu, juga tetap lakukan acara fisik secara teratur. Latihan yang dilakukan harus dimodifikasi baik intensitas maupun waktunya untuk menghindari terjadinya gejala hipoglikemik, sebagai contoh: waktu berolahraga yang sempurna yaitu sekitar 2 jam setelah sahur dengan intensitas sedang. Jika Anda diabetesi tipe 2 yang menggunakan obat-obatan tertentu ataupun suntikan insulin, akan lebih baik untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk hasil yang lebih optimal.

    Udah Tahukan Sobat KAI, jadi Mari Kita Selalu Berpuasa dibulan Penuh Berkah ini.

    Referensi
    Al-Arouj, Monira., et al. 2005. Recommendation for Management of Diabetes During Ramadan. Diabetes Care 28 (9): 2305-2311.

    Informasi Baru Islam Tips & Trick Berpuasa bagi Penderita Diabetes

    Posted at  20.16  |  in  tipsdantrick  |  Read More»

    Hai teman KAI Jika Anda seorang diabetesi dan ingin tetap berpuasa, pastinya Anda perlu tips dan trik khusus untuk Berpuasa.
    Karena Jika Tidak maka Akan Membahayakan Kesehata Sobat.




    • Bagi diabetesi tipe 1
    Berpuasa memang ibadah yang sangat berharga, sayangnya diabetesi tipe 1 lebih disarankan untuk tidak berpuasa. Hal ini berafiliasi dengan kecenderungan tingginya resiko diabetesi tipe 1 untuk terkena gangguan kesehatan dibandingkan tipe 2, terutama kalau masih bergantung pada suntikan insulin. Oleh alasannya yaitu itu, kalau Anda diabetesi tipe 1 dan tetap ingin berpuasa, ada baiknya kalau Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Hal yang terpenting yaitu monitoring, pembiasaan dosis, serta waktu suntikan insulin untuk menerima kadar gula darah yang optimal dan menghindari baik hiperglikemik maupun hipoglikemik. 

    • Bagi diabetesi tipe 2
    Bagi diabetesi tipe 2 yang sudah terbiasa mengatur pola makannya, biasanya mengikuti puasa masih boleh dilakukan. Namun demikian, tetap saja ada kemungkinan terjadinya hiperglikemik setelah sahur ataupun berbuka kalau makanan yang dikonsumsi berlebihan terutama untuk kandungan gula dan lemaknya. Membagi jumlah kalori dari makanan yang dikonsumsi menjadi 3 porsi yang lebih kecil dikala masa tidak berpuasa (misalnya dikala berbuka) akan membantu menghindari gejala hiperglikemik. Tetap konsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks dan hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak. Saat berbuka, cukup konsumsi sedikit saja makanan yang manis-manis untuk mengembalikan energi yang hilang, namun tidak berlebihan. Untuk tetap menerima rasa manis, Anda dapat menggunakan tambahan rendah kalori Tropicana Slim yang bebas gula.
    Selain itu, juga tetap lakukan acara fisik secara teratur. Latihan yang dilakukan harus dimodifikasi baik intensitas maupun waktunya untuk menghindari terjadinya gejala hipoglikemik, sebagai contoh: waktu berolahraga yang sempurna yaitu sekitar 2 jam setelah sahur dengan intensitas sedang. Jika Anda diabetesi tipe 2 yang menggunakan obat-obatan tertentu ataupun suntikan insulin, akan lebih baik untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk hasil yang lebih optimal.

    Udah Tahukan Sobat KAI, jadi Mari Kita Selalu Berpuasa dibulan Penuh Berkah ini.

    Referensi
    Al-Arouj, Monira., et al. 2005. Recommendation for Management of Diabetes During Ramadan. Diabetes Care 28 (9): 2305-2311.


    بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

    Assalamualaikum, Wr. Wb. selamat menikmati hidup kalian teman KAI !
    Saya disini hanya sekedar posting/sharing (berbagi) untuk mencar ilmu dan menambah ilmu.
    Shalat Tahajud

    Kalau ada yang salah baik itu kecil maupun besar mohon maaf ! Saya bukanlah hebat (ustadz, kiai, dsb) dalam islam dan sekali lagi saya hanya sekedar berbagi/ sharing sekalian mencar ilmu bareng-bareng, dan agar artikel/ postingan ini bermafaat bagi yang ingin maupun yang gres mencar ilmu Tata Cara Shalat Tahajud dan             BacaanDoa Tahajud. ^_^


    Kali ini KAI akan sharing/ memposting mengenai Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaanya

    Shalat Tahajud

    Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud
    Sebelum lanjut ke Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud ada yang tahu apa itu shalat? Nah kalau ada yang tahu apa itu shalat tolong berkomentar ya di artikel ini, dan bagi yang belum tahu baca:
    pengertian singkat dari salat :

    Salat ("Bahasa Arab": صلاة; transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad, sebagai figur Teladan, perintah Tuhan Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat, alasannya yaitu menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:

      “dirikanlah shalat, bantu-membantu shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan bantu-membantu mengingat Tuhan (shalat) yaitu lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)". (Al-Ankabut: 45)

    Masih kurang jelas? coba tanyakan ke ustadz yang ada di tempat teman KAI masing-masing (lebih afdol) :)
    Ok, eksklusif saja Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa-doa Tahajud

    Ups, sedikit kepotong...Bagi yang belum tahu apa itu Shalat Tahajud, KAI akan tulis  dibawah ini !

    Shalat Tahajud :

    Shalat Tahajud Adalah Shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari, dimulai selepas isya hingga menjelang subuh dan dikerjakan setelah tidur atau bangun tidur di malam hari. Dan shalat tahajud sering juga disebut shalat malam atau disebut juga (Sholatul lail) alasannya yaitu waktu yang melaksanakan shalat ini pada malam hari dimana semua orang sedang tertidur lelap. Shalat Tahajud juga yaitu shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW sepanjang hidupnya. Mengingat keutamaan yang sangat besar dalam shalat malam ini dan dianjurkan oleh Tuhan dalam Alqur'an :

    ”Wa minal laili fatahajjad bihi naafilatan laka `asaa an yab`atsaka rabbuka maqaaman mahmuudan” (QS : Al-Isro’ : 79)


    Artinya: "Dan pada sebagian malam, sembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kau ke tempat yang terpuji"


    Kalau sudah diketahui waktu melaksanakan ibadah ini dari waktu isya' hingga waktu subuh, sedang, sepanjang malam ini ada saat-saat utama, lebih utama dan paling utama, maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bab :

        Sepertiga pertama, kira-kira mulai dari jam 19.00 hingga jam 22.00, ini dikala utama
        Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 hingga dengan jam 01.00, ini dikala yang lebih utama
        Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 hingga dengan masuknya waktu subuh, ini dikala yang paling utama


    Ups, maaf kepotong lagi. KAI juga pingin sharing perihal Keutamaan Shalat Tahajud, ini beliau :

    Keutamaan Shalat Tahajud:

    Tuhan Ta'ala berfirman:
    "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kau ke tempat yang terpuji." ( QS Al-Isra' (17) : 79)
    Shalat Malam Menyembuhkan Hati Yang Lalai
    Sifat Lalai yaitu penyakit berbahaya dan menyimpang. Penyakit ini akan menimpa hati yang selalu karam dalam hal mubah ,bermalasan-malasan dalam ketaatan , dan hanyut dalam segala kenikmatan. Fokuslah untuk bemunajat kepada Tuhan , sedangkan ketika itu obat yang ampuh akan datang dengan izin Allah, yakni "shalat malam".

    Rasulullah SAW bersabda :
    "Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca sepuluh ayat Qur'an, beliau tidak dituliskan termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 100 ayat Qur'an , beliau akan dituliskan termasuk dalam orang yang Qunut. Dan barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 1000 ayat Qur'an dituliskan dalam sebagai orang yang kaya" (HR. Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan Ibn Hibban, dihasankan oleh Al Albani dalam SHahih Al-Targib wa Al-Tarhib no.635)
    Nikmat nya Shalat Malam
    Seseorang tidak akan bisa mencicipi nikmatnya shalat, indahnya bermunajat dan asyiknya bermesraan dengan Allah, jikalau shalat belum menempati tempat utama di dalam hatinya. Dia tidak akan mencicipi apa-apa jikalau beliau belum hingga pada derajat menimbulkan shalat sebagai penyejuk hati, penggembira jiwa, pelapang dada, penyembuh sakit, penghilang rasa gundah, dan pelepas kesempitan.

    Rasulullah SAW suatu hari bersabda :
    “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Tuhan SWT akan memperlihatkan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
    Adapun lima keutamaan didunia itu, yaitu :

        Akan dipelihara oleh Tuhan SWT dari segala macam bencana.
        Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
        Akan dicintai para hamba Tuhan yang shaleh dan dicintai oleh semua insan Lidahnya akan bisa mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
        Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

    Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, ialah :

        Wajahnya berseri ketika berdiri dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
        Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
        Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, ibarat halilintar yang menyambar.
        Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.


    Nah, Masih Mau Lanjut Sahabat KAI bacanya Oke kalau MAsih mau lanjut kita lanjutkan bacaannya !

    Tata Cara Shalat Tahajud :

        Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud
    Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
      Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat alasannya yaitu Allah"

    Raka'at pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan
    Bacaan/surah lain yang anda kira sudah hafal
        Pada raka'at kedua/selanjutnya lakukan ibarat raka'at pertama
        Salam

    Note: Jumlah rakaat pada shalat tahajud tidak terbatas, mulai dari dua rakaat, empat rakaat, dst.....

    Bacaan Do'a Setelah Shalat Tahajud :
    Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah saw. jikalau bangun dari tidur di tengah malam, terus bertahajjud dan membaca doa sebagai berikut:

    Artinya:
    ""Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mulah  segala puji. Engkau raja penguasa langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah yang hak, Pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah yang hak, dan janji-Mu yaitu benar, dan perjumpaan-Mu itu yaitu hak, dan firman-Mu yaitu benar, dan surga yaitu hak, dan neraka yaitu hak, dan nabi-nabi itu hak benar, dan Nabi Muhammad saw. yaitu benar, dan dikala hari tamat zaman itu benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakkal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada Engkaulah kami berhukum.
    Ampunilah kami atas kesalahan yang kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau Rabbul-'alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah"

    Sesudah membaca doa itu perbanyaklah membaca istighfar. Adapun istighfar yang biasa ialah :
    Astaghfirullaahal-azhiim wa atuubu ilaiih.


    Ada baiknya membaca Do'a keselamatan Dunia Dan Akhirat :
    رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

    Artinya :
    "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di alam abadi dan peliharalah kami dari siksa neraka".(QS, 2:201)

    Dan jangan lupa perbanyaklah mebaca Istigfar, usahakan sebanyak-banyaknya. :)

    Sekian, agar artikel/ postingan ini "Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud" bermanfaat bagi kita semua ! :D

    WassalamualaikumWr. Wb.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Shalat Tahajud & Bacaamya

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»


    بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

    Assalamualaikum, Wr. Wb. selamat menikmati hidup kalian teman KAI !
    Saya disini hanya sekedar posting/sharing (berbagi) untuk mencar ilmu dan menambah ilmu.
    Shalat Tahajud

    Kalau ada yang salah baik itu kecil maupun besar mohon maaf ! Saya bukanlah hebat (ustadz, kiai, dsb) dalam islam dan sekali lagi saya hanya sekedar berbagi/ sharing sekalian mencar ilmu bareng-bareng, dan agar artikel/ postingan ini bermafaat bagi yang ingin maupun yang gres mencar ilmu Tata Cara Shalat Tahajud dan             BacaanDoa Tahajud. ^_^


    Kali ini KAI akan sharing/ memposting mengenai Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaanya

    Shalat Tahajud

    Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud
    Sebelum lanjut ke Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud ada yang tahu apa itu shalat? Nah kalau ada yang tahu apa itu shalat tolong berkomentar ya di artikel ini, dan bagi yang belum tahu baca:
    pengertian singkat dari salat :

    Salat ("Bahasa Arab": صلاة; transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad, sebagai figur Teladan, perintah Tuhan Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat, alasannya yaitu menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:

      “dirikanlah shalat, bantu-membantu shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan bantu-membantu mengingat Tuhan (shalat) yaitu lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)". (Al-Ankabut: 45)

    Masih kurang jelas? coba tanyakan ke ustadz yang ada di tempat teman KAI masing-masing (lebih afdol) :)
    Ok, eksklusif saja Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa-doa Tahajud

    Ups, sedikit kepotong...Bagi yang belum tahu apa itu Shalat Tahajud, KAI akan tulis  dibawah ini !

    Shalat Tahajud :

    Shalat Tahajud Adalah Shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari, dimulai selepas isya hingga menjelang subuh dan dikerjakan setelah tidur atau bangun tidur di malam hari. Dan shalat tahajud sering juga disebut shalat malam atau disebut juga (Sholatul lail) alasannya yaitu waktu yang melaksanakan shalat ini pada malam hari dimana semua orang sedang tertidur lelap. Shalat Tahajud juga yaitu shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW sepanjang hidupnya. Mengingat keutamaan yang sangat besar dalam shalat malam ini dan dianjurkan oleh Tuhan dalam Alqur'an :

    ”Wa minal laili fatahajjad bihi naafilatan laka `asaa an yab`atsaka rabbuka maqaaman mahmuudan” (QS : Al-Isro’ : 79)


    Artinya: "Dan pada sebagian malam, sembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kau ke tempat yang terpuji"


    Kalau sudah diketahui waktu melaksanakan ibadah ini dari waktu isya' hingga waktu subuh, sedang, sepanjang malam ini ada saat-saat utama, lebih utama dan paling utama, maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bab :

        Sepertiga pertama, kira-kira mulai dari jam 19.00 hingga jam 22.00, ini dikala utama
        Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 hingga dengan jam 01.00, ini dikala yang lebih utama
        Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 hingga dengan masuknya waktu subuh, ini dikala yang paling utama


    Ups, maaf kepotong lagi. KAI juga pingin sharing perihal Keutamaan Shalat Tahajud, ini beliau :

    Keutamaan Shalat Tahajud:

    Tuhan Ta'ala berfirman:
    "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kau ke tempat yang terpuji." ( QS Al-Isra' (17) : 79)
    Shalat Malam Menyembuhkan Hati Yang Lalai
    Sifat Lalai yaitu penyakit berbahaya dan menyimpang. Penyakit ini akan menimpa hati yang selalu karam dalam hal mubah ,bermalasan-malasan dalam ketaatan , dan hanyut dalam segala kenikmatan. Fokuslah untuk bemunajat kepada Tuhan , sedangkan ketika itu obat yang ampuh akan datang dengan izin Allah, yakni "shalat malam".

    Rasulullah SAW bersabda :
    "Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca sepuluh ayat Qur'an, beliau tidak dituliskan termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 100 ayat Qur'an , beliau akan dituliskan termasuk dalam orang yang Qunut. Dan barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 1000 ayat Qur'an dituliskan dalam sebagai orang yang kaya" (HR. Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan Ibn Hibban, dihasankan oleh Al Albani dalam SHahih Al-Targib wa Al-Tarhib no.635)
    Nikmat nya Shalat Malam
    Seseorang tidak akan bisa mencicipi nikmatnya shalat, indahnya bermunajat dan asyiknya bermesraan dengan Allah, jikalau shalat belum menempati tempat utama di dalam hatinya. Dia tidak akan mencicipi apa-apa jikalau beliau belum hingga pada derajat menimbulkan shalat sebagai penyejuk hati, penggembira jiwa, pelapang dada, penyembuh sakit, penghilang rasa gundah, dan pelepas kesempitan.

    Rasulullah SAW suatu hari bersabda :
    “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Tuhan SWT akan memperlihatkan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
    Adapun lima keutamaan didunia itu, yaitu :

        Akan dipelihara oleh Tuhan SWT dari segala macam bencana.
        Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
        Akan dicintai para hamba Tuhan yang shaleh dan dicintai oleh semua insan Lidahnya akan bisa mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
        Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

    Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, ialah :

        Wajahnya berseri ketika berdiri dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
        Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
        Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, ibarat halilintar yang menyambar.
        Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.


    Nah, Masih Mau Lanjut Sahabat KAI bacanya Oke kalau MAsih mau lanjut kita lanjutkan bacaannya !

    Tata Cara Shalat Tahajud :

        Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud
    Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
      Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat alasannya yaitu Allah"

    Raka'at pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan
    Bacaan/surah lain yang anda kira sudah hafal
        Pada raka'at kedua/selanjutnya lakukan ibarat raka'at pertama
        Salam

    Note: Jumlah rakaat pada shalat tahajud tidak terbatas, mulai dari dua rakaat, empat rakaat, dst.....

    Bacaan Do'a Setelah Shalat Tahajud :
    Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah saw. jikalau bangun dari tidur di tengah malam, terus bertahajjud dan membaca doa sebagai berikut:

    Artinya:
    ""Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mulah  segala puji. Engkau raja penguasa langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah yang hak, Pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah yang hak, dan janji-Mu yaitu benar, dan perjumpaan-Mu itu yaitu hak, dan firman-Mu yaitu benar, dan surga yaitu hak, dan neraka yaitu hak, dan nabi-nabi itu hak benar, dan Nabi Muhammad saw. yaitu benar, dan dikala hari tamat zaman itu benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakkal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada Engkaulah kami berhukum.
    Ampunilah kami atas kesalahan yang kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau Rabbul-'alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah"

    Sesudah membaca doa itu perbanyaklah membaca istighfar. Adapun istighfar yang biasa ialah :
    Astaghfirullaahal-azhiim wa atuubu ilaiih.


    Ada baiknya membaca Do'a keselamatan Dunia Dan Akhirat :
    رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

    Artinya :
    "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di alam abadi dan peliharalah kami dari siksa neraka".(QS, 2:201)

    Dan jangan lupa perbanyaklah mebaca Istigfar, usahakan sebanyak-banyaknya. :)

    Sekian, agar artikel/ postingan ini "Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud" bermanfaat bagi kita semua ! :D

    WassalamualaikumWr. Wb.


    Halo Sahabat KAI Apakabar Masih Sehatkan? Pada Pembahasan Kali ini kita akan Membahas Mengenai Tata Cara Shalat Jenazah Dan Bacaanyna
    Shalat Jenazah atau Mayit, fardhu kifayah hukumnya dikerjakan dan diwakili salah satu keluarganya si mayit kalau tidak maka pihak keluarga yang ditinggalkan akan menanggung dosa. Dan Apabila Tidak Diketahui Asal Mayit Atau Mayat ini Maka pihak Berwajib yang berhak mengurusnya (iman Desa dll). apabila tidak mengurus jenezah tersebut Maka Berdosa Pulalah Seluruh isi Desa Tersebut.
    Rasulullah saw. bersabda:
    “Barang siapa menghadiri mayat hingga mayat itu disalati, maka ia menerima satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya hingga mayat itu dikuburkan, maka ia menerima dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah)

    tata cara shalat mayat , niat shalat mayat

    Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
    “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia menerima satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia menerima dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud.” (HR Tsauban).

    Shalat mayat merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim kalau ada Muslim lainnya yang meninggal dunia.

    Tata cara shalat mayat akan Disajikan lengkap di bawah ini silakan Baca selengkapnya perihal bacaan niat sholat mayat berikut ini:

    Bacaan niat shalat mayat untuk mayit laki-laki
    Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.
    Artinya:
    Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah alasannya yakni Allah.

    Bacaan niat shalat mayat untuk mayit perempuan
    Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

    Tata Cara Shalat Jenazah
    Setelah membaca niat

    2. Takbir Pertama
    Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan asisten di atas tangan kiri di atas perut (sidekap), kemudian membaca Al-Fatihah,

    Dan setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”

    3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:
    Allahumma shalli ‘alaa Muhammad
    Artinya:
    “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
    Lebih tepat lagi kalau membaca shalawat sebagai berikut:
    Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid.

    Artinya:
    “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah menunjukkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”

    4. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:
    Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
    Artinya:
    “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”

    Lebih tepat lagi kalau membaca doa:

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
    اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
    وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ
    مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ
     وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ
     وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
     وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّار


    Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar

    Artinya:
    “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah daerah tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya hebat keluarga yang lebih baik daripada hebat keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.” (HR. Muslim)

    Keterangan:
    Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.

    Jika mayit bawah umur doanya adalah:

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًَا لِاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا
    وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيْعًا وَ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا
    وَاَفْرِغِ الصَّبْرَعَلىٰ قُلُوْبِهِمَا وَلاَ تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ
    وَلاَ تَحْرِ مْهُمَا اَجْرَهُ


    Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhro
    wa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahuma
    wa-afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-humaa ba’dahu
    wa laa tahrim humaa ajrahu

    Artinya:
    “Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran mirip serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menimbulkan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”

    5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:

    اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ
    Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.

    Artinya:
    “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak hingga kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

    6. Kemudian setelah salam membaca:

    As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
    Artinya:
    “Keselamatan dan rahmat Tuhan agar tetap pada kau sekalian.”

    Demikian isu yang dapat ,KAI sampaikan mengenai bacaan shalat mayat dan tata cara shalat mayat diatas bermanfaat dunia akhirat.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Shalat Jenazah & Bacaannya

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»


    Halo Sahabat KAI Apakabar Masih Sehatkan? Pada Pembahasan Kali ini kita akan Membahas Mengenai Tata Cara Shalat Jenazah Dan Bacaanyna
    Shalat Jenazah atau Mayit, fardhu kifayah hukumnya dikerjakan dan diwakili salah satu keluarganya si mayit kalau tidak maka pihak keluarga yang ditinggalkan akan menanggung dosa. Dan Apabila Tidak Diketahui Asal Mayit Atau Mayat ini Maka pihak Berwajib yang berhak mengurusnya (iman Desa dll). apabila tidak mengurus jenezah tersebut Maka Berdosa Pulalah Seluruh isi Desa Tersebut.
    Rasulullah saw. bersabda:
    “Barang siapa menghadiri mayat hingga mayat itu disalati, maka ia menerima satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya hingga mayat itu dikuburkan, maka ia menerima dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah)

    tata cara shalat mayat , niat shalat mayat

    Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
    “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia menerima satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia menerima dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud.” (HR Tsauban).

    Shalat mayat merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim kalau ada Muslim lainnya yang meninggal dunia.

    Tata cara shalat mayat akan Disajikan lengkap di bawah ini silakan Baca selengkapnya perihal bacaan niat sholat mayat berikut ini:

    Bacaan niat shalat mayat untuk mayit laki-laki
    Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.
    Artinya:
    Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah alasannya yakni Allah.

    Bacaan niat shalat mayat untuk mayit perempuan
    Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

    Tata Cara Shalat Jenazah
    Setelah membaca niat

    2. Takbir Pertama
    Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan asisten di atas tangan kiri di atas perut (sidekap), kemudian membaca Al-Fatihah,

    Dan setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”

    3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:
    Allahumma shalli ‘alaa Muhammad
    Artinya:
    “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
    Lebih tepat lagi kalau membaca shalawat sebagai berikut:
    Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid.

    Artinya:
    “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah menunjukkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”

    4. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:
    Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
    Artinya:
    “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”

    Lebih tepat lagi kalau membaca doa:

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
    اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
    وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ
    مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ
     وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ
     وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
     وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّار


    Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar

    Artinya:
    “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah daerah tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya hebat keluarga yang lebih baik daripada hebat keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.” (HR. Muslim)

    Keterangan:
    Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.

    Jika mayit bawah umur doanya adalah:

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًَا لِاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا
    وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيْعًا وَ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا
    وَاَفْرِغِ الصَّبْرَعَلىٰ قُلُوْبِهِمَا وَلاَ تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ
    وَلاَ تَحْرِ مْهُمَا اَجْرَهُ


    Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhro
    wa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahuma
    wa-afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-humaa ba’dahu
    wa laa tahrim humaa ajrahu

    Artinya:
    “Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran mirip serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menimbulkan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”

    5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:

    اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ
    Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.

    Artinya:
    “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak hingga kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

    6. Kemudian setelah salam membaca:

    As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
    Artinya:
    “Keselamatan dan rahmat Tuhan agar tetap pada kau sekalian.”

    Demikian isu yang dapat ,KAI sampaikan mengenai bacaan shalat mayat dan tata cara shalat mayat diatas bermanfaat dunia akhirat.

    Hai.. Sobat KAI bertemu lagi Kita Diposting Kali Ini Kita akan Membahas Tentang Tata Cara Shalat Ghaib. Langsung Saja Kita menuju pembahasan mengenai Shalat Ghaib, Apa bekerjsama itu Shalat Ghaib ???

    Pada dasarnya, shalat mayat dan shalat gaib sifatnya sama. Namun pada shalat ghaib, kita tidak sedang berada di erat jenazah. Semisalnya ada seorang kerabat yang meninggal di luar kota dan kita tidak dapat hadir untuk eksklusif menyolatkannya. Maka yang dapat kita lakukan ialah melakukan shalat ghaib ini. Adapun tata cara shalat ghaib tidak jauh beda pula ibarat shalat mayat yaitu melakukan 8 rukun-rukunnya.

    Tata cara shalat ghaib

    Rukun yang pertama : Niat
    Niat ialah tonggak utama dari segala macam ibadah yang kita laksanakan. Sebagaimana shalat pada umumnya, shalat ini pun tidak akan sah kalau tidak diniatkan terlebih dahulu. Sebagaimana yang terjadi pula pada ibadah-ibadah yang lainnya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang menerima sesuai niatnya.”(HR. Muttafaq Alaihi). Makara sekalipun niat terletak di dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan keras, tetap saja kita harus berniat untuk melakukan shalat dan ibadah lainnya. Dan khusus pada poin ini ialah niat untuk shalat ghaib bagi si mayit.

    Rukun yang kedua : Berdiri Bila Mampu
    Dalam shalat wajib dan sunnah lainnya, seseorang diberikan keringanan untuk shalat dengan posisi duduk, bahkan berbaring kalau kondisinya memang tidak memungkinkan untuk melakukan shalat sambil berdiri. Begitu pula dengan shalat mayat dan shalat ghaib. Kecuali memang seseorang tersebut benar-benar memiliki udzur atau alasan yang syar'i sehingga membebaskannya dari posisi shalat sambil berdiri. Namun, kalau masih mampu diusahakan untuk shalat sambil berdiri, maka itu yang lebih baik baginya.

    Rukun yang ketiga : Takbir sebanyak 4 kali
    Sebagaimana hadits Nabi Muhammad dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan mayat Raja Najasyi dengan shalat ghaib dan dia bertakbir 4 kali. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari: 1245, Muslim: 952 dan Ahmad 3:355). Inilah yang menjadi contoh untuk melakukan shalat ghaib dengan jumlah takbir sebanyak 4 kali. Seperti yang telah diketahui bahwa setelah sebelumnya menjadi seorang pemeluk nasrani yang taat, Raja Najasyi dapat masuk Islam saat mendengar isu kerasulan Muhammad SAW.

    Rukun yang keempat : Membaca Surat Al-Fatihah sebagaimana shalat pada umumnya.
    Rukun yang kelima : Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW sebagaimana saat bacaan sholat pada tahiyyat umumnya.

    Rukun yang keenam : Memanjatkan doa teruntuk Jenazah, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang artinya, "Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya." Hadits Riwayat Abu Daud: 3199 dan Ibnu Majah: 1947. Lafadz doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW diantaranya, "Allahummaghfirlahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil ma’i watstsalji wal barad."

    Rukun yang ketujuh : Berdoa Setelah Takbir Keempat, "Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu."

    Rukun yang kedelapan : Salam
    Untuk menyelenggarakan shalat ghaib ada beberapa pendapat bahwa ada perintah untuk disyariatkan shalat ghaib, baik apakah mayat itu sudah dishalatkan secara eksklusif ataupun belum dishalatkan. Salah satu ulama yang berpendapat demikian ialah Imam Ibnu Hazm. Beliau berkata dalam kitabnya Al-Muhalla (5/169, no.260) bahwa "Mayit tetap dishalatkan ghaib, alasannya ialah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyalatkan raja Najasyi bersama para sahabatnya dalam beberapa shaf. Ini merupakan ijma' mereka yang tidak boleh dibantah."

    Demikianlah Sobat KAI panduan lengkap Tata Cara Sholat Ghaib, biar bermanfaat bagi Kita.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Shalat Ghaib

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»

    Hai.. Sobat KAI bertemu lagi Kita Diposting Kali Ini Kita akan Membahas Tentang Tata Cara Shalat Ghaib. Langsung Saja Kita menuju pembahasan mengenai Shalat Ghaib, Apa bekerjsama itu Shalat Ghaib ???

    Pada dasarnya, shalat mayat dan shalat gaib sifatnya sama. Namun pada shalat ghaib, kita tidak sedang berada di erat jenazah. Semisalnya ada seorang kerabat yang meninggal di luar kota dan kita tidak dapat hadir untuk eksklusif menyolatkannya. Maka yang dapat kita lakukan ialah melakukan shalat ghaib ini. Adapun tata cara shalat ghaib tidak jauh beda pula ibarat shalat mayat yaitu melakukan 8 rukun-rukunnya.

    Tata cara shalat ghaib

    Rukun yang pertama : Niat
    Niat ialah tonggak utama dari segala macam ibadah yang kita laksanakan. Sebagaimana shalat pada umumnya, shalat ini pun tidak akan sah kalau tidak diniatkan terlebih dahulu. Sebagaimana yang terjadi pula pada ibadah-ibadah yang lainnya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang menerima sesuai niatnya.”(HR. Muttafaq Alaihi). Makara sekalipun niat terletak di dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan keras, tetap saja kita harus berniat untuk melakukan shalat dan ibadah lainnya. Dan khusus pada poin ini ialah niat untuk shalat ghaib bagi si mayit.

    Rukun yang kedua : Berdiri Bila Mampu
    Dalam shalat wajib dan sunnah lainnya, seseorang diberikan keringanan untuk shalat dengan posisi duduk, bahkan berbaring kalau kondisinya memang tidak memungkinkan untuk melakukan shalat sambil berdiri. Begitu pula dengan shalat mayat dan shalat ghaib. Kecuali memang seseorang tersebut benar-benar memiliki udzur atau alasan yang syar'i sehingga membebaskannya dari posisi shalat sambil berdiri. Namun, kalau masih mampu diusahakan untuk shalat sambil berdiri, maka itu yang lebih baik baginya.

    Rukun yang ketiga : Takbir sebanyak 4 kali
    Sebagaimana hadits Nabi Muhammad dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan mayat Raja Najasyi dengan shalat ghaib dan dia bertakbir 4 kali. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari: 1245, Muslim: 952 dan Ahmad 3:355). Inilah yang menjadi contoh untuk melakukan shalat ghaib dengan jumlah takbir sebanyak 4 kali. Seperti yang telah diketahui bahwa setelah sebelumnya menjadi seorang pemeluk nasrani yang taat, Raja Najasyi dapat masuk Islam saat mendengar isu kerasulan Muhammad SAW.

    Rukun yang keempat : Membaca Surat Al-Fatihah sebagaimana shalat pada umumnya.
    Rukun yang kelima : Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW sebagaimana saat bacaan sholat pada tahiyyat umumnya.

    Rukun yang keenam : Memanjatkan doa teruntuk Jenazah, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang artinya, "Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya." Hadits Riwayat Abu Daud: 3199 dan Ibnu Majah: 1947. Lafadz doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW diantaranya, "Allahummaghfirlahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil ma’i watstsalji wal barad."

    Rukun yang ketujuh : Berdoa Setelah Takbir Keempat, "Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu."

    Rukun yang kedelapan : Salam
    Untuk menyelenggarakan shalat ghaib ada beberapa pendapat bahwa ada perintah untuk disyariatkan shalat ghaib, baik apakah mayat itu sudah dishalatkan secara eksklusif ataupun belum dishalatkan. Salah satu ulama yang berpendapat demikian ialah Imam Ibnu Hazm. Beliau berkata dalam kitabnya Al-Muhalla (5/169, no.260) bahwa "Mayit tetap dishalatkan ghaib, alasannya ialah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyalatkan raja Najasyi bersama para sahabatnya dalam beberapa shaf. Ini merupakan ijma' mereka yang tidak boleh dibantah."

    Demikianlah Sobat KAI panduan lengkap Tata Cara Sholat Ghaib, biar bermanfaat bagi Kita.



    Hai Sobat  KAI pada kesempatan kali ini Kami akan membahas Mengenai Tata Cara Mandi Wajib & Niat Mandi Wajib


    Tata cara mandi wajib yang Betul selepas bersetubuh, haid, bersalin atau tidak , yaitu perkara yang mesti diketahui setiap orang muslim, dan tentu setiap muslim tidak sekedar mencukupkan dirinya dengan perkara yang sifatnya mubah, tapi berusaha beranjak kepada perkara-perkara sunnah/mustahab, yakni mencontoh apa yang biasa dikerjakan oleh rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam.

    Adapun perkara sunnah dalam tata cara mandi wajib atau mandi junub/besar yang sah tepat mampu diambil dari dua hadis yakni hadis aisyah dan hadis maimunah radiyallahu ‘anhuma.



    Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya terkadang kita menyepelehakan permasalahan yang satu ini mengenai Mandi wajib atau janabah, atau junub yaitu mandi yang dilakukan ketika kita mengalami mimpi lembap atau habis bersenggama. Nah, pada ketika ibarat inilah kita diwajibkan untuk mandi wajib janabah mandi besar. Namun tidak ibarat hanya dikala mandi biasa, mandi wajib ini harus diperhatikan niat dan tata caranya, Namanya juga mandi wajib, hukumnya pasti harus dikerjakan sebelum kita melakukan pekerjaan lain utamanya kewajiban beribadah ibarat sholat.


    Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya


    Niat mandi besar atau mandi jinabat itu ibarat niat niat dalam ibadah yang lain, yaitu di dalam hati, adapun kalimat dan arti Doa Niat Mandi Wajib niatnya yaitu sebagai berikut yang di kelompkan dalam tiga bahagian AN :


    1. Jika mandi besar disebabkan junub Mimpi basah, keluar mani, senggama maka niat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA
    Artiya: Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Tuhan Ta’ala

    2. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALAArtinya Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Tuhan Ta’ala

    3. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka niyat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA
    Artinya Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Tuhan Ta’ala


    Adapun Tata Cara Mandi Wajib Mandi Junub sebagai berikut:
    Dan untuk urutan tata cara mandi wajib yang benar menurut Islam yaitu sebagai berikut:

    1.  Dimulai dengan niat untuk menghilangkan hadas besar. Mulailah segala sesuatu hal dengan niat. Bisa bahasa Arab atau bahasa Indonesia saja.

    2.  Membersihkan telapak tangan sebanyak 3x lalu bercebok  Membersihkan      kemaluan serta kotoran yang ada disekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.

    3.  Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.

    4.    Berwudhu dengan wudhu yang tepat ibarat ketika hendak shalat

    5.    Mengguyur air pada kepala sebanyak 3 kali hingga hingga ke pangkal rambut

    6.    Mencuci kepala adegan kanan, lalu kepala adegan kiri

    7.    Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari

    8.    Mengguyur air pada seluruh tubuh dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri.

    Sudah jelaskan kan Sobat KAI bagaimana tata cara mandi wajib yang benar?
    Makara jangan salah lagi urutannya.

        Disunnahkan untuk melakukan mandi besar junub jinabat itu dengan tertib ibarat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam.

    Tambahan:

    Oleh Sheikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairiy

        Mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar,
        Membersihkan kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian bercebok.
        Membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya.
        Berwudhu ibarat halnya orang yang berwudhu hendak shalat, kecuali kedua kakinya. Namun boleh membersikan kedua kakinya ketika berwudhu atau mengakhirkannya sampa selesai mandi.
        Mencelupkan kedua telapak tangannya ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut kepalanya dengan kedua telapak tangannya itu kemudian membersihkan kepalanya dan kedua telinganya tiga kali dengan tiga cidukan.

    HR At-TIrmidzi Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai membuka rambutnya yang dikepang, karena ada hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya saya ini perempuan yang sangat besar lengan berkuasa jalinan rambut kepalanya, apakah saya boleh mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, bersama-sama cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran.

    Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air, membersihkannya dari atas hingga ke bawah, kemudian adegan yang kiri ibarat itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya, dan diriwatkan Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda:

    Barangsiapa yang meningggalkan adegan tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka “. HR. Abu Dawud

    Seorang Wanita Tidak Harus Melepas Jalinan atau Kepangan Rambutnya
    cara mandi wajib“Ya Rasulullah, saya yaitu wanita yang SANGAT KUAT kepangan/jalinan rambutku, apakah saya harus melepaskannya ketika mandi janabah?” Beliau menjawab: “Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan air tiga tuangan ke atas kepalamu, kemudian engkau curahkan air ke tubuhmu, maka engkau suci.”  HR. Muslim no. 330

    Boleh Mandi Hanya Sekali Setelah Men-jima’i Beberapa Istri
    Anas bin Malik radiyallahu anhu berkata: “Adalah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mengelilingi istri-istrinya (menjima’i mereka secara bergantian -pent.) dengan satu kali mandi.”  HR. Muslim no. 706 dan mandinya disini dilakukan ketika selesai jima yang akhir.


    Demikianlah Ulsan Hasbi Htc Mengenai Mandi Wajib, biar artikel tata cara mandi wajib yang benar cara Mandi bersih diatas yaitu cara mandi wajib menurut islam, mampu bermanfaat bagi wanita dan pria yang Ingin lebih tahu mengenai Mandi wajib. Wassalam

    Sekian Sobat KAI biar bermanfaat Buat Kita Bersama.

    Informasi Baru Islam Tata Caranya & Niat Mandi Wajib

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»



    Hai Sobat  KAI pada kesempatan kali ini Kami akan membahas Mengenai Tata Cara Mandi Wajib & Niat Mandi Wajib


    Tata cara mandi wajib yang Betul selepas bersetubuh, haid, bersalin atau tidak , yaitu perkara yang mesti diketahui setiap orang muslim, dan tentu setiap muslim tidak sekedar mencukupkan dirinya dengan perkara yang sifatnya mubah, tapi berusaha beranjak kepada perkara-perkara sunnah/mustahab, yakni mencontoh apa yang biasa dikerjakan oleh rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam.

    Adapun perkara sunnah dalam tata cara mandi wajib atau mandi junub/besar yang sah tepat mampu diambil dari dua hadis yakni hadis aisyah dan hadis maimunah radiyallahu ‘anhuma.



    Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya terkadang kita menyepelehakan permasalahan yang satu ini mengenai Mandi wajib atau janabah, atau junub yaitu mandi yang dilakukan ketika kita mengalami mimpi lembap atau habis bersenggama. Nah, pada ketika ibarat inilah kita diwajibkan untuk mandi wajib janabah mandi besar. Namun tidak ibarat hanya dikala mandi biasa, mandi wajib ini harus diperhatikan niat dan tata caranya, Namanya juga mandi wajib, hukumnya pasti harus dikerjakan sebelum kita melakukan pekerjaan lain utamanya kewajiban beribadah ibarat sholat.


    Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya


    Niat mandi besar atau mandi jinabat itu ibarat niat niat dalam ibadah yang lain, yaitu di dalam hati, adapun kalimat dan arti Doa Niat Mandi Wajib niatnya yaitu sebagai berikut yang di kelompkan dalam tiga bahagian AN :


    1. Jika mandi besar disebabkan junub Mimpi basah, keluar mani, senggama maka niat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA
    Artiya: Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Tuhan Ta’ala

    2. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALAArtinya Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Tuhan Ta’ala

    3. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka niyat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA
    Artinya Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Tuhan Ta’ala


    Adapun Tata Cara Mandi Wajib Mandi Junub sebagai berikut:
    Dan untuk urutan tata cara mandi wajib yang benar menurut Islam yaitu sebagai berikut:

    1.  Dimulai dengan niat untuk menghilangkan hadas besar. Mulailah segala sesuatu hal dengan niat. Bisa bahasa Arab atau bahasa Indonesia saja.

    2.  Membersihkan telapak tangan sebanyak 3x lalu bercebok  Membersihkan      kemaluan serta kotoran yang ada disekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.

    3.  Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.

    4.    Berwudhu dengan wudhu yang tepat ibarat ketika hendak shalat

    5.    Mengguyur air pada kepala sebanyak 3 kali hingga hingga ke pangkal rambut

    6.    Mencuci kepala adegan kanan, lalu kepala adegan kiri

    7.    Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari

    8.    Mengguyur air pada seluruh tubuh dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri.

    Sudah jelaskan kan Sobat KAI bagaimana tata cara mandi wajib yang benar?
    Makara jangan salah lagi urutannya.

        Disunnahkan untuk melakukan mandi besar junub jinabat itu dengan tertib ibarat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam.

    Tambahan:

    Oleh Sheikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairiy

        Mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar,
        Membersihkan kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian bercebok.
        Membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya.
        Berwudhu ibarat halnya orang yang berwudhu hendak shalat, kecuali kedua kakinya. Namun boleh membersikan kedua kakinya ketika berwudhu atau mengakhirkannya sampa selesai mandi.
        Mencelupkan kedua telapak tangannya ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut kepalanya dengan kedua telapak tangannya itu kemudian membersihkan kepalanya dan kedua telinganya tiga kali dengan tiga cidukan.

    HR At-TIrmidzi Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai membuka rambutnya yang dikepang, karena ada hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya saya ini perempuan yang sangat besar lengan berkuasa jalinan rambut kepalanya, apakah saya boleh mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, bersama-sama cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran.

    Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air, membersihkannya dari atas hingga ke bawah, kemudian adegan yang kiri ibarat itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya, dan diriwatkan Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda:

    Barangsiapa yang meningggalkan adegan tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka “. HR. Abu Dawud

    Seorang Wanita Tidak Harus Melepas Jalinan atau Kepangan Rambutnya
    cara mandi wajib“Ya Rasulullah, saya yaitu wanita yang SANGAT KUAT kepangan/jalinan rambutku, apakah saya harus melepaskannya ketika mandi janabah?” Beliau menjawab: “Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan air tiga tuangan ke atas kepalamu, kemudian engkau curahkan air ke tubuhmu, maka engkau suci.”  HR. Muslim no. 330

    Boleh Mandi Hanya Sekali Setelah Men-jima’i Beberapa Istri
    Anas bin Malik radiyallahu anhu berkata: “Adalah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mengelilingi istri-istrinya (menjima’i mereka secara bergantian -pent.) dengan satu kali mandi.”  HR. Muslim no. 706 dan mandinya disini dilakukan ketika selesai jima yang akhir.


    Demikianlah Ulsan Hasbi Htc Mengenai Mandi Wajib, biar artikel tata cara mandi wajib yang benar cara Mandi bersih diatas yaitu cara mandi wajib menurut islam, mampu bermanfaat bagi wanita dan pria yang Ingin lebih tahu mengenai Mandi wajib. Wassalam

    Sekian Sobat KAI biar bermanfaat Buat Kita Bersama.

    Hai Sobat KAI pada Kesempat Kali ini kita akan membahas mengenai Tata Cara Makan Menurut Islam  Mungkin Sobat tidak Asing Lagi Mengenai Cara Makan, Namun Jika Menurut Islam Atau Tata Cara Makan Yang Diajarkan Rasulullah
    SAW. Sobat Pasti Masih Bertanya-tanya dalam Hati Sobat Bagaimana Sih Cara Makan Yang  baik menurut Islam, Ataukah bagaiman Cara Rasul makan ?? Nah, Pada Kesempatan Kali Ini Kita Akan Mengupasnya Lebih Dalam Semua yang mungkin Belum Kita ketahui Bersama.

    Sebenarnya Islam telah datang sebagai Agama yang sempurna, yang tidak saja mengatur tata cara beribadah kepada Yang Mahakuasa (hubungan dengan Sang Pencipta), namun juga mengatur relasi dengan sesama, makhluk hidup lain, lingkungan, maupun relasi terhadap diri sendiri.

    Salah satu aturan dalam Islam yang berkenaan dengan relasi terhadap diri sendiri yakni adab/ Tata cara makan.

    Islam tidak menganggap dilema makan hanya sekedar dilema dunia, tetapi juga ada kaitannya dengan ibadah.
    Hal ini tergantung pada niat insan itu sendiri terhadap apa yang dilakukannya.
    Rasulullah SAW adalah suri tauladan umat dalam banyak sekali aspek kehidupan. Dalam hal kesehatan, ajaran-ajaran ia sudah banyak dibuktikan oleh penelitian-penelitian modern akan kebenaran manfaatnya yang besar apa yang Telah diajarkan Rasulullah SAW.
    Salah satu fatwa ia yakni adab-adab makan yang membawa kesehatan dan keberkahan sepanjang zaman.
    Agar kita tetap bisa menjaga adab dengan meneladani Rasul dalam urusan makan dan minum sekaligus menerima pahalanya, berikut diuraikan tata cara dan budaya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut:

    1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

    Rasulullah SAW bersabda :
    “Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangkit pagi ia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”

    2. Tidak mencela makanan yang tidak disukai.

    Abu Hurairah ra. berkata : “Rasulullah SAW tidak pernah sedikit pun mencela makanan. Bila ia berselera, ia memakannya. Dan bila ia tidak menyukainya, maka ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari Muslim)

    Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah berkata kepada keluarganya (istrinya) ihwal lauk pauk. Mereka menjawab : “Kami hanya punya cuka”. Lalu ia memintanya dan makan dengannya, seraya bersabda : “Sebaik-baik lauk pauk ialah cuka (al-khall), sebaik-baik lauk pauk yakni (yang mengandung) cuka.” (HR. Muslim)

    Penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang dalam bukunya ’The True Power of Water’ menemukan bahwa unsur air ternyata hidup. Air bisa merespon stimulus dari insan berupa lisan maupun tulisan.
    Ketika diucapkan kalimat yang baik atau ditempelkan goresan pena dengan kalimat positif, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang cantik dan bisa memiliki daya sembuh untuk banyak sekali penyakit.
    Sebaliknya, bila diucapkan maupun ditempelkan kalimat umpatan, celaan atau kalimat negatif lainnya, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang jelek dan bisa kuat negatif terhadap kesehatan.

    3. Diniatkan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.

    yaitu dengan makan dibutuhkan kebutuhan biologis akan makanan terpenuhi, yang nantinya akan diolah oleh badan menjadi energi, dan dengan energi badan yang dihasilkan dari makanan dan minuman tersebut kita gunakan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.
    Dengan niat ibadah itu berarti kita bisa mengurangi semangat nafsu kebinatangan dan membawa pada sikap totalitas kerelaan terhadap rezeki yang diberikan Yang Mahakuasa kepada kita (qana’ah). Hal ini sesuai dengan hadist Nabi saw.

    “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan bagi setip orang yakni apa yang diniatkannya”. (HR. Bukhori).

    4. Membaca Basmalah dan Hamdalah.

    Memulainya dengan membaca “basmalah” serta doa. Hal ini merupakan manifestasi ibadah dalam bentuk yang paling minimal.
    Sebab bila tidak menyebut nama Allah, setan niscaya akan turut makan bersamanya, dan dengan demikian hilanglah nilai ibadahnya.
    Lantas apa bedanya dengan orang kafir? Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan:

    Dan dari Jabir berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang masuk dalam rumahnya dengan mengucapkan “bismillah” ketika masuk dan ketika hendak makan, maka setan berkata kepada temannya: ‘tiada daerah tinggal dan tiada episode makanan bagimu disini’. Sedangkan bila orang itu masuk tanpa menyebut nama Allah, maka setan akan berkata:’Kamu dapat bermalamdi rumah ini’. Kemudian bila waktu makan tidak menyebut nama Allah, setanpun berkata: ‘kamu dapat bermalam dan makan disini’.” (HR.Muslim).

    Rasulullah SAW bersabda : “Jika seseorang di antara kau hendak makan, maka sebutlah nama Yang Mahakuasa SWT. Dan bila ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ’Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT pada awalnya dan pada akhirnya).”(HR. Abu Dawud)

    Jika lupa di awal makan, maka ucapkanlah segera ketika teringat.
    Rasulullah SAW telah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah r.a, sebagai berikut: “Bila salah seorang diantara kau hendak makan maka ucapkanlah “bismillah”, namun bila ia lupa di awalnya, maka ucapkanlah ‘bismillahi awwaluhu wa akhiruhu’(dengan nama Yang Mahakuasa dari mula sampai akhir). (HR. Turmidzi)

    Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW tersenyum, ia menjelaskan ketika seorang Muslim tidak membaca Basmalah sebelum makan, maka syaitan akan ikut makan dengannya. Namun, ketika Muslim tersebut teringat dan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT, maka syaitan pun pribadi memuntahkan makanan yang sudah dimakannya.

    Rasulullah SAW juga bersabda : “Sesungguhnya Yang Mahakuasa SWT meridhai seorang hamba yang ketika makan suatu makanan lalu dia mengucapkan Alhamdulillah. Dan apabila dia minum suatu minuman maka dia pun mengucapkan Alhamdulillah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

    5. Makan dengan tangan kanan.

    Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa ‘alaa aalihi wa sallam bersabda,“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022).

    Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian makan dengan tangan kiri alasannya yakni syaitan itu juga makan dengan tangan kiri.” (HR Muslim no. 2019)

    Dari Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan tangan kirinya.” (HR Muslim no. 2020)

    Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “karena tangan kiri digunakan untuk cebok dan memegang hal-hal yang najis dan ajun untuk makan, maka tidak sepantasnya salah satu tangan tersebut digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tangan yang lain.” (Kasyful Musykil, hal 2/594).

    6. Memakan makanan yang terdekat dahulu.

    Umar bin Abi Salamah ra. bercerita : “Saat saya belia, saya pernah berada di kamar Rasulullah SAW dan kedua tanganku seringkali mengacak-acak piring-piring. Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ’Nak, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan baik yang terdekat.” (HR. Bukhari)

    Dalam hadis lain juga dikatakan, “Sesungguhnya termasuk pemborosan (perbuatan yang berlebihan dan dimurkai Allah) bila kau makan apa saja yang kau (bernafsu) ingin memakannya”. (HR. Ibnu Majah)

    7. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.

    Janganbersikap rakus sehingga tampak verbal penuh dengan suapan, dan jangan meniup-niup makanan atau minuman yang menyampaikan sikap tidak sabar.

    Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan ibarat minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah ‘bismillah’ bila kalian minum dan ‘alhamdulillah’ bila kalian selesai minum”. (HR. Turmidzi).

    Dalam hadis lain disebutkan: “Dari Abi Qatadah RA, sebetulnya Nabi SAW telah melarang bernafas dalam air minumannya “.(HR.Muttafaqun ALaihi)

    8. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang.

    Dari Mikdam bin Ma’dikarib ra. menyatakan pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Tiada memenuhi anak Adam suatu daerah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah untuk anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain, maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

    9. Mengambil makanan dan minuman secukupnya.

    sehingga bisa dihabiskan tanpa sisa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.Artinya :

    Dari Jabir katanya, Rosululloh saw. menyuruh membersihkan sisa makanan yang di samping piring maupun yang di jari, seraya bersabda : “Sesungguhnya kalian tidak mengetahui dibagian manakah makananmu yang mengandung berkah”. (HR. Muslim).

    10. Makan Sambil duduk, dan tidak berdiri.

    Hal ini seiring dengan hadis Nabi: Dari Qatadah, dari Anas dari Rasulullah SAW, bahwa sebetulnya Nabi SAW telah melarang orang minum sambil berdiri”. Lalu Qatadah bertanya kepada Anas: Kalau makan bagaimana? Ia pun menjawab: “Hal itu (makan dengan cara berdiri) lebih kedaluwarsa dan jahat”. (HR. Ahmad, Muslim dan Turmidzi)






    Oke, Sobat KAI udah jelaskan mengenai Tata Cara Makan Menururut Islam, Tinggal Bagaimana Kita Menerapkan dalam Kehidupan kita.
    Sekian Dulu Yah, Pembahasan Kali ini Kita akan bertemu pada kesempatan yang lain Nanti Isnya Allah.


    Informasi Baru Islam Tata Cara Makan Menurut Islam

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»

    Hai Sobat KAI pada Kesempat Kali ini kita akan membahas mengenai Tata Cara Makan Menurut Islam  Mungkin Sobat tidak Asing Lagi Mengenai Cara Makan, Namun Jika Menurut Islam Atau Tata Cara Makan Yang Diajarkan Rasulullah
    SAW. Sobat Pasti Masih Bertanya-tanya dalam Hati Sobat Bagaimana Sih Cara Makan Yang  baik menurut Islam, Ataukah bagaiman Cara Rasul makan ?? Nah, Pada Kesempatan Kali Ini Kita Akan Mengupasnya Lebih Dalam Semua yang mungkin Belum Kita ketahui Bersama.

    Sebenarnya Islam telah datang sebagai Agama yang sempurna, yang tidak saja mengatur tata cara beribadah kepada Yang Mahakuasa (hubungan dengan Sang Pencipta), namun juga mengatur relasi dengan sesama, makhluk hidup lain, lingkungan, maupun relasi terhadap diri sendiri.

    Salah satu aturan dalam Islam yang berkenaan dengan relasi terhadap diri sendiri yakni adab/ Tata cara makan.

    Islam tidak menganggap dilema makan hanya sekedar dilema dunia, tetapi juga ada kaitannya dengan ibadah.
    Hal ini tergantung pada niat insan itu sendiri terhadap apa yang dilakukannya.
    Rasulullah SAW adalah suri tauladan umat dalam banyak sekali aspek kehidupan. Dalam hal kesehatan, ajaran-ajaran ia sudah banyak dibuktikan oleh penelitian-penelitian modern akan kebenaran manfaatnya yang besar apa yang Telah diajarkan Rasulullah SAW.
    Salah satu fatwa ia yakni adab-adab makan yang membawa kesehatan dan keberkahan sepanjang zaman.
    Agar kita tetap bisa menjaga adab dengan meneladani Rasul dalam urusan makan dan minum sekaligus menerima pahalanya, berikut diuraikan tata cara dan budaya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut:

    1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

    Rasulullah SAW bersabda :
    “Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangkit pagi ia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”

    2. Tidak mencela makanan yang tidak disukai.

    Abu Hurairah ra. berkata : “Rasulullah SAW tidak pernah sedikit pun mencela makanan. Bila ia berselera, ia memakannya. Dan bila ia tidak menyukainya, maka ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari Muslim)

    Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah berkata kepada keluarganya (istrinya) ihwal lauk pauk. Mereka menjawab : “Kami hanya punya cuka”. Lalu ia memintanya dan makan dengannya, seraya bersabda : “Sebaik-baik lauk pauk ialah cuka (al-khall), sebaik-baik lauk pauk yakni (yang mengandung) cuka.” (HR. Muslim)

    Penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang dalam bukunya ’The True Power of Water’ menemukan bahwa unsur air ternyata hidup. Air bisa merespon stimulus dari insan berupa lisan maupun tulisan.
    Ketika diucapkan kalimat yang baik atau ditempelkan goresan pena dengan kalimat positif, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang cantik dan bisa memiliki daya sembuh untuk banyak sekali penyakit.
    Sebaliknya, bila diucapkan maupun ditempelkan kalimat umpatan, celaan atau kalimat negatif lainnya, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang jelek dan bisa kuat negatif terhadap kesehatan.

    3. Diniatkan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.

    yaitu dengan makan dibutuhkan kebutuhan biologis akan makanan terpenuhi, yang nantinya akan diolah oleh badan menjadi energi, dan dengan energi badan yang dihasilkan dari makanan dan minuman tersebut kita gunakan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.
    Dengan niat ibadah itu berarti kita bisa mengurangi semangat nafsu kebinatangan dan membawa pada sikap totalitas kerelaan terhadap rezeki yang diberikan Yang Mahakuasa kepada kita (qana’ah). Hal ini sesuai dengan hadist Nabi saw.

    “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan bagi setip orang yakni apa yang diniatkannya”. (HR. Bukhori).

    4. Membaca Basmalah dan Hamdalah.

    Memulainya dengan membaca “basmalah” serta doa. Hal ini merupakan manifestasi ibadah dalam bentuk yang paling minimal.
    Sebab bila tidak menyebut nama Allah, setan niscaya akan turut makan bersamanya, dan dengan demikian hilanglah nilai ibadahnya.
    Lantas apa bedanya dengan orang kafir? Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan:

    Dan dari Jabir berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang masuk dalam rumahnya dengan mengucapkan “bismillah” ketika masuk dan ketika hendak makan, maka setan berkata kepada temannya: ‘tiada daerah tinggal dan tiada episode makanan bagimu disini’. Sedangkan bila orang itu masuk tanpa menyebut nama Allah, maka setan akan berkata:’Kamu dapat bermalamdi rumah ini’. Kemudian bila waktu makan tidak menyebut nama Allah, setanpun berkata: ‘kamu dapat bermalam dan makan disini’.” (HR.Muslim).

    Rasulullah SAW bersabda : “Jika seseorang di antara kau hendak makan, maka sebutlah nama Yang Mahakuasa SWT. Dan bila ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ’Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT pada awalnya dan pada akhirnya).”(HR. Abu Dawud)

    Jika lupa di awal makan, maka ucapkanlah segera ketika teringat.
    Rasulullah SAW telah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah r.a, sebagai berikut: “Bila salah seorang diantara kau hendak makan maka ucapkanlah “bismillah”, namun bila ia lupa di awalnya, maka ucapkanlah ‘bismillahi awwaluhu wa akhiruhu’(dengan nama Yang Mahakuasa dari mula sampai akhir). (HR. Turmidzi)

    Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW tersenyum, ia menjelaskan ketika seorang Muslim tidak membaca Basmalah sebelum makan, maka syaitan akan ikut makan dengannya. Namun, ketika Muslim tersebut teringat dan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT, maka syaitan pun pribadi memuntahkan makanan yang sudah dimakannya.

    Rasulullah SAW juga bersabda : “Sesungguhnya Yang Mahakuasa SWT meridhai seorang hamba yang ketika makan suatu makanan lalu dia mengucapkan Alhamdulillah. Dan apabila dia minum suatu minuman maka dia pun mengucapkan Alhamdulillah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

    5. Makan dengan tangan kanan.

    Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa ‘alaa aalihi wa sallam bersabda,“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022).

    Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian makan dengan tangan kiri alasannya yakni syaitan itu juga makan dengan tangan kiri.” (HR Muslim no. 2019)

    Dari Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan tangan kirinya.” (HR Muslim no. 2020)

    Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “karena tangan kiri digunakan untuk cebok dan memegang hal-hal yang najis dan ajun untuk makan, maka tidak sepantasnya salah satu tangan tersebut digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tangan yang lain.” (Kasyful Musykil, hal 2/594).

    6. Memakan makanan yang terdekat dahulu.

    Umar bin Abi Salamah ra. bercerita : “Saat saya belia, saya pernah berada di kamar Rasulullah SAW dan kedua tanganku seringkali mengacak-acak piring-piring. Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ’Nak, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan baik yang terdekat.” (HR. Bukhari)

    Dalam hadis lain juga dikatakan, “Sesungguhnya termasuk pemborosan (perbuatan yang berlebihan dan dimurkai Allah) bila kau makan apa saja yang kau (bernafsu) ingin memakannya”. (HR. Ibnu Majah)

    7. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.

    Janganbersikap rakus sehingga tampak verbal penuh dengan suapan, dan jangan meniup-niup makanan atau minuman yang menyampaikan sikap tidak sabar.

    Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan ibarat minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah ‘bismillah’ bila kalian minum dan ‘alhamdulillah’ bila kalian selesai minum”. (HR. Turmidzi).

    Dalam hadis lain disebutkan: “Dari Abi Qatadah RA, sebetulnya Nabi SAW telah melarang bernafas dalam air minumannya “.(HR.Muttafaqun ALaihi)

    8. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang.

    Dari Mikdam bin Ma’dikarib ra. menyatakan pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Tiada memenuhi anak Adam suatu daerah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah untuk anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain, maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

    9. Mengambil makanan dan minuman secukupnya.

    sehingga bisa dihabiskan tanpa sisa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.Artinya :

    Dari Jabir katanya, Rosululloh saw. menyuruh membersihkan sisa makanan yang di samping piring maupun yang di jari, seraya bersabda : “Sesungguhnya kalian tidak mengetahui dibagian manakah makananmu yang mengandung berkah”. (HR. Muslim).

    10. Makan Sambil duduk, dan tidak berdiri.

    Hal ini seiring dengan hadis Nabi: Dari Qatadah, dari Anas dari Rasulullah SAW, bahwa sebetulnya Nabi SAW telah melarang orang minum sambil berdiri”. Lalu Qatadah bertanya kepada Anas: Kalau makan bagaimana? Ia pun menjawab: “Hal itu (makan dengan cara berdiri) lebih kedaluwarsa dan jahat”. (HR. Ahmad, Muslim dan Turmidzi)






    Oke, Sobat KAI udah jelaskan mengenai Tata Cara Makan Menururut Islam, Tinggal Bagaimana Kita Menerapkan dalam Kehidupan kita.
    Sekian Dulu Yah, Pembahasan Kali ini Kita akan bertemu pada kesempatan yang lain Nanti Isnya Allah.


    Hai, Sobat KAI kita bertemu lagi di Pembahasan Kali ini Pada kesempatan ini kita akan mengupas lebih dalam mengenai Tata Cara Tidur Yang Baik Menurut Islam.

    “Seandainya insan tidak menerima nikmat tidur, boleh jadi insan akan menjadi makhluk yang paling buruk dan menderita di dunia”, benarkah demikian sahabat KAI?

    Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat tidur yaitu dengan cara menunaikannya dengan baik dan benar. Rasulullah Muhammad saw telah menawarkan banyak keterangan yang terperinci mengenai bagaimanakah seharusnya umat muslim memperlakukan nikmat tidur yang telah dianugerahkan Tuhan swt kepadanya. Rasulullah Muhammad saw senantiasa memperlakukan tidur dengan adat yang baik. Rasulullah Muhammad saw tidak pernah tidur, keduali dengan disertai adat tidur yang baik.

    Berikut beberapa adat tidur yang sesuai dengan anutan Islam sebagaimana yang terdapat di dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw:

    1. Berwudhu dikala akan tidur

        “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melaksanakan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

    2. Membaca doa akan tidur

        Rasulullah Muhammad saw jikalau mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Tuhan saya mati dan hidup). Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Tuhan yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

        Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di kawasan tidurnya, ia letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah saya dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu).” (HR. At Tarmidzi)

    3. Miring ke sebelah kanan

        Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kau hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) menyerupai kau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan“.

    4. Meletakkan tangan di bawah pipi sebelah kanan

        “Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

    5. Membaca surat surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas

        Aisyah ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di kawasan tidurnya, ia kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh tubuh yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bab depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” (HR. At Tarmidzi)

    6. Tidurlah di awal malam

        “Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan simpulan malam.” (Mutafaq ’Alaih)

        “Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235))

    7. Tidak tidur dengan posisi telungkup (tengkurap)

        “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu yaitu posisi tidur yang dimurkai Tuhan Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

    8. Berdoa dikala bangun tidur

        “Rasulullah Muhammad saw jikalau mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Tuhan saya mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Tuhan yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

    9. Mengusap Bekas tidur

        “Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya” (HR. Muslim No. 763 (182)

    10. Beristinsyaq, beristintsaar dan bersiwak dikala bangun tidur
    Beristinsyaq dan beristintsaar yaitu menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan kembali air dari hidung.

        “Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

    Demikianlah Rasulullah Muhammad saw menunaikan hak-hak tidur yang telah diberikan Tuhan swt kepadanya. Dan sebagai umat Islam yang beriman kepada Tuhan swt dan Rasulullah Muhammad saw, maka sudah sepatutnya umat muslim menunaikan nikmat tidur tersebut sebagaimana yang telah dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah Muhammad saw.

    Bagaimana Sobat KAI udah jelaskan Mengenai Tata Cara Tidur Yang Baik Menurut Islam, ya kalau sudah Tinggal Bagaimana Sobat Menerapkannya Dalam Kehidupan Sobat.

    Semoga Artikel Kali Ini Bermanfaat Bagi Kita Semua.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Tidur yang Baik Menurut Islam

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»

    Hai, Sobat KAI kita bertemu lagi di Pembahasan Kali ini Pada kesempatan ini kita akan mengupas lebih dalam mengenai Tata Cara Tidur Yang Baik Menurut Islam.

    “Seandainya insan tidak menerima nikmat tidur, boleh jadi insan akan menjadi makhluk yang paling buruk dan menderita di dunia”, benarkah demikian sahabat KAI?

    Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat tidur yaitu dengan cara menunaikannya dengan baik dan benar. Rasulullah Muhammad saw telah menawarkan banyak keterangan yang terperinci mengenai bagaimanakah seharusnya umat muslim memperlakukan nikmat tidur yang telah dianugerahkan Tuhan swt kepadanya. Rasulullah Muhammad saw senantiasa memperlakukan tidur dengan adat yang baik. Rasulullah Muhammad saw tidak pernah tidur, keduali dengan disertai adat tidur yang baik.

    Berikut beberapa adat tidur yang sesuai dengan anutan Islam sebagaimana yang terdapat di dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw:

    1. Berwudhu dikala akan tidur

        “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melaksanakan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

    2. Membaca doa akan tidur

        Rasulullah Muhammad saw jikalau mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Tuhan saya mati dan hidup). Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Tuhan yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

        Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di kawasan tidurnya, ia letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah saya dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu).” (HR. At Tarmidzi)

    3. Miring ke sebelah kanan

        Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kau hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) menyerupai kau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan“.

    4. Meletakkan tangan di bawah pipi sebelah kanan

        “Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

    5. Membaca surat surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas

        Aisyah ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di kawasan tidurnya, ia kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh tubuh yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bab depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” (HR. At Tarmidzi)

    6. Tidurlah di awal malam

        “Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan simpulan malam.” (Mutafaq ’Alaih)

        “Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235))

    7. Tidak tidur dengan posisi telungkup (tengkurap)

        “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu yaitu posisi tidur yang dimurkai Tuhan Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

    8. Berdoa dikala bangun tidur

        “Rasulullah Muhammad saw jikalau mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Tuhan saya mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Tuhan yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

    9. Mengusap Bekas tidur

        “Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya” (HR. Muslim No. 763 (182)

    10. Beristinsyaq, beristintsaar dan bersiwak dikala bangun tidur
    Beristinsyaq dan beristintsaar yaitu menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan kembali air dari hidung.

        “Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

    Demikianlah Rasulullah Muhammad saw menunaikan hak-hak tidur yang telah diberikan Tuhan swt kepadanya. Dan sebagai umat Islam yang beriman kepada Tuhan swt dan Rasulullah Muhammad saw, maka sudah sepatutnya umat muslim menunaikan nikmat tidur tersebut sebagaimana yang telah dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah Muhammad saw.

    Bagaimana Sobat KAI udah jelaskan Mengenai Tata Cara Tidur Yang Baik Menurut Islam, ya kalau sudah Tinggal Bagaimana Sobat Menerapkannya Dalam Kehidupan Sobat.

    Semoga Artikel Kali Ini Bermanfaat Bagi Kita Semua.


    Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatu

    Apakabar Sobat KAI Pada Kesempatan Kali ini Saya Akan Share Aplikasi e'Al-Qur'aan Versi 2.1
    Aplikasi Sangat Berguna Sob, Karena Aplikasi Ini Dilengkapi Terjamahan Bahasa Indonesia sehingga Kita Bisa lebih mudah Memahami Isi Bacaan Al-Qur'aan.
    Dengan Aplikasi Ini Kita Bisa Baca Al-Qur'aan tampa harus buka Al-Qur'aan, Simple Kan Sobat KAI jikalau Sobat KAI berminat Untuk memakai Aplikasi Ini Silahkan Download Disini
    sekian dulu Posting Kali ini Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

    Informasi Baru Islam Aplikasi Al-Qur'aan

    Posted at  20.16  |  in  lainnya  |  Read More»


    Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatu

    Apakabar Sobat KAI Pada Kesempatan Kali ini Saya Akan Share Aplikasi e'Al-Qur'aan Versi 2.1
    Aplikasi Sangat Berguna Sob, Karena Aplikasi Ini Dilengkapi Terjamahan Bahasa Indonesia sehingga Kita Bisa lebih mudah Memahami Isi Bacaan Al-Qur'aan.
    Dengan Aplikasi Ini Kita Bisa Baca Al-Qur'aan tampa harus buka Al-Qur'aan, Simple Kan Sobat KAI jikalau Sobat KAI berminat Untuk memakai Aplikasi Ini Silahkan Download Disini
    sekian dulu Posting Kali ini Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu


    Sobat KAI Siapa yang tidak merasa senang kalau sudah tiba waktu berbuka? Berbuka puasa merupakan hal yang sangat Ditunggu-tunggu  bagi orang yang berpuasa. Tetapi bagi sebagian orang, berbuka puasa tetap saja berbuka dengan nafsu. Ketika berbuka, eksklusif menyiapkan makanan yang banyak. Ada ini ada itu dan sebagainya. Ketika berbuka, seluruh hidangan eksklusif disantap hingga perut terasa kenyang. Kemudian setelah kenyang, terasa malas untuk melaksanakan shalat maghrib. Apalagi melaksanakan aktivitas ibadah yang lainnya menyerupai shalat tarawih. Hm.. Semoga tidak terjadi pada sahabat KAI

    Hal yang demikian merupakan cara berbuka yang tidak baik. Rasulullah mengajarkan berbuka puasa dengan sederhana dan penuh dengan adab. Bagaimana tata cara berbuka puasa yang baik dan benar sesuai dengan sunnah. Menurut Para Pakar Kesehatan dan Ahli Islam Berikut ialah Tata cara berbuka puasa yang telah DiRekomendasi.
    Intinya ialah berbuka puasa itu tidak sederhana dan tidak berlebihan. Cara berbuka ini dimulai dari mendengar azan hingga shalat. Berikut tata cara berbuka selengkapnya:

    1. Persiapan berbuka
    Tentunya saat hendak berbuka menyiapkan beberapa hidangan untuk buka. Tidak usah terlalu banyak, yang penting mampu membatalkan puasa dan mengisi perut yang kosong. Sunah Rasulullah ialah berbuka dengan yang manis. Maksud manis di sini ialah kurma (bukan Teh Botol ). Jika tidak ada kurma, tentu mampu diganti dengan makanan manis lainnya. Salah satu sunnahnya ialah dengan satu gelas air putih dan tiga buah kurma.

    2. Mendengarkan adzan hingga selesai
    Ketika adzan dikumandangkan, hendaknya kita mendengarkan adzannya dulu hingga selesai. Namun hal ini terkadang sulit untuk dilakukan. Mengingat adzan yang dilakukan oleh masyarakat kita ialah adzan yang cukup lama (keburu laper lagi dong ). Oleh karena itu, bagi para muadzin khusus pada bulan pahala sebaiknya melaksanakan adzan itu menyerupai dengan iqomah tetapi tidak terlalu cepat. Sambil mendengarkan adzan, tentunya kita juga menjawab adzan tersebut. Untungnya di kawasan saya adzannya tidak terlalu lama. Setelah mendengarkan adzan, kita baca do’a setelah adzan.

    3. Batalkan puasa dengan minum air dan makanan
    Membatalkan Puasa Dengan Segelas Air Putih Itu ialah Sunah Rasul, dan kalau berbuka Sebaiknya yang Manis Manis Didahulukan, kenapa Bukan Makanan yang mengenyankan Karena nanti kita tidak dapat melaksanakan aktifitas ibadah alasannya terlalu kenyan, jadi sebaiknya berbukalah dengan Sewajarnya.

    4. Shalat, berdo’a, kemudian makan lagi bila perlu
    Setelah berbuka, eksklusif kita ambil air wudhu kemudian shalat maghrib. Dilanjutkan dengan membaca wirid dan berdo’a.
    Setelah final shalat dan berdo’a, barulah kita lanjutkan dengan makan kalau masih merasa lapar. Tetapi tentunya jangan hingga kekenyangan pula, karena kita harus persiapkan kondisi yang nyaman untuk melaksanakan shalat tarawih.

    Itulah Tata cara berbuka puasa yang direkomendasikan Menurut Para Pakar Kesehatan dan Ahli Islam . Cara ini menurut saya tertib, menyenangkan, dan terasa berkah. Semoga Sobat KAI mampu mencoba dan mengikuti Tata cara berbuka puasa tersebut dan mencicipi kenikmatan serta keberkahannya. Jujur saja, saya mencicipi nikmat berbuka puasa dengan tata cara menyerupai di atas, Selamat Mencoba Sobat KAI.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Berbuka Puasa yang Benar

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»


    Sobat KAI Siapa yang tidak merasa senang kalau sudah tiba waktu berbuka? Berbuka puasa merupakan hal yang sangat Ditunggu-tunggu  bagi orang yang berpuasa. Tetapi bagi sebagian orang, berbuka puasa tetap saja berbuka dengan nafsu. Ketika berbuka, eksklusif menyiapkan makanan yang banyak. Ada ini ada itu dan sebagainya. Ketika berbuka, seluruh hidangan eksklusif disantap hingga perut terasa kenyang. Kemudian setelah kenyang, terasa malas untuk melaksanakan shalat maghrib. Apalagi melaksanakan aktivitas ibadah yang lainnya menyerupai shalat tarawih. Hm.. Semoga tidak terjadi pada sahabat KAI

    Hal yang demikian merupakan cara berbuka yang tidak baik. Rasulullah mengajarkan berbuka puasa dengan sederhana dan penuh dengan adab. Bagaimana tata cara berbuka puasa yang baik dan benar sesuai dengan sunnah. Menurut Para Pakar Kesehatan dan Ahli Islam Berikut ialah Tata cara berbuka puasa yang telah DiRekomendasi.
    Intinya ialah berbuka puasa itu tidak sederhana dan tidak berlebihan. Cara berbuka ini dimulai dari mendengar azan hingga shalat. Berikut tata cara berbuka selengkapnya:

    1. Persiapan berbuka
    Tentunya saat hendak berbuka menyiapkan beberapa hidangan untuk buka. Tidak usah terlalu banyak, yang penting mampu membatalkan puasa dan mengisi perut yang kosong. Sunah Rasulullah ialah berbuka dengan yang manis. Maksud manis di sini ialah kurma (bukan Teh Botol ). Jika tidak ada kurma, tentu mampu diganti dengan makanan manis lainnya. Salah satu sunnahnya ialah dengan satu gelas air putih dan tiga buah kurma.

    2. Mendengarkan adzan hingga selesai
    Ketika adzan dikumandangkan, hendaknya kita mendengarkan adzannya dulu hingga selesai. Namun hal ini terkadang sulit untuk dilakukan. Mengingat adzan yang dilakukan oleh masyarakat kita ialah adzan yang cukup lama (keburu laper lagi dong ). Oleh karena itu, bagi para muadzin khusus pada bulan pahala sebaiknya melaksanakan adzan itu menyerupai dengan iqomah tetapi tidak terlalu cepat. Sambil mendengarkan adzan, tentunya kita juga menjawab adzan tersebut. Untungnya di kawasan saya adzannya tidak terlalu lama. Setelah mendengarkan adzan, kita baca do’a setelah adzan.

    3. Batalkan puasa dengan minum air dan makanan
    Membatalkan Puasa Dengan Segelas Air Putih Itu ialah Sunah Rasul, dan kalau berbuka Sebaiknya yang Manis Manis Didahulukan, kenapa Bukan Makanan yang mengenyankan Karena nanti kita tidak dapat melaksanakan aktifitas ibadah alasannya terlalu kenyan, jadi sebaiknya berbukalah dengan Sewajarnya.

    4. Shalat, berdo’a, kemudian makan lagi bila perlu
    Setelah berbuka, eksklusif kita ambil air wudhu kemudian shalat maghrib. Dilanjutkan dengan membaca wirid dan berdo’a.
    Setelah final shalat dan berdo’a, barulah kita lanjutkan dengan makan kalau masih merasa lapar. Tetapi tentunya jangan hingga kekenyangan pula, karena kita harus persiapkan kondisi yang nyaman untuk melaksanakan shalat tarawih.

    Itulah Tata cara berbuka puasa yang direkomendasikan Menurut Para Pakar Kesehatan dan Ahli Islam . Cara ini menurut saya tertib, menyenangkan, dan terasa berkah. Semoga Sobat KAI mampu mencoba dan mengikuti Tata cara berbuka puasa tersebut dan mencicipi kenikmatan serta keberkahannya. Jujur saja, saya mencicipi nikmat berbuka puasa dengan tata cara menyerupai di atas, Selamat Mencoba Sobat KAI.


    Tahukah Sobat  KAI budpekerti berbuka puasa? Puasa yaitu sebuah syariat ibadah yang dikenal dalamagama : Islam, Kristen, maupun Yahudi. Tentu saja, masing-masing agama tersebut memiliki tuntunan yang berbeda satu sama lain. Dan di dalam agama Islam, tuntunannya yaitu Rasulullah saw. Beliau memperlihatkan pola yang Di dalam ibadah istimewa tersebut, termasuk budpekerti berbuka puasa.
    Sobat KAI Bukan saja dalam tata-cara, syarat rukun, maupun hukum-hukum yang terkait dengan ibadah puasa, bahkan dalam berbuka puasa pun, Rasulullah memperlihatkan tuntunan. Sebagai umat yang setia meneladani beliau, sudah sepantasnya kita memalsukan adab-adab berbuka puasa tersebut.

    Adab Berbuka Puasa

    Hadis-hadits yang bersumber pribadi dari Rasulullah banyak mengungkap perihal bagaimana adab-adab dia dalam berbuka puasa. Adab-adab berbuka puasainimemiliki muatan pesan tersirat yang humanis. Beberapa di antara budpekerti berbuka puasa adalah:

    1. Menyegerakan Berbuka Begitu Masuk Waktu Maghrib
    Apabila Rasulullah berpuasa dan telah masuk waktu maghrib, maka budpekerti berbuka puasa dia yaitu menyegerakan berbuka puasa dengan takjil atau ifthar. Bahkan dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Sahl bin Sa`ad, Rasulullah saw. bersabda:
    "Manusia sentiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Bukhari dan Muslim).
    Dalam riwayat lain yang bersumber dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda:
     "Agama ini akan senantiasa menang selama insan menyegerakan berbuka, alasannya orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya."
    Pernah hidup sekalangan andal bidah yang berpendapat bahwa melewatkan berbuka puasa mampu menambah pahala. Pendapat semacam ini terperinci sangat bertentangan dengan fatwa Rasulullah yang tercantum dalam hadis-hadis masyhur.
    At-Tibi dalam Syarh Miskhat al-Masabih berpendapat bahwa pesan tersirat dari tuntunan ini adalah, dengan mendahulukan berbuka puasa akan membuat ibadah shalat maghrib lebih khusyuk. Selain itu juga lebih menyehatkan bagi badan kita.

    2. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, atau Air

    Berbuka puasa yang disegerakan di atas yaitu ifthar atau takjil, bukan makan berat menyerupai yang dilakukan oleh sebagian orang yang kurang memahami makna hadis ini.

    Adapun Rasulullah, dalam sebuah hadis hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum shalat. Sekiranya tidak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tidak ada tamar maka dia minum beberapa teguk air."
    Perlu dijelaskan di sini bahwa rutab yaitu kurma yang telah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan tamar yaitu kurma masak yang telah kering.
    Ilmu pengetahuan modern mengungkap diam-diam pesan tersirat berbuka puasa dengan kurma tersebut, di mana kandungan zat dalam buah kurma dinilai paling cepat diserap badan dan memulihkan stamina selepas berpuasa sehari penuh.

    3. Berdoa Ketika Berbuka

    Rasulullah, dalam hadis hasan riwayat Abu Daud, selalu berdoa ketika berbuka puasa dengan mengucapkan: "Dzahaba ad-dhâma'u wabtalati al-'urûqu watsabbati al-ajru insyaAllah." Yang artinya: Telah hilang dahaga dan telah lembap urat-urat, dan telah ditetapkan pahala. Insya Allah."
    Selain itu, kita mampu berdoa apa saja alasannya doa orang yang berpuasa puasa termasuk salah satu jenis doa yang mustajab. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang berpuasa, doa orang yang teraniaya, dan doa musafir."
    Abdullah bin Amr bin al-'Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak."

    4. Tidak Berlebih-lebihan Makan ketika Berbuka

    Rasulullah memberi gambaran yang terperinci perihal proporsi makan yang tidak berlebihan, yaitu dengan sepertiganya berisi makanan, sepertiganya berisi air, dan sepertiganya lagi berisi udara.

    Ini selaras dengan firman Tuhan dalam surat Al 'Araf: 31, yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka orang yang berlebih-lebihan."

    5. Memberi Makan Orang yang Puasa

    Salah satu budpekerti yang tak kalah penting diajarkan Rasulullah saw. yaitu memberi makan orang yang berpuasa dan akan berbuka puasa. Begitu besarnya kemuliaan yang didapat sehingga orang tersebut akan menerima pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.

    Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, ia menerima pahala menyerupai orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

    Jika seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa diundang berbuka puasa, wajib hukumnya untuk memenuhi permintaan tersebut. Orang yang diundang ini juga disarankan merndoakan kebaikan kepada si pemberi makan.

    "Orang-orang yang baik telah makan makananmu dan para malaikat telah bershalawat kepadamu serta orang-orang yang berpuasa telah berbuka di rumahmu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An Nasa`i, dan yang lainnya)

    "Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang yang telah memberi minum kepadaku." (HR Muslim dari Al Miqdad)

    6. Saling Mendoakan Orang yang Memberi Jamuan Buka Puasa

    Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Anas r.a., diceritakan bahwa Rasulullah datang kepada Saad bin Ubadah, dan dia menghidangkan roti dan minyak. Maka, Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah bersabda: "Telah berbuka puasa di sisi kau mereka yang berpuasa, telah makan makananmu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kau para malaikat.

    7. Sebelum makan, Ucapkan 'Bismillah'

    Adab berbuka puasa berupa ucapan basmallah sebelum makan dilakukan supaya tambah barokah. Hal inilah yang diatur dalam Islam supaya makan kita, termasuk ketika berbuka puasa menjadi barokah, dalam artian menuai kebaikan yang banyak.

    "Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Tuhan Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Tuhan Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Tuhan pada awal dan akhirnya)." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)

    Para teman Nabi Muhammad berkata: "Wahai Rasulullah, bergotong-royong kami makan dan tidak merasa kenyang? Beliau bersabda: Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (H.R. Abu Daud).

    Hadis tersebut mengisyaratkan supaya makan penuh dengan keberkahan, termasuk ketika berbuka puasa, ucapkanlah bismillah dan keberkahan dapat bertambah dengan makan bahu-membahu atau berjama'ah.

    Demikian Sobat KAI sebagian dari adab-adab berbuka puasa yang diajarkan Rasulullah saw. Semoga kita dimudahkan dalam meneladani budpekerti berbuka puasa beliau. Amin.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Sunah Rasulullah Saw.

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»


    Tahukah Sobat  KAI budpekerti berbuka puasa? Puasa yaitu sebuah syariat ibadah yang dikenal dalamagama : Islam, Kristen, maupun Yahudi. Tentu saja, masing-masing agama tersebut memiliki tuntunan yang berbeda satu sama lain. Dan di dalam agama Islam, tuntunannya yaitu Rasulullah saw. Beliau memperlihatkan pola yang Di dalam ibadah istimewa tersebut, termasuk budpekerti berbuka puasa.
    Sobat KAI Bukan saja dalam tata-cara, syarat rukun, maupun hukum-hukum yang terkait dengan ibadah puasa, bahkan dalam berbuka puasa pun, Rasulullah memperlihatkan tuntunan. Sebagai umat yang setia meneladani beliau, sudah sepantasnya kita memalsukan adab-adab berbuka puasa tersebut.

    Adab Berbuka Puasa

    Hadis-hadits yang bersumber pribadi dari Rasulullah banyak mengungkap perihal bagaimana adab-adab dia dalam berbuka puasa. Adab-adab berbuka puasainimemiliki muatan pesan tersirat yang humanis. Beberapa di antara budpekerti berbuka puasa adalah:

    1. Menyegerakan Berbuka Begitu Masuk Waktu Maghrib
    Apabila Rasulullah berpuasa dan telah masuk waktu maghrib, maka budpekerti berbuka puasa dia yaitu menyegerakan berbuka puasa dengan takjil atau ifthar. Bahkan dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Sahl bin Sa`ad, Rasulullah saw. bersabda:
    "Manusia sentiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Bukhari dan Muslim).
    Dalam riwayat lain yang bersumber dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda:
     "Agama ini akan senantiasa menang selama insan menyegerakan berbuka, alasannya orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya."
    Pernah hidup sekalangan andal bidah yang berpendapat bahwa melewatkan berbuka puasa mampu menambah pahala. Pendapat semacam ini terperinci sangat bertentangan dengan fatwa Rasulullah yang tercantum dalam hadis-hadis masyhur.
    At-Tibi dalam Syarh Miskhat al-Masabih berpendapat bahwa pesan tersirat dari tuntunan ini adalah, dengan mendahulukan berbuka puasa akan membuat ibadah shalat maghrib lebih khusyuk. Selain itu juga lebih menyehatkan bagi badan kita.

    2. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, atau Air

    Berbuka puasa yang disegerakan di atas yaitu ifthar atau takjil, bukan makan berat menyerupai yang dilakukan oleh sebagian orang yang kurang memahami makna hadis ini.

    Adapun Rasulullah, dalam sebuah hadis hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum shalat. Sekiranya tidak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tidak ada tamar maka dia minum beberapa teguk air."
    Perlu dijelaskan di sini bahwa rutab yaitu kurma yang telah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan tamar yaitu kurma masak yang telah kering.
    Ilmu pengetahuan modern mengungkap diam-diam pesan tersirat berbuka puasa dengan kurma tersebut, di mana kandungan zat dalam buah kurma dinilai paling cepat diserap badan dan memulihkan stamina selepas berpuasa sehari penuh.

    3. Berdoa Ketika Berbuka

    Rasulullah, dalam hadis hasan riwayat Abu Daud, selalu berdoa ketika berbuka puasa dengan mengucapkan: "Dzahaba ad-dhâma'u wabtalati al-'urûqu watsabbati al-ajru insyaAllah." Yang artinya: Telah hilang dahaga dan telah lembap urat-urat, dan telah ditetapkan pahala. Insya Allah."
    Selain itu, kita mampu berdoa apa saja alasannya doa orang yang berpuasa puasa termasuk salah satu jenis doa yang mustajab. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang berpuasa, doa orang yang teraniaya, dan doa musafir."
    Abdullah bin Amr bin al-'Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak."

    4. Tidak Berlebih-lebihan Makan ketika Berbuka

    Rasulullah memberi gambaran yang terperinci perihal proporsi makan yang tidak berlebihan, yaitu dengan sepertiganya berisi makanan, sepertiganya berisi air, dan sepertiganya lagi berisi udara.

    Ini selaras dengan firman Tuhan dalam surat Al 'Araf: 31, yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka orang yang berlebih-lebihan."

    5. Memberi Makan Orang yang Puasa

    Salah satu budpekerti yang tak kalah penting diajarkan Rasulullah saw. yaitu memberi makan orang yang berpuasa dan akan berbuka puasa. Begitu besarnya kemuliaan yang didapat sehingga orang tersebut akan menerima pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.

    Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, ia menerima pahala menyerupai orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

    Jika seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa diundang berbuka puasa, wajib hukumnya untuk memenuhi permintaan tersebut. Orang yang diundang ini juga disarankan merndoakan kebaikan kepada si pemberi makan.

    "Orang-orang yang baik telah makan makananmu dan para malaikat telah bershalawat kepadamu serta orang-orang yang berpuasa telah berbuka di rumahmu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An Nasa`i, dan yang lainnya)

    "Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang yang telah memberi minum kepadaku." (HR Muslim dari Al Miqdad)

    6. Saling Mendoakan Orang yang Memberi Jamuan Buka Puasa

    Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Anas r.a., diceritakan bahwa Rasulullah datang kepada Saad bin Ubadah, dan dia menghidangkan roti dan minyak. Maka, Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah bersabda: "Telah berbuka puasa di sisi kau mereka yang berpuasa, telah makan makananmu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kau para malaikat.

    7. Sebelum makan, Ucapkan 'Bismillah'

    Adab berbuka puasa berupa ucapan basmallah sebelum makan dilakukan supaya tambah barokah. Hal inilah yang diatur dalam Islam supaya makan kita, termasuk ketika berbuka puasa menjadi barokah, dalam artian menuai kebaikan yang banyak.

    "Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Tuhan Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Tuhan Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Tuhan pada awal dan akhirnya)." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)

    Para teman Nabi Muhammad berkata: "Wahai Rasulullah, bergotong-royong kami makan dan tidak merasa kenyang? Beliau bersabda: Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (H.R. Abu Daud).

    Hadis tersebut mengisyaratkan supaya makan penuh dengan keberkahan, termasuk ketika berbuka puasa, ucapkanlah bismillah dan keberkahan dapat bertambah dengan makan bahu-membahu atau berjama'ah.

    Demikian Sobat KAI sebagian dari adab-adab berbuka puasa yang diajarkan Rasulullah saw. Semoga kita dimudahkan dalam meneladani budpekerti berbuka puasa beliau. Amin.

    Jadwal Imsakiyah



    Informasi Baru Islam Jadwal Imsakiyah

    Posted at  20.16  |  in  Jadwal  |  Read More»

    Jadwal Imsakiyah



    Asslamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sobat KAI pada Kesempatan kali ini kita akan Mengupas Tentang Tata Cara Wudhu, Jika Kita Ingin Berwudhu Pertama-tama Kita Harus Bersihkan Diri kita Dari najis dan Hadats. Sebelum shalat kita wajib berwudhu, tanpa berwudhu shalat kita tidak sah.


    لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

    “Allah tidak mendapatkan shalat salah seorang di antara kau hingga beliau berwudhu.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi)


    Berikut ini urutan-urutan langkah atau tata cara melaksanakan wudhu

    1. Mencuci / membasuh kedua telapak tangan tiga kali sambil membaca basmalah.
    "Bismilaahir rahmanir rahiim"

    2. Membersihkan verbal dan lubang hidung, masing-masing sebanyak tiga kali.

    3. Membasuh muka sebanyak tiga kali sambil mengucapkan doa niat wudhu.

    Bacaan Doa Niat Wudhu
    “Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa”

    Arti Doa Niat Wudhu
    “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu alasannya Tuhan semata.”

    4. Mencuci / membersihkan ajudan dan kiri, mulai dari ujung jari hingga pangkal / batas siku, masing-masing sebanyak tiga kali.

    5. Mengusap kepala mulai dari dahi hingga batas rambut bab atas sebanyak tiga kali.

    6. Menyapu / membersihkan kedua indera pendengaran mulai bab daun indera pendengaran bawah dan menuju bab atas, sebanyak tiga kali.

    7. Mencuci / membersihkan kaki kanan dan kiri, mulai dari ujung jari merata hingga mata kaki, masing-masing sebanyak tiga kali.

    8. Membaca doa setelah wudhu.

    Bacaan Doa Setelah Wudhu
    “Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”

    Arti Doa Setelah Wudhu
    “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Tuhan dan tidak ada yang menyekutukanNya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad yakni hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah saya orang yang jago bertobat, jadikanlah saya orang yang suci, dan jadikanlah saya dari golongan orang-orang yang saleh.”

    Didalam Mengerjakan Wudhu DiAtas Wajib dikerjakan secara Teratur(berurutan) Artinya Mana yang harus didahulukan Pertama Dan  harus tamat Diakhiri, Oke Sobat KAI sekian Dan Terimakasih Wasslamualaikum Wr. Wb.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Wudhu yang baik dan benar

    Posted at  19.16  |  in  TataCara  |  Read More»

    Asslamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sobat KAI pada Kesempatan kali ini kita akan Mengupas Tentang Tata Cara Wudhu, Jika Kita Ingin Berwudhu Pertama-tama Kita Harus Bersihkan Diri kita Dari najis dan Hadats. Sebelum shalat kita wajib berwudhu, tanpa berwudhu shalat kita tidak sah.


    لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

    “Allah tidak mendapatkan shalat salah seorang di antara kau hingga beliau berwudhu.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi)


    Berikut ini urutan-urutan langkah atau tata cara melaksanakan wudhu

    1. Mencuci / membasuh kedua telapak tangan tiga kali sambil membaca basmalah.
    "Bismilaahir rahmanir rahiim"

    2. Membersihkan verbal dan lubang hidung, masing-masing sebanyak tiga kali.

    3. Membasuh muka sebanyak tiga kali sambil mengucapkan doa niat wudhu.

    Bacaan Doa Niat Wudhu
    “Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa”

    Arti Doa Niat Wudhu
    “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu alasannya Tuhan semata.”

    4. Mencuci / membersihkan ajudan dan kiri, mulai dari ujung jari hingga pangkal / batas siku, masing-masing sebanyak tiga kali.

    5. Mengusap kepala mulai dari dahi hingga batas rambut bab atas sebanyak tiga kali.

    6. Menyapu / membersihkan kedua indera pendengaran mulai bab daun indera pendengaran bawah dan menuju bab atas, sebanyak tiga kali.

    7. Mencuci / membersihkan kaki kanan dan kiri, mulai dari ujung jari merata hingga mata kaki, masing-masing sebanyak tiga kali.

    8. Membaca doa setelah wudhu.

    Bacaan Doa Setelah Wudhu
    “Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”

    Arti Doa Setelah Wudhu
    “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Tuhan dan tidak ada yang menyekutukanNya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad yakni hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah saya orang yang jago bertobat, jadikanlah saya orang yang suci, dan jadikanlah saya dari golongan orang-orang yang saleh.”

    Didalam Mengerjakan Wudhu DiAtas Wajib dikerjakan secara Teratur(berurutan) Artinya Mana yang harus didahulukan Pertama Dan  harus tamat Diakhiri, Oke Sobat KAI sekian Dan Terimakasih Wasslamualaikum Wr. Wb.


    Assalamualaikum Wr. Wb

    Pernah gak Sobat KAI datang ke musholla atau masjid waktu sholat jamaahnya sudah mulai? nah, sayang kan kalo kita sholat sendiri aja, padahal sholat jamaah itu pahalanya sama dengan 27 Derajat sholat sendiri. Trus gimana kita mampu ikutan sholat Jamaah yang sudah berlangsung ??? Ini disebut makmum masbuk atau makmum yang ketinggalan. yang harus kita lakukan ialah :

    • Jika sholat gres di rakaat pertama, dan imam belum rukuk, maka kita mampu pribadi mengikuti imam setelah takbiratulihrom,sampai selesai tanpa menambah apapun.


    • Jika imam sudah melewati rukuk pada rakaat pertama, maka kita juga mampu pribadi mengikuti gerakan imam setelah takbiratul ihrom, tapi harus menambah 1 rakaat lagi setelah imam salam.


    • Jika imam sudah melewati rukuk pada rakaat kedua, maka kita juga mampu pribadi mengikuti gerakan imam setelah takbiratul ihrom, tapi harus menambah 2 rakaat lagi setelah imam salam. 2 rakaat terakhir ya..


    • Jika imam sudah melewati rukuk pada rakaat ke tiga, maka kita juga mampu pribadi mengikuti gerakan imam setelah takbiratul ihrom, tapi harus menambah 3 rakaat lagi setelah imam salam, hitung rakaat terakhir saja.

    Contoh : kalo imam sholat ashar sudah selesai rukuk rakaat ke tiga, kita gres ikut jamaah, maka kita takbiratul ihrom, lalu pribadi mengikuti gerakan imam, setelah sholat jamaah selesai (imam mengucap salam) kita berdiri untuk melanjutkan
    sholat dengan menambah 3 rakaat lagi, yaitu rakaat ke 2, lalu ke 3 dan rakaat terakhir. Walaupun jamaah tadi sudah selesai, kita masih menerima kebaikan sholat jamaah sama menyerupai mereka.

    Penjelasan Tambahan!!!

    Apabila seorang makmum terlambat (masbuk) maka kewajibannya ialah menyempurnakan sholatnya dengan menambah raka’at yang kurang. Karena Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dan apa yang kalian luput maka sempurnakanlah.”
     (Hadits Abu Hurairah riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

    Sabda dia “sempurnakanlah” artinya lengkapi apa yang kurang dengan menambah kekurangannya, bukan dengan cara memulai dari awal raka’at.

    Misal masbuk pada shalat isya (4 rakaat) dan tertinggal 3 rakaat. Setelah imam salam, kita berdiri dan tentunya melengkapi 3 rakaat lagi. Urutannya  adalah :

    – Rakaat pertama : melaksanakan tasyahud awal
    – Rakaat kedua : tidak ada tasyahud
    – Rakaat ketiga : tasyahud simpulan dan duduk tawarruk
    Demikianlah Sobat KAI Tata Cara Masbuk, Semoga dapat bermanfaat bagi kita Semua Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Masbuk

    Posted at  19.16  |  in  TataCara  |  Read More»


    Assalamualaikum Wr. Wb

    Pernah gak Sobat KAI datang ke musholla atau masjid waktu sholat jamaahnya sudah mulai? nah, sayang kan kalo kita sholat sendiri aja, padahal sholat jamaah itu pahalanya sama dengan 27 Derajat sholat sendiri. Trus gimana kita mampu ikutan sholat Jamaah yang sudah berlangsung ??? Ini disebut makmum masbuk atau makmum yang ketinggalan. yang harus kita lakukan ialah :

    • Jika sholat gres di rakaat pertama, dan imam belum rukuk, maka kita mampu pribadi mengikuti imam setelah takbiratulihrom,sampai selesai tanpa menambah apapun.


    • Jika imam sudah melewati rukuk pada rakaat pertama, maka kita juga mampu pribadi mengikuti gerakan imam setelah takbiratul ihrom, tapi harus menambah 1 rakaat lagi setelah imam salam.


    • Jika imam sudah melewati rukuk pada rakaat kedua, maka kita juga mampu pribadi mengikuti gerakan imam setelah takbiratul ihrom, tapi harus menambah 2 rakaat lagi setelah imam salam. 2 rakaat terakhir ya..


    • Jika imam sudah melewati rukuk pada rakaat ke tiga, maka kita juga mampu pribadi mengikuti gerakan imam setelah takbiratul ihrom, tapi harus menambah 3 rakaat lagi setelah imam salam, hitung rakaat terakhir saja.

    Contoh : kalo imam sholat ashar sudah selesai rukuk rakaat ke tiga, kita gres ikut jamaah, maka kita takbiratul ihrom, lalu pribadi mengikuti gerakan imam, setelah sholat jamaah selesai (imam mengucap salam) kita berdiri untuk melanjutkan
    sholat dengan menambah 3 rakaat lagi, yaitu rakaat ke 2, lalu ke 3 dan rakaat terakhir. Walaupun jamaah tadi sudah selesai, kita masih menerima kebaikan sholat jamaah sama menyerupai mereka.

    Penjelasan Tambahan!!!

    Apabila seorang makmum terlambat (masbuk) maka kewajibannya ialah menyempurnakan sholatnya dengan menambah raka’at yang kurang. Karena Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dan apa yang kalian luput maka sempurnakanlah.”
     (Hadits Abu Hurairah riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

    Sabda dia “sempurnakanlah” artinya lengkapi apa yang kurang dengan menambah kekurangannya, bukan dengan cara memulai dari awal raka’at.

    Misal masbuk pada shalat isya (4 rakaat) dan tertinggal 3 rakaat. Setelah imam salam, kita berdiri dan tentunya melengkapi 3 rakaat lagi. Urutannya  adalah :

    – Rakaat pertama : melaksanakan tasyahud awal
    – Rakaat kedua : tidak ada tasyahud
    – Rakaat ketiga : tasyahud simpulan dan duduk tawarruk
    Demikianlah Sobat KAI Tata Cara Masbuk, Semoga dapat bermanfaat bagi kita Semua Wassalamualaikum Wr. Wb.



    Assalamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sobat KAI Bulan Ramadhan telah tiba kembali untuk kita, ampunan, rahmat dan berkah-Nya kembali menyertai kita. Tiada hal lagi yang lebih baik untuk dilakukan selain beribadah dan mengingat kembali dosa-dosa kita yang telah lalu. Dengan harapan dikala Syawal tiba kita menjadi insan gres yang penuh akan segala kebaikan dan mendapat ridho-Nya tentunya.

    Seperti kita ketahui bersama bahwa Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa, bulan yang penuh rahmat, magfirah dan ampunan, bulan pembawa berkah, bulan qiyamullail, dan bulan ihya malam-malam Lailatul Qadar.

    Bagi mereka yang telah mengetahui nilai-nilai bulan Ramadhan, mereka akan memanfaatkan sebaik-baiknya waktu setahun sekali itu dengan banyak berdoa dan berbuat kebajikan.

     Memang benar, Al Qur’an tidak memuat satupun perintah wacana memanjatkan doa’-do’a khusus untuk bulan Ramadahan. Namun, mengingat kekhususan dan keistimewaan yang ada pada bulan tersebut, rasanya tidak berdosa apabila kita memanjatkan do’a-do’a khusus pada bulan itu. Maksudnya, ada penambahan intensitas, kuantitas, dan kualitas dari doa-doa yang biasa kita panjatkan dari bulan-bulan lainnya.

     Nah, bila Sobat KAI mau melakukannya, dan tidak ingin merangkai doa sendiri, ada beberapa do’a yang bisa disampaikan menjelang dan selama bulan Ramadahan, diantaranya

     1. Doa Hari Pertama

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْن
    وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah puasa dan ibadahku di bulan ini menyerupai puasa orang-orang sejati, bangunkanlah saya di bulan ini dari kelelapan tidur orang-orang yang lupa dan ampunilah segala kesalahanku, wahai Tuhan semesta alam, dan ampunilah aku, wahai pengampun orang-orang yang bersalah.

     2. Doa Hari Kedua

    اَللَّهُمَّ قَرِّبْنِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ سَخَطِكَ وَ نَقِمَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِقِرَاءَةِ آيَاتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

     Ya Allah, dekatkanlah saya di bulan ini dari ridha-Mu, hindarkanlah saya di bulan ini dari kemurkaan-Mu, dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca ayat-ayat (kitab)-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.

     3. Doa Hari Ketiga

    اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ الذِّهْنَ وَ التَّنْبِيْهَ وَ بَاعِدْنِيْ فِيْهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَ التَّمْوِيْهِ وَ اجْعَلْ لِيْ نَصِيْبًا مِنْ كُلِّ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيْهِ، بِجُوْدِكَ يَا أَجْوَدَ الْأَجْوَدِيْنَ

     Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini kecerdasan dan kesadaran diri, jauhkanlah saya di bulan ini dari ketololan dan kesesatan, dan limpahkanlah kepadaku sebagian dari setiap kebajikan yang Engkau turunkan di bulan ini. Dengan kedermawanan-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Dermawan dari para dermawan.

     4. Doa Hari Keempat

    اَللَّهُمَّ قَوِّنِيْ فِيْهِ عَلَى إِقَامَةِ أَمْرِكَ وَ أَذِقْنِيْ فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ وَ أَوْزِعْنِيْ فِيْهِ لأدَاءِ شُكْرِكَ بِكَرَمِك
    وَ احْفَظْنِيْ فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَ سِتْرِكَ يَا أَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ

     Ya Allah, kuatkanlah diriku di bulan ini untuk melaksanakan perintah-Mu, anugerahkan kepadaku di bulan ini kemanisan mengingat-Mu, dengan kemurahan-Mu berikanlah kesempatan kepadaku di bulan ini untuk bersyukur kepada-Mu demi kemurahan-Mu, dan dengan penjagaan dan tirai-Mu jagalah diriku di bulan ini, wahai Dzat Yang Lebih Melihat dari orang-orang yang melihat.

    5.  Doa Hari Kelima

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الْقَانِتِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ أَوْلِيَائِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَأْفَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah saya di bulan ini dari golongan orang-orang yang memohon pengampunan, jadikanlah saya di bulan ini dari dari golongan hamba-hamba-Mu yang salih dan pasrah, dan jadikanlah saya di bulan ini dari golongan para kekasih-Mu yang dekat dengan-Mu. Dengan kasih sayang-mu wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.

     6. Doa Hari keenam

    اَللَّهُمَّ لاَ تَخْذُلْنِيْ فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ وَ لاَ تَضْرِبْنِيْ بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ وَ زَحْزِحْنِيْ فِيْهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ سَخَطِكَ بِمَنِّكَ وَ أَيَادِيْكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِيْنَ

     Ya Allah, jangan Kau hinakan saya di bulan ini sebab keberanianku bermaksiat kepada-Mu, jangan Kau cambuk saya dengan cambuk kemurkaan-Mu dan jauhkanlah saya dari (segala perbuatan) yang menyebabkan murka-Mu. Dengan anugerah dan kekuasaan-Mu wahai Puncak Harapan para pengharap.

     7. Doa Hari Ketujuh

    اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ فِيْهِ عَلَى صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ هَفَوَاتِهِ وَ آثَامِهِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ ذِكْرَكَ بِدَوَامِهِ بِتَوْفِيْقِكَ يَا هَادِيَ الْمُضِلِّيْنَ

     Ya Allah, bantulah saya di bulan ini dalam melaksanakan puasa dan ibadah, jauhkanlah saya di bulan ini dari kesalahan dan doa-dosa (yang tidak pantas dilaksanakan) di dalamnya, dan anugerahkanlah kepadaku di bulan ini (kesempatan untuk) mengingat-Mu untuk selamanya dengan taufik-Mu, wahai penunjuk jalan orang-orang yang sesat.

    8.  Doa Hari Kedelapan

    اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ رَحْمَةَ الأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلاَمِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الآمِلِيْنَ

     Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini untuk mengasihani belum dewasa yatim, memberi makan, menebarkan salam dan erat dengan orang-orang mulia. Dengan keutamaan-Mu, wahai Tempat Bernaung orang-orang yang berharap.

     9. Doa Hari Kesembilan

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ نَصِيْبًا مِنْ رَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ وَ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِبَرَاهِيْنِكَ السَّاطِعَةِ وَ خُذْ بِنَاصِيَتِيْ إِلَى مَرْضَاتِكَ الْجَامِعَةِ بِمَحَبَّتِكَ يَا أَمَلَ الْمُشْتَاقِيْنَ

     Ya Allah, limpahkanlah kepadaku di bulan sebagian dari rahmat-Mu yang luas, tunjukanlah saya di bulan ini kepada tanda-tanda-Mu yang terang, dan tuntunlah saya kepada ridha-Mu yang maha luas. Dengan cinta-Mu wahai harapan orang-orang yang rindu.

     10. Doa Hari Kesepuluh

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُتَوَكِّلِيْنَ عَلَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْفَائِزِيْنَ لَدَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ إِلَيْكَ بِإِحْسَانِكَ يَا غَايَةَ الطَّالِبِيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah saya di bulan ini dari golongan orang-orang yang bertawakal kepada-Mu, jadikanlah saya di bulan ini dari golongan orang-orang yang jaya di haribaan-Mu, dan jadikanlah saya di bulan ini dari golongan orang-orang yang telah dekat kepada-Mu. Dengan kebaikan-Mu wahai tujuan orang-orang yang berharap.

     11.Doa Hari Kesebelas

    اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرِّهْ إِلَيَّ فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرِّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ وَ النِّيْرَانَ بِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ

     Ya Allah, cintakanlah kepadaku di bulan ini berbuat kebajikan, bencikanlah kepadaku di bulan ini kefasikan dan maksiat, dan cegahlah dariku di bulan ini kemurkaan dan neraka-(Mu) dengan pertolongan-Mu wahai Penolong para peminta pertolongan.


    12.  Doa Hari Kedua Belas

    اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْل
    وَالإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ

     Ya Allah, hiasilah diriku di bulan ini dengan menutupi (segala kesalahanku) dan rasa malu, pakaikanlah kepadaku di bulan ini pakaian qana’ah dan mencegah diri, tuntunlah saya di bulan ini untuk berbuat adil, dan kesadaran, dan jagalah saya di bulan ini dari setiap yang kutakuti. Dengan penjagaan-Mu wahai Penjaga orang-orang yang ketakutan.

    13.  Doa Hari Ketiga Belas

    اَللَّهُمَّ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الدَّنَسِ وَ الْأَقْذَارِ وَ صَبِّرْنِيْ فِيْهِ عَلَى كَائِنَاتِ الْأَقْدَارِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِلتُّقَى وَ صُحْبَةِ الأَبْرَارِ بِعَوْنِكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ الْمَسَاكِيْنِ

     Ya Allah, sucikanlah saya di bulan ini dari segala jenis kotoran, jadikanlah saya di bulan ini tabah mendapatkan setiap ketentuan-(Mu), dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk meraih takwa dan erat dengan orang-orang yang bijak dengan pertolongan-Mu wahai Kententraman hati orang-orang miskin.

     14. Doa Hari keempat Belas

    اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ فِيْهِ بِالْعَثَرَاتِ وَ أَقِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْخَطَايَا وَ الْهَفَوَاتِ وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ فِيْهِ غَرَضًا لِلْبَلايَا وَ الآفَاتِ بِعِزَّتِكَ يَا عِزَّ الْمُسْلِمِيْنَ

     Ya Allah, jangan Kau siksa saya di bulan ini sebab kesalahan-kesalahanku, selamatkanlah saya di bulan ini dari segala kesalahan, dan jangan Kau jadikan saya di bulan ini daerah persinggahan malapetaka dan bala dengan kemuliaan-Mu wahai Kemuliaan muslimin.

     15. Doa Hari Kelima Belas

    اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ طَاعَةَ الْخَاشِعِيْنَ وَ اشْرَحْ فِيْهِ صَدْرِيْ بِإِنَابَةِ الْمُخْبِتِيْنَ بِأَمَانِكَ يَا أَمَانَ الْخَائِفِيْنَ

     Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini ketaatan orang-orang yang khusyu’, dan lapangkanlah dadaku di bulan ini sebab taubat orang-orang yang mencintai-Mu. Dengan perlindungan-Mu wahai Pengaman orang-orang yang takut.

     16. Doa Hari Keenam Belas

    اَللَّهُمَّ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوَافَقَةِ الْأَبْرَارِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مُرَافَقَةَ الْأَشْرَارِ وَ آوِنِيْ فِيْهِ بِرَحْمَتِكَ إِلَى (فِيْ) دَارِ الْقَرَارِ بِإِلَهِيَّتِكَ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ

     Ya Allah, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk berkumpul bersama orang-orang baik, jauhkanlah saya di bulan ini dari erat dengan orang-orang jahat, dan dengan rahmat-Mu tampatkanlah saya di bulan ini di dalam rumah keabadian dengan ketuhanan-Mu wahai Tuhan sekalian alam.

    17.  Doa Hari Ketujuh Belas

    اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَ اقْضِ لِيْ فِيْهِ الْحَوَائِجَ وَ الآمَالَ يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى التَّفْسِيْرِ وَ السُّؤَالِ يَا عَالِمًا بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعَالَمِيْنَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ

     Ya Allah, tunjukkanlah saya di bulan ini kepada amal yang salih, dan berikanlah kepadaku di bulan ini segala keperluan dan cita-citaku, wahai Dzat yang tidak membutuhkan penjelasan dan permintaan, wahai Dzat yang mengetahui segala diam-diam yang ada di hati manusia, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.

     18. Doa Hari Kedelapan Belas

    اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ

     Ya Allah, beritahukanlah kepadaku di bulan ini segala berkah yang tersimpan di dua pertiga malamnya, terangkan hatiku di bulan ini dengan cahayanya, dan bimbinglah seluruh anggota tubuhku di bulan ini untuk mengikuti tanda-tanda keagungannya dengan cahaya-Mu wahai penerang hati para ‘arif.

     19. Doa Hari Kesembilan Belas

    اَللَّهُمَّ وَفِّرْ فِيْهِ حَظِّيْ مِنْ بَرَكَاتِهِ وَ سَهِّلْ سَبِيْلِيْ إِلَى خَيْرَاتِهِ وَ لاَ تَحْرِمْنِيْ قَبُوْلَ حَسَنَاتِهِ يَا هَادِيًا إِلَى الْحَقِّ الْمُبِيْنِ

     Ya Allah, sempurnakanlah bagianku di bulan ini dengan berkahnya, permudahlah jalanku untuk menempuh kebaikannya, dan janganlah Kau halangi diriku untuk mendapatkan kebaikannya, wahai Penunjuk Jalan kepada kebenaran yang nyata.

     20. Doa Hari Kedua Puluh

    اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ الْجِنَانِ وَ أَغْلِقْ عَنِّيْ فِيْهِ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ يَا مُنْزِلَ السَّكِيْنَةِ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ

     Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu surga, tutuplah untukku di bulan ini pintu-pintu neraka, dan berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca al-Quran, wahai Penurun ketenangan di hati Mukminin.

    21.  Doa Hari Kedua Puluh Satu

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ مَنْزِلاً وَ مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ

     Ya Allah, berikanlah kepadaku di bulan ini sebuah petunjuk untuk mencapai keridhaan-Mu, jangan Kau beri kesempatan kepada setan di bulan ini untuk menggodaku, dan jadikanlah surga sebagai daerah tinggal dan bernaungku, wahai Pemberi segala kebutuhan orang-orang yang meminta.

     22. Doa Hari Kedua Puluh Dua

    اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ فَضْلِكَ وَ أَنْزِلْ عَلَيَّ فِيْهِ بَرَكَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوْجِبَاتِ مَرْضَاتِكَ وَ أَسْكِنِّيْ فِيْهِ بُحْبُوْحَاتِ جَنَّاتِكَ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ

     Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu anugerah-Mu, turunkanlah kepadaku di bulan ini berkah-berkah-Mu, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk mencapai keridhaan-Mu, dan tempatkanlah saya di bulan ini di tengah-tengah surga-Mu, wahai Pengabul seruan orang-orang yang ditimpa kesulitan.

     23. Doa Hari Kedua Puluh Tiga

    اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ وَ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُيُوْبِ وَ امْتَحِنْ قَلْبِيْ فِيْهِ بِتَقْوَى الْقُلُوْبِ يَا مُقِيْلَ عَثَرَاتِ الْمُذْنِبِيْنَ

     Ya Allah, sucikanlah saya di bulan ini dari dosa-dosa, bersihkanlah saya di bulan ini dari segala aib, dan ujilah saya di bulan ini dengan ketakwaan, wahai Pemaaf segala kesalahan orang-orang yang berdosa.

    24.  Doa Hari Kedua Puluh Empat

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لأَنْ أُطِيْعَكَ وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ

     Ya Allah, saya memohon kepada-Mu di bulan ini segala yang mendatangkan keridhaan-Mu, saya berlindung kepada-Mu dari segala yang dapat menyebabkan murka-Mu, dan saya memohon kepada-Mu taufik untuk menaati-Mu dan tidak bermaksiat kepada-Mu, wahai Yang Maha Dermawan terhadap para pemohon.

     25. Doa Hari Kedua Puluh Lima

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah saya di bulan ini pencinta para kekasih-Mu, pembenci para musuh-Mu, mengikuti sunnah penutup para nabi-Mu, wahai Penjaga hati para nabi.

     26. Doa Hari Kedua Puluh Enam

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ مَغْفُوْرًا وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً وَ عَيْبِيْ فِيْهِ مَسْتُوْرًا يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah usahaku di bulan ini disyukuri, dosaku diampuni, amalku diterima dan kejelekanku ditutupi, wahai Dzat Yang Lebih Mendengar dari setiap yang mendengar.

     27. Doa Hari Kedua Puluh Tujuh

    اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ فَضْلَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ صَيِّرْ أُمُوْرِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُسْرِ إِلَى الْيُسْرِ وَ اقْبَلْ مَعَاذِيْرِيْ وَ حُطَّ عَنِّيَ الذَّنْبَ وَ الْوِزْرَ يَا رَؤُوْفًا بِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ

     Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini keutamaan Lailatul Qadr, jadikanlah urusanku yang sulit menjadi mudah, terimalah ketidakmampuanku, dan hapuskanlah dosa dan kesalahanku, wahai Yang Maha Kasih kepada hamba-hamba-Nya yang salih.

     28. Doa Hari Kedua Puluh Delapan

    اَللَّهُمَّ وَفِّرْ حَظِّيْ فِيْهِ مِنَ النَّوَافِلِ وَ أَكْرِمْنِيْ فِيْهِ بِإِحْضَارِ الْمَسَائِلِ وَ قَرِّبْ فِيْهِ وَسِيْلَتِيْ إِلَيْكَ مِنْ بَيْنِ الْوَسَائِلِ يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ إِلْحَاحُ الْمُلِحِّيْنَ

     Ya Allah, sempurnakanlah bagiku di bulan ini ibadah-ibadah sunnah, muliakanlah saya di bulan ini dengan memahami setiap duduk perkara (yang kuhadapi), dan dekatkanlah di bulan ini perantaraku menuju ke haribaan-Mu, wahai Dzat yang tak disibukkan oleh rintihan para perintih.

     29. Doa Hari Kedua Puluh Sembilan

    اَللَّهُمَّ غَشِّنِيْ فِيْهِ بِالرَّحْمَةِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ التَّوْفِيْقَ وَ الْعِصْمَةَ وَ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنْ غَيَاهِبِ التُّهَمَةِ يَا رَحِيْمًا بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ

     Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu atasku, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini taufik dan penjagaan, dan bersihkan hatiku di bulan ini dari mencela, wahai Dzat yang Maha Pengasih atas hamba-hamba-Nya yang Mukmin.

     30. Doa Hari Ketiga Puluh

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ بِالشُّكْرِ وَ الْقَبُوْلِ عَلَى مَا تَرْضَاهُ وَ يَرْضَاهُ الرَّسُوْلُ مُحْكَمَةً فُرُوْعُهُ بِالأُصُوْلِ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

     Ya Allah, kabulkan puasaku di bulan ini sesuai dengan ridha-Mu dan ridha Rasul-Mu (sehingga) cabang-cabangnya kokoh sebab pondasinya demi junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Dan segala puja bagi Tuhan Tuhan semesta alam.

     Demikianlah Sobat KAI, sebuah Do'a Selama Bulan Ramadhan yang  saya Share pada kesempatan yang berbahagia ini, supaya bisa bermanfaat untuk teman KAI. Sekian dan terima kasih, wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

    Informasi Baru Islam Do'a Selama Bulan Ramadhan

    Posted at  19.16  |  in  lainnya  |  Read More»



    Assalamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sobat KAI Bulan Ramadhan telah tiba kembali untuk kita, ampunan, rahmat dan berkah-Nya kembali menyertai kita. Tiada hal lagi yang lebih baik untuk dilakukan selain beribadah dan mengingat kembali dosa-dosa kita yang telah lalu. Dengan harapan dikala Syawal tiba kita menjadi insan gres yang penuh akan segala kebaikan dan mendapat ridho-Nya tentunya.

    Seperti kita ketahui bersama bahwa Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa, bulan yang penuh rahmat, magfirah dan ampunan, bulan pembawa berkah, bulan qiyamullail, dan bulan ihya malam-malam Lailatul Qadar.

    Bagi mereka yang telah mengetahui nilai-nilai bulan Ramadhan, mereka akan memanfaatkan sebaik-baiknya waktu setahun sekali itu dengan banyak berdoa dan berbuat kebajikan.

     Memang benar, Al Qur’an tidak memuat satupun perintah wacana memanjatkan doa’-do’a khusus untuk bulan Ramadahan. Namun, mengingat kekhususan dan keistimewaan yang ada pada bulan tersebut, rasanya tidak berdosa apabila kita memanjatkan do’a-do’a khusus pada bulan itu. Maksudnya, ada penambahan intensitas, kuantitas, dan kualitas dari doa-doa yang biasa kita panjatkan dari bulan-bulan lainnya.

     Nah, bila Sobat KAI mau melakukannya, dan tidak ingin merangkai doa sendiri, ada beberapa do’a yang bisa disampaikan menjelang dan selama bulan Ramadahan, diantaranya

     1. Doa Hari Pertama

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْن
    وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah puasa dan ibadahku di bulan ini menyerupai puasa orang-orang sejati, bangunkanlah saya di bulan ini dari kelelapan tidur orang-orang yang lupa dan ampunilah segala kesalahanku, wahai Tuhan semesta alam, dan ampunilah aku, wahai pengampun orang-orang yang bersalah.

     2. Doa Hari Kedua

    اَللَّهُمَّ قَرِّبْنِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ سَخَطِكَ وَ نَقِمَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِقِرَاءَةِ آيَاتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

     Ya Allah, dekatkanlah saya di bulan ini dari ridha-Mu, hindarkanlah saya di bulan ini dari kemurkaan-Mu, dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca ayat-ayat (kitab)-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.

     3. Doa Hari Ketiga

    اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ الذِّهْنَ وَ التَّنْبِيْهَ وَ بَاعِدْنِيْ فِيْهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَ التَّمْوِيْهِ وَ اجْعَلْ لِيْ نَصِيْبًا مِنْ كُلِّ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيْهِ، بِجُوْدِكَ يَا أَجْوَدَ الْأَجْوَدِيْنَ

     Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini kecerdasan dan kesadaran diri, jauhkanlah saya di bulan ini dari ketololan dan kesesatan, dan limpahkanlah kepadaku sebagian dari setiap kebajikan yang Engkau turunkan di bulan ini. Dengan kedermawanan-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Dermawan dari para dermawan.

     4. Doa Hari Keempat

    اَللَّهُمَّ قَوِّنِيْ فِيْهِ عَلَى إِقَامَةِ أَمْرِكَ وَ أَذِقْنِيْ فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ وَ أَوْزِعْنِيْ فِيْهِ لأدَاءِ شُكْرِكَ بِكَرَمِك
    وَ احْفَظْنِيْ فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَ سِتْرِكَ يَا أَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ

     Ya Allah, kuatkanlah diriku di bulan ini untuk melaksanakan perintah-Mu, anugerahkan kepadaku di bulan ini kemanisan mengingat-Mu, dengan kemurahan-Mu berikanlah kesempatan kepadaku di bulan ini untuk bersyukur kepada-Mu demi kemurahan-Mu, dan dengan penjagaan dan tirai-Mu jagalah diriku di bulan ini, wahai Dzat Yang Lebih Melihat dari orang-orang yang melihat.

    5.  Doa Hari Kelima

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الْقَانِتِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ أَوْلِيَائِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَأْفَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah saya di bulan ini dari golongan orang-orang yang memohon pengampunan, jadikanlah saya di bulan ini dari dari golongan hamba-hamba-Mu yang salih dan pasrah, dan jadikanlah saya di bulan ini dari golongan para kekasih-Mu yang dekat dengan-Mu. Dengan kasih sayang-mu wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.

     6. Doa Hari keenam

    اَللَّهُمَّ لاَ تَخْذُلْنِيْ فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ وَ لاَ تَضْرِبْنِيْ بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ وَ زَحْزِحْنِيْ فِيْهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ سَخَطِكَ بِمَنِّكَ وَ أَيَادِيْكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِيْنَ

     Ya Allah, jangan Kau hinakan saya di bulan ini sebab keberanianku bermaksiat kepada-Mu, jangan Kau cambuk saya dengan cambuk kemurkaan-Mu dan jauhkanlah saya dari (segala perbuatan) yang menyebabkan murka-Mu. Dengan anugerah dan kekuasaan-Mu wahai Puncak Harapan para pengharap.

     7. Doa Hari Ketujuh

    اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ فِيْهِ عَلَى صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ هَفَوَاتِهِ وَ آثَامِهِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ ذِكْرَكَ بِدَوَامِهِ بِتَوْفِيْقِكَ يَا هَادِيَ الْمُضِلِّيْنَ

     Ya Allah, bantulah saya di bulan ini dalam melaksanakan puasa dan ibadah, jauhkanlah saya di bulan ini dari kesalahan dan doa-dosa (yang tidak pantas dilaksanakan) di dalamnya, dan anugerahkanlah kepadaku di bulan ini (kesempatan untuk) mengingat-Mu untuk selamanya dengan taufik-Mu, wahai penunjuk jalan orang-orang yang sesat.

    8.  Doa Hari Kedelapan

    اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ رَحْمَةَ الأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلاَمِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الآمِلِيْنَ

     Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini untuk mengasihani belum dewasa yatim, memberi makan, menebarkan salam dan erat dengan orang-orang mulia. Dengan keutamaan-Mu, wahai Tempat Bernaung orang-orang yang berharap.

     9. Doa Hari Kesembilan

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ نَصِيْبًا مِنْ رَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ وَ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِبَرَاهِيْنِكَ السَّاطِعَةِ وَ خُذْ بِنَاصِيَتِيْ إِلَى مَرْضَاتِكَ الْجَامِعَةِ بِمَحَبَّتِكَ يَا أَمَلَ الْمُشْتَاقِيْنَ

     Ya Allah, limpahkanlah kepadaku di bulan sebagian dari rahmat-Mu yang luas, tunjukanlah saya di bulan ini kepada tanda-tanda-Mu yang terang, dan tuntunlah saya kepada ridha-Mu yang maha luas. Dengan cinta-Mu wahai harapan orang-orang yang rindu.

     10. Doa Hari Kesepuluh

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُتَوَكِّلِيْنَ عَلَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْفَائِزِيْنَ لَدَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ إِلَيْكَ بِإِحْسَانِكَ يَا غَايَةَ الطَّالِبِيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah saya di bulan ini dari golongan orang-orang yang bertawakal kepada-Mu, jadikanlah saya di bulan ini dari golongan orang-orang yang jaya di haribaan-Mu, dan jadikanlah saya di bulan ini dari golongan orang-orang yang telah dekat kepada-Mu. Dengan kebaikan-Mu wahai tujuan orang-orang yang berharap.

     11.Doa Hari Kesebelas

    اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرِّهْ إِلَيَّ فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرِّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ وَ النِّيْرَانَ بِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ

     Ya Allah, cintakanlah kepadaku di bulan ini berbuat kebajikan, bencikanlah kepadaku di bulan ini kefasikan dan maksiat, dan cegahlah dariku di bulan ini kemurkaan dan neraka-(Mu) dengan pertolongan-Mu wahai Penolong para peminta pertolongan.


    12.  Doa Hari Kedua Belas

    اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْل
    وَالإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ

     Ya Allah, hiasilah diriku di bulan ini dengan menutupi (segala kesalahanku) dan rasa malu, pakaikanlah kepadaku di bulan ini pakaian qana’ah dan mencegah diri, tuntunlah saya di bulan ini untuk berbuat adil, dan kesadaran, dan jagalah saya di bulan ini dari setiap yang kutakuti. Dengan penjagaan-Mu wahai Penjaga orang-orang yang ketakutan.

    13.  Doa Hari Ketiga Belas

    اَللَّهُمَّ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الدَّنَسِ وَ الْأَقْذَارِ وَ صَبِّرْنِيْ فِيْهِ عَلَى كَائِنَاتِ الْأَقْدَارِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِلتُّقَى وَ صُحْبَةِ الأَبْرَارِ بِعَوْنِكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ الْمَسَاكِيْنِ

     Ya Allah, sucikanlah saya di bulan ini dari segala jenis kotoran, jadikanlah saya di bulan ini tabah mendapatkan setiap ketentuan-(Mu), dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk meraih takwa dan erat dengan orang-orang yang bijak dengan pertolongan-Mu wahai Kententraman hati orang-orang miskin.

     14. Doa Hari keempat Belas

    اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ فِيْهِ بِالْعَثَرَاتِ وَ أَقِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْخَطَايَا وَ الْهَفَوَاتِ وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ فِيْهِ غَرَضًا لِلْبَلايَا وَ الآفَاتِ بِعِزَّتِكَ يَا عِزَّ الْمُسْلِمِيْنَ

     Ya Allah, jangan Kau siksa saya di bulan ini sebab kesalahan-kesalahanku, selamatkanlah saya di bulan ini dari segala kesalahan, dan jangan Kau jadikan saya di bulan ini daerah persinggahan malapetaka dan bala dengan kemuliaan-Mu wahai Kemuliaan muslimin.

     15. Doa Hari Kelima Belas

    اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ طَاعَةَ الْخَاشِعِيْنَ وَ اشْرَحْ فِيْهِ صَدْرِيْ بِإِنَابَةِ الْمُخْبِتِيْنَ بِأَمَانِكَ يَا أَمَانَ الْخَائِفِيْنَ

     Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini ketaatan orang-orang yang khusyu’, dan lapangkanlah dadaku di bulan ini sebab taubat orang-orang yang mencintai-Mu. Dengan perlindungan-Mu wahai Pengaman orang-orang yang takut.

     16. Doa Hari Keenam Belas

    اَللَّهُمَّ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوَافَقَةِ الْأَبْرَارِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مُرَافَقَةَ الْأَشْرَارِ وَ آوِنِيْ فِيْهِ بِرَحْمَتِكَ إِلَى (فِيْ) دَارِ الْقَرَارِ بِإِلَهِيَّتِكَ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ

     Ya Allah, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk berkumpul bersama orang-orang baik, jauhkanlah saya di bulan ini dari erat dengan orang-orang jahat, dan dengan rahmat-Mu tampatkanlah saya di bulan ini di dalam rumah keabadian dengan ketuhanan-Mu wahai Tuhan sekalian alam.

    17.  Doa Hari Ketujuh Belas

    اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَ اقْضِ لِيْ فِيْهِ الْحَوَائِجَ وَ الآمَالَ يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى التَّفْسِيْرِ وَ السُّؤَالِ يَا عَالِمًا بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعَالَمِيْنَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ

     Ya Allah, tunjukkanlah saya di bulan ini kepada amal yang salih, dan berikanlah kepadaku di bulan ini segala keperluan dan cita-citaku, wahai Dzat yang tidak membutuhkan penjelasan dan permintaan, wahai Dzat yang mengetahui segala diam-diam yang ada di hati manusia, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.

     18. Doa Hari Kedelapan Belas

    اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ

     Ya Allah, beritahukanlah kepadaku di bulan ini segala berkah yang tersimpan di dua pertiga malamnya, terangkan hatiku di bulan ini dengan cahayanya, dan bimbinglah seluruh anggota tubuhku di bulan ini untuk mengikuti tanda-tanda keagungannya dengan cahaya-Mu wahai penerang hati para ‘arif.

     19. Doa Hari Kesembilan Belas

    اَللَّهُمَّ وَفِّرْ فِيْهِ حَظِّيْ مِنْ بَرَكَاتِهِ وَ سَهِّلْ سَبِيْلِيْ إِلَى خَيْرَاتِهِ وَ لاَ تَحْرِمْنِيْ قَبُوْلَ حَسَنَاتِهِ يَا هَادِيًا إِلَى الْحَقِّ الْمُبِيْنِ

     Ya Allah, sempurnakanlah bagianku di bulan ini dengan berkahnya, permudahlah jalanku untuk menempuh kebaikannya, dan janganlah Kau halangi diriku untuk mendapatkan kebaikannya, wahai Penunjuk Jalan kepada kebenaran yang nyata.

     20. Doa Hari Kedua Puluh

    اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ الْجِنَانِ وَ أَغْلِقْ عَنِّيْ فِيْهِ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ يَا مُنْزِلَ السَّكِيْنَةِ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ

     Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu surga, tutuplah untukku di bulan ini pintu-pintu neraka, dan berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca al-Quran, wahai Penurun ketenangan di hati Mukminin.

    21.  Doa Hari Kedua Puluh Satu

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ مَنْزِلاً وَ مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ

     Ya Allah, berikanlah kepadaku di bulan ini sebuah petunjuk untuk mencapai keridhaan-Mu, jangan Kau beri kesempatan kepada setan di bulan ini untuk menggodaku, dan jadikanlah surga sebagai daerah tinggal dan bernaungku, wahai Pemberi segala kebutuhan orang-orang yang meminta.

     22. Doa Hari Kedua Puluh Dua

    اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ فَضْلِكَ وَ أَنْزِلْ عَلَيَّ فِيْهِ بَرَكَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوْجِبَاتِ مَرْضَاتِكَ وَ أَسْكِنِّيْ فِيْهِ بُحْبُوْحَاتِ جَنَّاتِكَ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ

     Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu anugerah-Mu, turunkanlah kepadaku di bulan ini berkah-berkah-Mu, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk mencapai keridhaan-Mu, dan tempatkanlah saya di bulan ini di tengah-tengah surga-Mu, wahai Pengabul seruan orang-orang yang ditimpa kesulitan.

     23. Doa Hari Kedua Puluh Tiga

    اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ وَ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُيُوْبِ وَ امْتَحِنْ قَلْبِيْ فِيْهِ بِتَقْوَى الْقُلُوْبِ يَا مُقِيْلَ عَثَرَاتِ الْمُذْنِبِيْنَ

     Ya Allah, sucikanlah saya di bulan ini dari dosa-dosa, bersihkanlah saya di bulan ini dari segala aib, dan ujilah saya di bulan ini dengan ketakwaan, wahai Pemaaf segala kesalahan orang-orang yang berdosa.

    24.  Doa Hari Kedua Puluh Empat

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لأَنْ أُطِيْعَكَ وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ

     Ya Allah, saya memohon kepada-Mu di bulan ini segala yang mendatangkan keridhaan-Mu, saya berlindung kepada-Mu dari segala yang dapat menyebabkan murka-Mu, dan saya memohon kepada-Mu taufik untuk menaati-Mu dan tidak bermaksiat kepada-Mu, wahai Yang Maha Dermawan terhadap para pemohon.

     25. Doa Hari Kedua Puluh Lima

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah saya di bulan ini pencinta para kekasih-Mu, pembenci para musuh-Mu, mengikuti sunnah penutup para nabi-Mu, wahai Penjaga hati para nabi.

     26. Doa Hari Kedua Puluh Enam

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ مَغْفُوْرًا وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً وَ عَيْبِيْ فِيْهِ مَسْتُوْرًا يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ

     Ya Allah, jadikanlah usahaku di bulan ini disyukuri, dosaku diampuni, amalku diterima dan kejelekanku ditutupi, wahai Dzat Yang Lebih Mendengar dari setiap yang mendengar.

     27. Doa Hari Kedua Puluh Tujuh

    اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ فَضْلَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ صَيِّرْ أُمُوْرِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُسْرِ إِلَى الْيُسْرِ وَ اقْبَلْ مَعَاذِيْرِيْ وَ حُطَّ عَنِّيَ الذَّنْبَ وَ الْوِزْرَ يَا رَؤُوْفًا بِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ

     Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini keutamaan Lailatul Qadr, jadikanlah urusanku yang sulit menjadi mudah, terimalah ketidakmampuanku, dan hapuskanlah dosa dan kesalahanku, wahai Yang Maha Kasih kepada hamba-hamba-Nya yang salih.

     28. Doa Hari Kedua Puluh Delapan

    اَللَّهُمَّ وَفِّرْ حَظِّيْ فِيْهِ مِنَ النَّوَافِلِ وَ أَكْرِمْنِيْ فِيْهِ بِإِحْضَارِ الْمَسَائِلِ وَ قَرِّبْ فِيْهِ وَسِيْلَتِيْ إِلَيْكَ مِنْ بَيْنِ الْوَسَائِلِ يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ إِلْحَاحُ الْمُلِحِّيْنَ

     Ya Allah, sempurnakanlah bagiku di bulan ini ibadah-ibadah sunnah, muliakanlah saya di bulan ini dengan memahami setiap duduk perkara (yang kuhadapi), dan dekatkanlah di bulan ini perantaraku menuju ke haribaan-Mu, wahai Dzat yang tak disibukkan oleh rintihan para perintih.

     29. Doa Hari Kedua Puluh Sembilan

    اَللَّهُمَّ غَشِّنِيْ فِيْهِ بِالرَّحْمَةِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ التَّوْفِيْقَ وَ الْعِصْمَةَ وَ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنْ غَيَاهِبِ التُّهَمَةِ يَا رَحِيْمًا بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ

     Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu atasku, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini taufik dan penjagaan, dan bersihkan hatiku di bulan ini dari mencela, wahai Dzat yang Maha Pengasih atas hamba-hamba-Nya yang Mukmin.

     30. Doa Hari Ketiga Puluh

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ بِالشُّكْرِ وَ الْقَبُوْلِ عَلَى مَا تَرْضَاهُ وَ يَرْضَاهُ الرَّسُوْلُ مُحْكَمَةً فُرُوْعُهُ بِالأُصُوْلِ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

     Ya Allah, kabulkan puasaku di bulan ini sesuai dengan ridha-Mu dan ridha Rasul-Mu (sehingga) cabang-cabangnya kokoh sebab pondasinya demi junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Dan segala puja bagi Tuhan Tuhan semesta alam.

     Demikianlah Sobat KAI, sebuah Do'a Selama Bulan Ramadhan yang  saya Share pada kesempatan yang berbahagia ini, supaya bisa bermanfaat untuk teman KAI. Sekian dan terima kasih, wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 Hidup Itu Indah.
    Powered by Themes24x7 .
    back to top